Nyonya Tua dan Senapan Mesinnya Yang Mematikan

Nyonya Tua dan Senapan Mesinnya Yang Mematikan
(c) Juventus FC

Bola.net - Bola.net - Juventus membuktikan bahwa misi mereka untuk menjadi juara tujuh musim beruntun di Serie A bukanlah isapan jempol belaka. Dengan senapan mesinnya yang mematikan, Nyonya Tua tak bisa dipandang sebelah mata meski saat ini masih tertinggal dari Napoli dan Inter Milan di klasemen sementara.

Dua kemenangan beruntun dengan margin minimal tiga gol baru saja mereka catatkan. Rekor gol terbanyak sejak 1951/52 pun berada dalam genggaman.

Lawan yang berikutnya sebaiknya waspada. Ini pesan untuk AC Milan.

Juventus menjamu SPAL di Turin pada giornata 10 Serie A 2017/18, Kamis (26/10). Setelah sebelumnya menghabisi tuan rumah Udinese 6-2, kali ini pasukan Massimiliano Allegri menghajar SPAL 4-1 dan kembali mengamankan poin maksimal.

Juventus unggul 2-0 terlebih dahulu melalui gol Federico Bernardeschi menit 14 dan tendangan bebas Paulo Dybala menit 22. SPAL sempat menipiskan selisih skor lewat Alberto Paloschi di menit 34, tapi Juventus menambah dua gol lagi di babak kedua dari finishing Gonzalo Higuain menit 65 dan pemain pengganti Juan Cuadrado menit 70.

Dengan empat gol kontra SPAL, berarti Juventus sudah mencetak 31 gol dalam sepuluh pertandingan di Serie A musim ini. Juventus pun menjadi tim pertama sejak 1951/52 yang mampu mencetak minimal 31 gol dalam sepuluh giornata awal di liga tertinggi Italia.

Pada musim 1951/52 itu, Juventus juga yang melakukannya.

Serie A, 65 tahun silam, Juventus mencatatkan salah satu start tertajam mereka. Dalam sepuluh giornata awal, dengan pemain-pemain haus gol semacam John Hansen dan Giampiero Boniperti, Juventus mencetak total 32 gol ke gawang lawan-lawannya.

Jika musim ini rentetan gol itu 'ditutup' dengan SPAL, musim tersebut SPAL justru menjadi pembukanya. Rentetan gol Juventus itu pun sama-sama melibatkan Lazio, Fiorentina, Atalanta dan Udinese, serta satu hasil imbang dan satu kekalahan.

Hingga giornata 10 musim tersebut, Juventus mengumpulkan 17 poin di peringkat dua. Mereka tertinggal satu poin dari Milan di puncak classifica.

Musim itu, Juventus akhirnya finis sebagai juara dengan keunggulan tujuh poin atas Milan (60-53) dan meraih Scudetto mereka yang ke-9. Hansen sendiri menyabet penghargaan Capocannoniere berkat torehan 30 golnya.

10 Laga pertama Juventus di Serie A 1951/52

MD 01: Juventus 1-1 SPAL

MD 02: Legnano 0-3 Juventus

MD 03: Juventus 5-3 Lazio

MD 04: Fiorentina 0-2 Juventus

MD 05: Juventus 7-1 Atalanta

MD 06: Triestina 0-3 Juventus

MD 07: Pro Patria 1-3 Juventus

MD 08: Juventus 5-1 Udinese

MD 09: Sampdoria 2-1 Juventus

MD 10: Juventus 2-0 Lucchese.

10 Laga pertama Juventus di Serie A 2017/18

MD 01: Juventus 3-0 Cagliari

MD 02: Genoa 2-4 Juventus

MD 03: Juventus 3-0 Chievo

MD 04: Sassuolo 1-3 Juventus

MD 05: Juventus 1-0 Fiorentina

MD 06: Juventus 4-0 Torino

MD 07: Atalanta 2-2 Juventus

MD 08: Juventus 1-2 Lazio

MD 09: Udinese 2-6 Juventus

MD 10: Juventus 4-1 SPAL.

Juventus musim ini telah menunjukkan start dengan ketajaman hampir sama. Hasil imbang melawan Atalanta dan kekalahan atas Lazio (yang pertama di kandang sendiri setelah selama hampir dua tahun) sudah mulai dilupakan.

Kemenangan beruntun yang meyakinkan atas Udinese dan Genoa, meski gagal clean sheet, sudah cukup menunjukkan kalau kepercayaan diri mereka telah pulih. Nyonya Tua telah kembali menunjukkan jati diri mereka yang asli sebagai salah satu tim dengan kekuatan ofensif terbaik di Negeri Spaghetti.

Dybala, yang terakhir kali mencetak gol kontra Torino, lalu gagal penalti lawan Atalanta dan Lazio, juga telah kembali mengoyak gawang lawan. Gol kontra SPAL adalah golnya yang ke-11 dalam sepuluh penampilan di Serie A 2017/18.

Juventus berada dalam kondisi ideal untuk laga penting pada giornata berikutnya, yakni laga tandang melawan AC Milan. Rossoneri sendiri baru saja kembali ke jalur kemenangan dengan menghabisi tuan rumah Chievo 4-1, setelah sebelumnya berturut-turut ditekuk Sampdoria, Roma dan Inter serta imbang lawan Genoa.

Namun Juventus sendiri belum sempurna. Masih ada beberapa hal yang butuh perbaikan. Yang paling utama adalah keseimbangan.

"Kami bukannya ingin hanya menyerang atau hanya bertahan, tapi menjaga keseimbangan. Jika bermain seperti ini melawan Milan, kami akan dihancurkan," kata pelatih Massimiliano Allegri seperti dikutip Football Italia.

"Setelah unggul 2-0, kami berulang kali melakukan kesalahan dan SPAL pun bisa menguasai bola. Andai skornya sempat jadi 2-2, apapun bisa terjadi. Kami tak boleh bermain seperti itu saat melawan tim-tim yang lebih besar. Lihat saja kekalahan kami dari Lazio."

Juventus sudah menunjukkan serangan mereka yang mematikan. Kini, Juventus juga perlu memulihkan kembali status mereka sebagai pemilik pertahanan terkuat di Serie A.

Jika sudah kembali punya keseimbangan seperti itu, Nyonya Tua tak perlu takut lagi dengan lawan-lawan mereka - termasuk Milan.