Neymar dan Bintang Brasil Yang Cedera di Saat Krusial

Neymar dan Bintang Brasil Yang Cedera di Saat Krusial

Bola.net - - dianggap sebagai harapan terbesar bagi untuk memenangkan Piala Dunia kali ini. Tetapi sayangnya, ia tidak akan bisa tampil dalam sisa laga Piala Dunia 2014 akibat cedera yang dialami pada menit-menit terakhir di pertandingan melawan Kolombia.

Luiz Felipe Scolari memiliki tanggung jawab besar untuk menggantikan posisi Neymar di babak semifinal. Namun, situasi rumit seperti ini bukanlah masalah baru bagi para manajer Selecao dalam sejarah Piala Dunia.

Brasil telah melewati situasi sulit ketika bintang lapangannya harus tersingkir dari lapangan hijau akibat cedera. Sudah menjadi kebiasaan bagi Selecao untuk mengalami ketidakberuntungan seperti ini, dan hanya sekali Brasil berhasil menangani situasi genting tersebut.

Berikut ini adalah lima kejadian di saat Brasil harus kehilangan pemain bintangnya di saat krusial pada gelaran Piala Dunia.

1 dari 6 halaman

Leonidas

Leonidas

Piala Dunia Prancis 1983

Bisa dibilang, ia adalah bintang terbesar yang tentunya seorang top striker dari Brasil sejak Piala Dunia dimulai. Leonidas atau yang dikenal dengan  sebutan "Black Diamond" tampil di Piala Dunia tahun 1934 Italia dan 1938 Perancis.

Leonidas menjadi top skor pada tahun 1938 dengan total 7 gol hanya dari empat pertandingan. Ademar Pimenta, pelatih Selecao saat itu menjadi pelatih Brasil pertama yang harus menangani cedera striker tepat sebelum pertandingan semifinal.

Brasil juga harus melakukan laga replay di babak perempat final. Ini berarti Selecao harus bermain tiga kali dalam jangka waktu enam hari, termasuk pertandingan semifinal melawan Italia. Dalam laga replay, Pimenta memasukkan beberapa pemain alternatif, tapi Leonidas tetap dimasukkan ke starting line-up.

Pimenta menunggu Leonidas untuk pulih, tetapi karena kondisinya tak kunjung membaik, Leonidas akhirnya tak dimainkan. Absennya Leonidas terlihat mempengaruhi mental pemain Brasil. Mereka tampak sangat kecewa hingga akhirnya kalah dengan skor akhir 2-1 di tangan Azzuri.

Banyak kabar miring yang menyertai keputusan Pimenta yang tidak Leonidas di pertandingan melawan Italia. Ada yang mengabarkan bahwa Leonidas menolak untuk tampil. Namun ada pula yang menyebutkan jika Mussolini sang diktator yang memaksa Leonidas absen sehingga Italia memiliki kesempatan untuk menang yang lebih besar.
2 dari 6 halaman

Pele

Pele

Piala Dunia Chile 1962

Brasil akhirnya memenangkan tropi Piala Dunianya yang pertama pada tahun 1958. Kesuksesan Selecao pada waktu itu tak luput dari performa menakjubkan pemain berusia 17 tahun bernama Pele.

Empat tahun kemudian, Pele telah menjadi pemain besar yang dikenal oleh para pecinta sepak bola di seluruh dunia. Banyak yang mengandalkan pemain bernomor punggung 10 itu dan berharap supaya Pele bisa membawa kemenangan bagi Brasil sekali lagi, seperti yang telah ia lakukan sebelumnya di Swedia.

Sayangnya, bintang kebanggaan Santos tersebut tampil di Piala Dunia dengan kondisi yang belum 100% pulih dari cedera. Pele bermain di dua pertandingan babak grup Piala Dunia 1962 dan mencetak satu gol ketika Brasil kontra Meksico. Tapi di pertandingan melawan Cekoslowakia, ia mengalami cedera dan tidak bisa tampil lagi di turnamen tersebut.

Namun, Piala Dunia tahun 1962 ini adalah pertama kalinya Brasil tidak hancur meskipun ditinggal oleh pemain andalannya. Pelatih Selecao, Aymore Moreira bergantung dengan kemampuan Garrincha, gol dari Vava, dan untungnya, ia selalu tepat ketika memilih pemain pengganti, termasuk memasukkan Amarildo untuk menempati posisi Pele.

Pada akhirnya Brasil sekali lagi mengangkat tropi piala dunia dan membawa pulang gelar juara.
3 dari 6 halaman

Pele dan Garrincha

Pele dan Garrincha

Piala Dunia Inggris 1966

Vicente Feola merupakan pelatih Timans Brasil yang harus menghadapi keadaan paling sulit saat memboyong tim asuhannya ke Piala Dunia 1966 daripada pelatih tim Brasil sebelum atau sesudahnya. Pada saat itu dua pemain besar dalam skuat Brasil sedang mengalami cedera.

