Ngobrol Siang Bersama Iwan Setiawan

Ngobrol Siang Bersama Iwan Setiawan
Iwan Setiawan (c) M. Syafaruddin

Bola.net - Bola.net - Oleh: M. Syafaruddin

Sepiring Nasi Rames dan segelas Es Teh sudah cukup memenuhi isi perut. Tapi terasa ada yang kurang di Selasa (17/11) pagi itu. Penulis beserta dua jurnalis lainnya baru saja menyaksikan tim PS TNI berlatih di Stadion Brawijaya komplek Makodam V Brawijaya. Wawancara dengan pelatih Suharto AD, kapten Legimin Raharjo dan Manahati Lestusen sudah dilaksanakan dengan komplet.

Hanya saja, pekerjaan belum benar-benar sempurna jika belum mendapatkan komentar dari kubu Pusamania Borneo FC (PBFC). Ya, Selasa pagi itu, kami sedang mencari bahan untuk menulis preview pertandingan antara PS TNI dengan PBFC yang dilaksanakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (18/11) kemarin malam. Upaya pertama untuk mengorek data dari PBFC adalah mengirimkan pesan pendek kepada Iwan Setiawan, head coach PBFC saat itu.

Sayang pesan pendek yang dikirim Bola.net, tak dibalas. Upaya lain melalui telepon juga menemui jalan buntu. Empat kali telepon, empat kali pula tak digubris. Barulah pada kesempatan kelima, Iwan Setiawan menjawab. Penulis meminta izin sekaligus waktu untuk wawancara secara langsung. Iwan meminta penulis datang ke Papilio Hotel, tempat mereka menginap. "Di restorannya ya, dik. Lantai tujuh," kata Iwan di ujung telepon.

Sesampainya di lokasi, Iwan ternyata sedang berbincang dengan begitu akrab lewat telepon seluler. Rupaya ia juga tengah diwawancarai salah satu media asal Jakarta. "Sebentar ya, dik," kata Iwan sembari mempersilahkan penulis duduk. Sekitar 10 menit kemudian, barulah Iwan meladeni wawancara dengan penulis. Seperti yang penulis jabarkan dalam beberapa berita sebelumnya, Iwan berkomentar panjang lebar tentang PS TNI, lawan yang akan dihadapi PBFC.

Iwan juga 'menyerang' Bali United, PSM Makassar dan Tim Nasional (Timnas) U-19. Rasanya tak perlu penulis sebutkan lagi karena Anda para pembaca setia Bola.net, pasti sudah mengetahui dari laman ini. Tapi tahukah Anda bahwa penulis tak memberitakan semua hasil wawancara dengan Iwan, Selasa siang itu. Sesuai dengan momen dan prioritas, penulis hanya menyuguhkan berita-berita yang berhubungan dengan pertandingan antara PS TNI dengan PBFC.

Rencananya, hasil wawancara yang sengaja penulis endapkan itu baru akan, Kamis (19/11) hari ini. Tapi nasib berkata lain, Kamis dini hari tadi kubu PBFC telah mengumumkan bahwa Iwan Setiawan telah mengundurkan diri dari jabatan pelatih kepala. Sebagai gantinya, manajemen Pesut Etam menunjuk Kas Hartadi sebagai penggantinya. Eks pelatih Sriwijaya FC ini sebelumnya hanya berperan sebagai asisten Iwan.

Lalu, bagaimana dengan nasib bahan berita yang sudah terlanjur disimpan? Apakah berita endapan itu akan menjadi basi karena Iwan Setiawan tak lagi menukangi PBFC? Tentu tidak. Penulis akan mengemasnya dengan bungkus yang berbeda. Dan, inilah manuver-manuver Iwan Setiawan yang belum sempat terunggah di media massa.

Penasaran dengan manuver tersebut, simak ulasannya dalam slide berikut ini. Selamat menikmati.

1 dari 4 halaman

Tak 'Berani' Sentuh Persela

Tak 'Berani' Sentuh Persela

Tak 'Berani' Sentuh Persela

Dari empat tim yang akan dihadapi PBFC di Grup C turnamen Piala Jederal Sudirman, hanya tiga tim yang diserang oleh Iwan. Ketiga tim itu adalah PS TNI, Surabaya United dan Persib Bandung. Satu-satunya tim yang tak 'disentuh' oleh Iwan adalah Persela Lamongan. Kenapa? "Persela tim bagus karena itu mantan timnya Bang Iwan. Kemarin mereka kalah karena kehilangan konsentrasi saja. Sayang itu," jawab Iwan.

Saat berbicara tentang PS TNI, Iwan menyebutnya sebagai tim amatir dan gaya sepakbola yang amatir pula. Bahkan, Iwan yakin PS TNI tak akan lolos ke babak berikutnya. "PS TNI lah yang nggak bakal lolos," ucap mantan pelatih Persija Jakarta ini. Kepada penulis, Iwan juga bersyukur karena dipertemukan lagi dengan Persib Bandung.

