Nomor-nomor 'Tak Biasa' di Italia dan Fakta di Baliknya

Nomor-nomor 'Tak Biasa' di Italia dan Fakta di Baliknya
(c) soccerstuff.it

Bola.net - Bola.net - Era di mana para pesepakbola memakai nomor punggung dari satu sampai sebelas sudah lewat. Pemain-pemain mulai diberi kebebasan untuk memilih nomor sekehendak hati mereka.

Alhasil, muncullah sejumlah nomor punggung yang 'tak biasa'.

Berikut beberapa yang pernah dan bisa ditemukan di pentas liga Italia.

1 dari 7 halaman

Nomor 69 Riccardo Meggiorini

Nomor 69 Riccardo Meggiorini

Tidak, apa pun yang pertama terlintas di pikiran Anda, bukan itu alasannya.

Selama memperkuat Torino (2012-2014) hingga bergabung dengan Chievo sejak 4 Juli 2014, Riccardo Meggiorini memakai nomor punggung 69. Striker Italia itu memilih nomor tersebut karena dia mengidolakan Nicky Hayden.

Hayden adalah rider MotoGP asal Amerika Serikat yang selalu menggunakan nomor 69 di setiap balapannya.
2 dari 7 halaman

Nomor 74 Mohamed Salah

Nomor 74 Mohamed Salah

Winger Mesir Mohamed Salah datang ke Fiorentina sebagai pemain pinjaman dari Chelsea pada Januari 2015. Meski singkat, kariernya di Fiorentina terbilang cukup sukses.

Ketika tiba di Florence, Salah memilih nomor punggung 74. Menurut Salah, nomor itu merupakan tribute bagi para korban kerusuhan suporter sepakbola di stadion Port Said, Mesir, pada 1 Februari 2012.

Nomor 74 menunjukkan jumlah korban yang meninggal dalam insiden tersebut.

Di klubnya sekarang, AS Roma, Salah memakai nomor 11.
3 dari 7 halaman

Nomor 99 Cristiano Lucarelli

Nomor 99 Cristiano Lucarelli

Cristiano Lucarelli mulai memakai nomor punggung 99 ketika bergabung dengan Livorno, yang merupakan klub asal kota kelahirannya, pada tahun 2003.

Nomor ini awalnya dikira dipilih Lucarelli sebagai bentuk dedikasi dan penghormatan kepada kelompok suporter ultras Livorno yang dibentuk pada tahun 1999, yaitu Brigate Autonome Livornesi. Pasalnya, Lucarelli punya ikatan yang terbilang kuat dengan Amaranto.

Namun, dalam sebuah wawancara, Lucarelli mengungkapkan bahwa nomor itu dia pilih untuk merayakan kelahiran putranya. Putranya juga lahir pada tahun 1999.
4 dari 7 halaman

Nomor 45 Mario Balotelli

Nomor 45 Mario Balotelli

Alasannya cukup sederhana. Ketika masih jadi pemain muda di Inter Milan, Mario Balotelli pernah mencetak empat gol dalam empat penampilan dengan nomor 45 di punggungnya.

Super Mario merasa nomor itu memberinya keberuntungan. Sebagian besar karier profesionalnya pun dilalui Balotelli dengan nomor punggung 45, hingga sekarang bersama AC Milan.

Ketika masih di Manchester City, Balotelli bahkan meminta pemain muda Greg Cunningham untuk menukar nomor 45 miliknya dengan 22. Balotelli melakukan itu karena ingin meneruskan tradisi pribadinya.

5 dari 7 halaman

Nomor 21 Andrea Pirlo

Nomor 21 Andrea Pirlo

Ketika masih jadi pemain muda di Inter Milan pada akhir era 1990-an, Andrea Pirlo punya keinginan memakai nomor 10.

Namun, mengambil nomor tersebut dari Roberto Baggio adalah sesuatu yang nyaris mustahil. Pilihan kedua Pirlo adalah nomor 20, tapi yang itu pun sudah dipakai Alvaro Recoba.

Menuruti saran legenda Inter Sandro Mazzola, Pirlo akhirnya menjatuhkan pilihan pada nomor 21. Sejak itu, Pirlo selalu identik dengan nomor tersebut, bahkan di tim nasional Italia sekali pun.
6 dari 7 halaman

Nomor 1+8 Ivan Zamorano

Nomor 1+8 Ivan Zamorano

Sebelum gabung Inter Milan pada tahun 1996, Ivan Zamorano selalu memakai nomor 9.

Hanya sayang, di Inter waktu itu, nomor 9 sudah jadi milik Ronaldo. Tak habis akal, Zamorano memilih nomor 18 dengan simbol '+' di antara angkanya.

Matematika sederhana: 1 + 8 = 9. Jenius!
7 dari 7 halaman

Nomor 88 Gianluigi Buffon

Nomor 88 Gianluigi Buffon

Ketika masih memperkuat Parma periode 1995-2001, Gianluigi Buffon pernah memicu kontroversi di Italia.

Di musim 2000/01, Buffon memutuskan memakai nomor punggung 88, padahal sebelumnya dia memakai nomor 1. Menurut Buffon, 88 adalah konotasi dari kekuatan dan determinasi. Buffon membutuhkannya untuk mendapatkan kembali tempatnya di timnas Italia setelah cedera jelang EURO 2000.

Hanya saja, Buffon sepertinya tidak tahu kalau nomor 88 itu dianggap identik dengan Nazi, terutama pemimpinnya Adolf Hitler.

Hurup ke-8 adalah 'H'. Jadi, 88 sama dengan 'HH' atau 'Heil Hitler'.

"Saya tak tahu ada makna tersembunyi di balik nomor 88. Saya siap berganti nomor jika memang itu yang terbaik," kata Buffon waktu itu.

Buffon lalu berganti ke nomor 77, tentunya setelah terlebih dahulu melakukan observasi demi menghindari kontroversi serupa.