Napak Tilas Perjalanan Karir Tito Vilanova

Napak Tilas Perjalanan Karir Tito Vilanova
Tito Vilanova. (c) Bolanet

Bola.net - - sedang berduka. Salah satu sosok terpenting dalam sejarah klub, Tito Vilanova, baru saja meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker tenggorokan yang sudah menggerogotinya selama kurang lebih dua setengah tahun belakangan.

Setelah sempat dilarikan ke rumah sakit usai berada dalam kondisi kritis, Vilanova meninggal pada 25 April 2014. Ia pergi di usia yang masih begitu muda, 45 tahun, setelah memberikan begitu banyak prestasi untuk El Barca, tim yang sudah ia bela semenjak usia 15 tahun.

Tak hanya keluarga besar Barcelona, publik sepakbola dunia pun ikut berduka meratapi kepergian sosok yang dianggap memiliki bakat mewarisi kedigdayaan Barca dari Josep Guardiola.

Guna mengenang warisan Vilanova untuk dunia sepakbola, berikut Bolanet merangkum beberapa momen penting perjalanan karirnya di klub. Bolaneters bisa membacanya satu per satu di halaman berikutnya.

Rest in Peace Tito.

1 dari 8 halaman

Memulai Karir di La Masia

Memulai Karir di La Masia

Tito Vilanova datang ke klub saat ia masih berusia 15 tahun, kala itu ia menjalani ujicoba dari klub UE Figueres di musim 1984/85.

Ia baru berusia 16 tahun kala masuk ke La Masia untuk kali pertama di dalam hidupnya.
2 dari 8 halaman

Bertemu dengan Guardiola

Bertemu dengan Guardiola

30 Juni 1989 adalah saat di mana Tito bertemu pertama kali dengan beberapa sahabat kentalnya di Barcelona, seperti Josep Guardiola, Jordi Roura, dan Aureli Altimira.

Saat itu Tito dikenal dengan julukan The Marquis, seorang gelandang tengah yang memiliki skill luar biasa dan dikenal dengan kemampuan membaca permainan serta tendangan bebas yang di atas rata-rata.

Sebagai pemain Barcelona, Tito bermain untuk tim utama di dua laga persahabatan pada tahun 1989. Setelah itu ia memutuskan untuk membela Figueres, Celta, Badajoz, Mallorc, Lleida, Elche, dan Gramenet, hingga kemudian akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain.
3 dari 8 halaman

Karir Sebagai Pelatih

Karir Sebagai Pelatih

Di Camp Nou, Tito pertama kali menangani tim U-14 Barcelona, yang terdiri dari beberapa pemain bintang seperti Gerard Pique, Cesc Fabregas, dan Lionel Messi. Setelah itu, ia sempat menangani tim lain seperti Palafrugell, Figueres, dan Terassa.

Sebagai pelatih, Tito dikenal sebagai sosok yang amat kritis, jeli, dan kerap banyak melakukan gestur yang eskpresif ketika ia mendampingi timnya di pinggir lapangan.
4 dari 8 halaman

Duet dengan Guardiola

Duet dengan Guardiola

Tito kembali ke Barcelona di musim 2007/08, kali ini ia menjadi asisten dari Pep Guardiola di Barca B, yang membantu tim promosi ke divisi 2B.

Satu tahun kemudian, duet Tito dan Pepe memimpin tim utama dan mempersembahkan tak kurang dari 14 gelar penting dalam kurun waktu empat tahun. Tim menulis ulang buku sejarah di tahun 2009 dengan memenangkan enam trofi yang tersedia di semua kompetisi: Liga Champions, La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar Klub.
5 dari 8 halaman

Warisi Barca Guardiola

Warisi Barca Guardiola

Pada 27 April 2012, Tito ditunjuk menjadi suksesor Guardiola, yang memutuskan untuk meninggalkan klub. Keputusan tersebut disetujui oleh direktur olahraga Andoni Zubizarreta, presiden Sandro Rosell, dan segenap dewan direksi klub.

Hasilnya sungguh luar biasa. Barca memenangkan gelar juara liga. Mereka mendominasi kompetisi, memimpin tabel persaingan dari hari pertama dan mendapat 100 poin dari kemungkinan maksimal 114 untuk menyamai rekor Real Madrid di musim 2011/12. Tim juga mencatatkan rekor produktifitas gol dengan 115 gol di 38 laga atau rata-rata tiga gol per laga.

Total, tim mengumpulkan 32 kemenangan, empat hasil imbang, dan dua kekalahan. Mereka unggul 15 poin dari Real Madrid. Selain itu mereka juga bisa masuk ke semifinal Liga Champions.
6 dari 8 halaman

Penghargaan Individu

Penghargaan Individu

Prestasi Tito mendapat penghargaan dari harian Marca dan Mundo Deportivo. Keduanya sepakat menyebutnya sebagai Manajer Terbaik Tahun Ini.

Eks manajer Bayern Munich, Jupp Heynckes diundang untuk mempersembahkan penghargaan dari media Catalan tersebut, yang kemudian diterima oleh Andoni Zubizarreta.

Menurut Heynckes: "Di bawah asuhan Tito, tim memainkan sepakbola yang fantastis, sama seperti biasanya. Tito adalah manajer yang hebat. Ia terus bekerja keras dan pantang menyerah. Ia memiliki hubungan yang baik dengan para pemain. Ia memiliki aura yang positif. Tidak hanya memberi contoh untuk dunia olahraga, namun juga untuk dunia ini secara umumnya. Saya mendoakan ia beruntung, karena ia memang pantas mendapatkannya. Ia adalah seorang juara di dunia olahraga dan kehidupan ini."
7 dari 8 halaman

Perjuangan Melawan Penyakit

Perjuangan Melawan Penyakit

Sayangnya, Tito tak bisa berlama-lama menangani Barcelona. Pada 22 November 2011, ia harus menjalani perawatan untuk penyakitnya dan tidak bisa terlalu sering mendampingi klub di sepanjang musim 2012/13. Akhirnya di awal musim lalu, tepatnya pada 19 Juli 2013, ia dinyatakan tidak berada dalam kondisi yang cukup baik untuk melaksanakan tugasnya.
8 dari 8 halaman

Kepergian Tito

Kepergian Tito

Pada 25 April 2014, Tito meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit yang sudah didiagnosa ia idap semenjak dua setengah tahun yang lalu.

Barca menulis di situs resmi mereka: "Klub akan terus mengenang memori mengenai dirinya selamanya. Ia akan menjadi bagian dari sejarah klub yang membanggakan. Ia akan terus diingat untuk selamanya. Semoga ia berisitirahat dengan tenang."