
Bola.net - Bola.net - Sepuluh pemain bintang ini pernah disia-siakan, bahkan dibuang oleh klub besar. Namun, para pesepakbola tersebut membuktikan kalau mereka salah.
Siapa saja sepuluh pemain yang dimaksud? Seperti dilansir Four Four Two, berikut ulasannya.
Advertisement
1 dari 10 halaman
Pierre-Emerick Aubameyang
645x430/iframe>" title="Pierre-Emerick Aubameyang" alt="Pierre-Emerick Aubameyang" width="688" height="430"/>
AC Milan mengeluarkan uang senilai €30 juta untuk membeli striker tajam Carlos Bacca dari Sevilla musim panas kemarin.
Uang dengan nilai sebesar itu sebenarnya bisa saja dihemat Milan andai mempertahankan Aubameyang. Milan melepasnya ke Saint-Etienne pada tahun 2012.
Selama berstatus pemain Milan periode 2008-2012, striker Gabon ini tak sekali pun tampil memperkuat tim utama Rossoneri di kompetisi resmi. Selama itu, dia hanya dipinjamkan ke Dijon, Lille, AS Monaco dan Saint-Etienne. Kini, dia semakin bersinar di Dortmund.
2 dari 10 halaman
Jerome Boateng
Pasalnya, sekarang, pemain timnas Jerman itu diakui sebagai salah satu bek sentral terbaik di dunia.
Boateng yang waktu itu baru berusia 22 cuma dimainkan 16 kali di Premier League oleh Roberto Mancini ketika keduanya masih di City. Hanya setahun di City usai direkrut dari Hamburg, Boateng dilego ke Bayern 'cuma' seharga €13,5 juta.
Nominal itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kontribusi Boateng membantu Bayern meraih tiga gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions Eropa.
3 dari 10 halaman
Giorgio Chiellini
Dua tahun sebelum itu, Roma membeli separuh hak kepemilikan Chiellini dengan opsi pembelian penuh. Roma memilih melepasnya.
Livorno diizinkan membayar €3 juta untuk mengamankan 100% kontrak Chiellini, yang belum pernah tampil dengan seragam Roma. Livorno lalu menjualnya ke Juventus pada tahun 2005.
4 dari 10 halaman
Paul Pogba
Pogba bergabung dengan MU dari Le Havre di usia 16 tahun pada 2009. Gelandang Prancis itu lalu melakoni debutnya bersama tim senior melawan Leeds United di Piala Liga musim 2011/12.
Itu cuma satu dari tujuh penampilan Pogba dengan seragam MU. Rasa frustrasi Pogba akibat kesempatan main yang minimal menemui puncaknya dengan dia gabung Juventus di akhir musim tersebut. Sejak itu, dia tak pernah melihat ke belakang lagi.
Dengan Juventus, Pogba sudah meraih tiga Scudetto Serie A dan lolos ke final Liga Champions. Sekarang, dia bahkan menjadi salah satu pemain muda paling diinginkan di muka planet.
5 dari 10 halaman
Samuel Eto'o
Striker kaya pengalaman asal Kamerun ini bergabung dengan akademi sepakbola Madrid di usia 16 tahun pada 1996. Empat tahun di Madrid, dia dipinjamkan ke Leganes, Espanyol dan Mallorca.
Selama itu, Eto'o hanya enam kali memperkuat Madrid. Dia lalu dijual ke Mallorca pada tahun 2000.
Itu keputusan yang cukup buruk. Eto'o, sekarang 34, menikmati sederet kesuksesan sejak hengkang dari Santiago Bernabu. Empat gelar juara liga dan tiga trofi Liga Champions diraihnya bersama Barcelona serta Inter Milan.
6 dari 10 halaman
Mats Hummels
Mats Hummels sendiri adalah bek sentral andalan Borussia Dortmund. Namun, dia adalah salah satu jebolan akademi sepakbola Bayern, yang bergabung The Bavarians di usia enam tahun pada 1995.
Hummels hanya pernah bermain dua kali untuk Bayern sebelum dijual permanen ke Dortmund pada tahun 2008.
Melihat tangguhnya lini pertahanan mereka, Bayern mungkin tak terlalu menyesali keputusan melego Hummels ke Dortmund. Namun, Bayern mungkin tak menyangka kalau, delapan tahun sejak itu, dia bisa jadi seperti sekarang dan bahkan memiliki 44 international caps bersama timnas Jerman.