Dengan dua pemain sepakbola terbaik sepanjang sejarah berada dalam satu tim pada saat itu, Selecao sama sekali tidak pernah mengalami kekalahan. Maka dengan kehadiran Pele dan Garrincha di dalam skuat yang bermain di Piala Dunia 1966, rasanya tidak mungkin bagi Brasil untuk dipukul mundur di awal turnamen.

Pele dan Garrincha diturunkan sebagai starter pada pertandingan pertama melawan Bulgaria. Canarinha memenangkan pertandingan tersebut dengan sejumlah gol yang dicetak oleh kedua pemain bintang tersebut. Namun kontak fisik oleh tim lawan yang terus ditujukan untuk Pele mengakibatkannya mengalami cedera.

Pada pertandingan selanjutnya, Garrincha tidak bisa memanggul tanggung jawab sebagai pemain kunci untuk timnya tanpa kehadiran Pele sebagai rekannya di atas lapangan, sebuah kebiasaan yang telah dilakoni mereka berdua di Piala Dunia sebelumnya.

Di samping itu, Garrincha juga mengalami cidera pada lututnya pada pertandingan kedua. Dua alasan tersebut akhirnya membuat Brazil harus menerima kekalahan mereka dan pulang di awal turnamen.

Pele berada di puncak karirnya sekitar tahun 1960an, dimana ia tengah menginjak usia produktif sebagai atlet. Namun saat Piala Dunia 1966 ia malah tidak berhasil menunjukkan performa terbaiknya.
4 dari 6 halaman

Zico

Zico

Piala Dunia Meksiko 1986

Pemain Timnas Brasil pada Piala Dunia 1982 mampu menyuguhkan salah satu permainan terbaik sepanjang sejarah, namun sayangnya mereka tidak mampu memboyong tropi kemenangan. Tele Santana bergabung ke dalam tim sebagai pelatih untuk mempersiapkan balas dendam di Piala Dunia 1986.

Pemain kunci Timnas Brasil pada tahun 1980an adalah pemain yang terkenal dengan nomor punggung 10, Zico. Tetapi masalahnya saat itu adalah Zico masih menderita cedera bawaan yang ia peroleh dari kontak fisik dengan Marcio Nunes setahun sebelumnya.

Peran Zico berbeda dengan pemain lainnya di dalam artikel ini. Ia tetap mampu bermain hingga Brasil tersingkir, hanya saja Zico tak bisa bermain optimal akibat belum sepenuhnya pulih dari cedera.

Permainan Brazil pada Piala Dunia 1986 tidak memukau seperti pada turnamen sebelumnya. Zico hanya diturunkan sebagai pemain cadangan pada tiga pertandingan selama perjalanan Brazil di turnamen kala itu.

Keputusan Santana untuk memainkan Zico akhirnya berujung pada bencana bagi Brazil. Pada pertandingan terakhir babak perempat final melawan Perancis, Zico diturunkan dari bangku cadangan saat waktu pertandingan tinggal 20 menit.

Sesaat setelah ia diturunkan, Zico mendapatkan kesempatan emas mencetak gol kemenangan dari titik putih. Namun saat itu Zico gagal mengeksekusi dengan baik dan Brasil akhirnya tersingkir setelah kalah adu penalti dengan Prancis.
5 dari 6 halaman

Ronaldo

Ronaldo

Piala Dunia Prancis 1998

Enam puluh tahun setelah Leonidas mengalami cedera pada Piala Dunia Perancis tahun 1938, sejarah berulang kembali. Pada saat itu, momen dramatis terjadi di babak final melawan tim tuan rumah.

Ronaldo merupakan striker kunci dan pemain berpengaruh Brazil pada Piala Dunia 1998. Ia bergabung dalam turnamen tersebut dengan gelar Ballon d’Or dan telah menjadi momok menakutkan para bek di kompetisi top Eropa (Belanda, Spanyol dan Italia).

Ronaldo saat itu layaknya pemain yang tak bisa dihentikan dengan kecepatan dribel dan skillnya di lapangan. Dan itu semua berhasil ditunjukkan Ronaldo dengan mencetak 4 gol hingga berhasil membawa Selecao menembus babak final.

Tetapi segalanya berubah saat di laga final. Di laga final melawan Prancis, Ronaldo layaknya hantu yang tak nampak kontribusinya sepanjang laga.

Banyak kontroversi beredar saat itu perihal kondisi aneh yang menimpa Ronaldo. Ada yang menyebutkan Ronaldo dipaksakan bermain meski sedang cedera, ada pula yang menyebutkan jika Ronaldo menerima suap untuk tampil buruk.

Tetapi apapun itu yang jelas skuat Brasil bermain buruk dengan buruknya permainan Ronaldo. Tanpa pemain terbaik mereka tampil seperti biasanya, Brasil dicukup Prancis dengan skor telak 3-0.
6 dari 6 halaman