Iwan memang mengkritik habis-habisan Maung Bandung di turnamen Piala Presiden 2015 kemarin. Dan momen Piala Jenderal Sudirman ini dianggap sebagai ladang pembalasan. "Itu yang ingin saya tunjukkan bahwa Borneo FC lebih baik daripada Persib. Inilah kesempatannya. Jangan bicara full team atau tidak. Banci dan penakut kalau mereka bicara tidak full team. Tidak ada Vujovic saja. Penggantinya kan mantan anak buah saya di Persela, David Pagbe," beber Iwan.
2 dari 4 halaman

Manuver untuk Persija dan RD

Manuver untuk Persija dan RD

Manuver untuk Persija dan Rahmad Darmawan

Psywar kepada lawan yang berada di satu grup, mungkin biasa dilakukan. Tapi apa yang dilakukan Iwan Setiawan memang lain daripada yang lain. Selain melancarkan manuver ke para pesaing PBFC di Grup C, Pelatih asal Aceh ini juga menyentil klub-klub lain seperti Bali United dan PS Makassar. Dari kacamata teknis, Iwan menganggap kedua tim ini dinilai memiliki cara main yang amatir.

Dalam wawancara dengan Bola.net Selasa siang, Iwan juga melancarkan serangan untuk mantan klubnya, Persija Jakarta dan koleganya sesama pelatih, Rahmad Darmawan. Ikhwal cerita dimulai saat Iwan bernostalgia sebagai pelatih Persela di kompetisi Indonesia Super League (ISL) tahun 2015 lalu. "Waktu Persela uji coba lawan Persija aku bilang, besok aku ajari Persija main bola pakai hati. Main dan Persija kalah di Jakarta. 40 Jakmania bilang, awas nanti di kompetisi," cerita Iwan.

"Begitu kompetisi saya bilang, hey kalian tahu pelatihnya Persija Rahmad Darmawan adalah marinir. Tapi menurut saya, mental Rahmad Darmawan gagal menciptakan tim ini bermental marinir. Besok menangis itu Persija. Kalian lihat itu. Aku bilang seperti itu," ucap Iwan kepada penulis.
3 dari 4 halaman

Sentil Arema Cronus dan Mahaka

Sentil Arema Cronus dan Mahaka

Sentil Arema Cronus dan Mahaka

Arema Cronus juga tak luput dari sorotan Iwan Setiawan. Ia lantas flashback saat Arema berjumpa Persib Bandung di semifinal ISL 2014 lalu. "Saat Persib juara, pada semifinal ada yang aneh dalam kacamata teknis. Dalam kondisi Arema yang dominan, tiba-tiba Gustavo Lopez ditarik. Bustomi ditarik. Gila Arema. Gila. Semifinal itu. Gustavo saja marah-marah," ucap Iwan.

Bagi pelatih bertubuh subur ini, adalah hal aneh bila menarik pemain kunci yang kondisinya juga masih fit, tak ada cedera. Saya cerita dalam kacamata teknis. Tidak mungkin. Kecuali mereka cedera. Yang ditarik Gustavo dan Bustomi, pemain-pemain kunci. Pemain andalannya Arema. Saya ngomong seperti itu karena punya data. Bukan ngasal," jelas Iwan.

Penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman, Mahaka Sports juga tak luput dari catatan korensi Iwan. "Ngawur. Salah satunya hal yang paling mendasar waktu Persela Lamongan lawan Persib Bandung. Kiper Choirul Huda pakai baju kuning dan wasit juga pakai baju kuning. Itu hal yang kecil, mendasar," kritik Iwan.
4 dari 4 halaman

Sasaran Utama Tetap Persib

Sasaran Utama Tetap Persib

Sasaran Utama Tetap Persib

Siapa yang menjadi sasaran utama Iwan Setiawan? Tak lain dan tak bukan adalah Persib Bandung. Ketika diajak berbincang tentang Maung Bandung. Sejak PBFC bertemu Persib di Piala Presiden 2015 lalu, Iwan memang disorot akibat komentar-komentarnya ke tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat (Jabar) ini. Statement yang berbau psywar kepada Persib kembali ia lepaskan di turnamen Piala Jenderal Sudirman ini.

Ia mengungkit masalah Persib yang juara Piala Presiden 2015. "Ketolong materi dan ketidak jujuran sepakbola Indonesia. Makanya dia bisa juara. Karena sepakbola Indonesia belum jujur. Persib juara karena sepakbola Indonesia belum jujur. Kenapa? Semifinalnya saja kayak gitu," tutur Iwan.

"Juara Piala Presiden, saat melawan Borneo FC sebenarnya mereka sudah kalah. Umuh Muchtar setengah permainan natar wasit. Padahal di aturan kan tidak boleh. Habis itu Kapolda bilang, jangan sampai Persib kalah. Nanti Bandung hancur," sebut Iwan.