7 dari 10 halaman
Andrea Pirlo
645x430/iframe>" title="Andrea Pirlo" alt="Andrea Pirlo" width="688" height="430"/>
Ketika AC Milan membiarkan Pirlo ke Juventus secara cuma-cuma pada tahun 2011, Rossoneri menjadi klub kedua dari kota Milan yang melepas sang regista nomor satu Italia terlalu cepat.
Satu dekade sebelum itu terjadi, Inter Milan lah klub kota Milan pertama yang melepas Pirlo. Di usia 22, Pirlo waktu itu dianggap surplus bagi skuat Inter. Nerazzurri pun melepasnya ke rival sekota.
Pirlo, yang hanya tampil 22 kali dengan seragam Inter di Serie A, kemudian meraih dua Scudetto, dua titel Liga Champions dan satu trofi Coppa Italia dengan kubu merah-hitam.
Empat setengah tahun lalu, Milan juga melakukan kesalahan yang sama.
8 dari 10 halaman
Gerard Pique
"Saya tak mengira saya bakal berada di sini lagi. Ini luar biasa. Manchester United adalah klub hebat dan saya menikmati jadi juara di sana. Bermain dengan pemain-pemain kelas dunia telah membantu perkembangan saya dan sekarang saya ingin melanjutkannya di Barca."
Pique menemui banyak kesulitan dalam upayanya menembus posisi inti di jantung pertahanan yang ditempati Rio Ferdinand atau Nemanja Vidic selama menghuni Old Trafford antara 2004 hingga 2008. Hanya enam kali jadi starter di Premier League menunjukkan betapa macetnya karier seorang Pique dengan seragam Red Devils.
Di Barcelona, Pique menemukan permainan terbaiknya. MU bisa saja memiliki bek setangguh Pique di skuat mereka saat ini.
9 dari 10 halaman
Thierry Henry
Hanya tiga gol dalam 16 penampilan dengan seragam Juventus, Henry sepertinya tidak berjodoh dengan Serie A. Juventus melepasnya ke Arsenal.
Keputusan itu menjadi keuntungan masif bagi The Gunners. Sejak pindah ke Highburry di bulan Juni pada tahun yang sama, bomber Prancis itu lantas menjadi salah satu penyerang paling mematikan di seantero Eropa.
10 dari 10 halaman
Raul Gonzalez
Namun, itulah yang terjadi pada Atletico Madrid di awal 1990-an. Waktu itu, dengan alasan penghematan, Atletico menutup akademi sepakbolanya.
Di akademi Atletico tersebut, ada seorang pemuda bernama Raul Gonzalez. Ya, Raul yang itu.
Raul kemudian menyeberang, tidak jauh, yakni ke kubu sang rival sekota Real Madrid. Usianya waktu itu 17 tahun. Dari situ, lahirlah seorang legenda.
Raul kemudian menapaki karier yang cemerlang bersama Real Madrid. Penyerang Spanyol itu bahkan menjadi 'pangeran' di Santiago Bernabeu sekaligus menancapkan namanya sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Real Madrid.
Raul mencetak total 323 gol sebelum hijrah dari Real Madrid pada tahun 2010. Selama berseragam Real Madrid, Raul membantu Los Blancos meraih sembilan trofi bergengsi.
Dengan 323 gol, Raul adalah pemain tertajam sepanjang masa Real Madrid. Namun, kini tidak lagi.
Rekor gol Raul tersebut tahun lalu sudah dipecahkan oleh Cristiano Ronaldo. Pecahnya rekor Raul oleh Ronaldo itu sepertinya bisa menjadi sedikit konsolasi bagi para pendukung Atleti.
Klik Juga:
- Lima Penalti 'Tandem' Ala Messi Dalam Sejarah Sepakbola
- Pemain Man City Yang Bakal Terdepak di Era Guardiola
- Mereka Bisa Jadi Pemain Kelas Dunia Bila Tidak Diganggu Cedera
- Barcelona Guardiola 2010/11 vs Barcelona Enrique 2015/16
- Bomber Maut Yang Pernah Bermain di Atletico Madrid
- Bagaimana Zidane Membuat Madrid Jadi Ganas
- Petr Cech, Kryptonite Lionel Messi
- Batistuta: Legenda Fiorentina, Mesin Gol Argentina, Pilar Scudetto Roma
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 16 Februari 2016 23:27
-
Editorial 16 Februari 2016 14:34
-
Liga Italia 16 Februari 2016 14:05
-
Liga Champions 16 Februari 2016 11:50
-
Liga Inggris 16 Februari 2016 11:38
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 18:11
-
Otomotif 20 Maret 2025 17:51
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...