
Bola.net - Bola.net - Pagelaran Euro 2016 yang akan berlangsung di Prancis akan segera bergulir. Turnamen antar negara Eropa ini akan berlangsung mulai 11 Juni hingga 11 Juli.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 1960 di Prancis, kompetisi ini memiliki banyak cerita kontroversial, baik yang dilakukan pemain, wasit, hingga tekanan yang dilakukan oleh pihak luar.
Spanyol misalnya, mereka pernah mengundurkan diri turnamen karena masalah politik dengan negara calon lawan. Selain insiden tersebut masih banyak yang terjadi.
Advertisement
Simak beberapa di antaranya di sini:
1 dari 9 halaman
Spanyol Mundur
Tahun 1960 adalah pertama kali turnamen antara negara di Eropa ini digelar. Pada saat itu, Prancis menjadi tuan rumah. Dulu, hingga babak semi final, para kontestan menjalani laga kandang dan tandang di negara masing-masing. Baru setelah itu digelar di negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Spanyol lolos sebagai delapan besar setelah mengalahkan Portugal dengan skor 7-2. Dalam babak perempat final, Spanyol bertemu dengan Uni Soviet (saat ini Rusia).
Pada waktu itu, Spanyol masih dipimpin oleh Jenderal Francos, seorang pemimpin diktator. Ia tak memberikan izin timnas menjalani laga tandang ke Uni Soviet dan terpaksa Spanyol harus mengundurkan diri dari turnamen.
Alasan pelarangan tersebut karena Soviet pernah mendukung gerakan Republik Spanyol semasa terjadi perang saudara pada tahun 1936-1939.
2 dari 9 halaman
Koeman Hina Jerman
Di babak semi final, Belanda mengalahkan Jerman dengan skor 2-1. Setelah pertandingan selesai, Koeman bertukar jersey dengan pemain Jerman Olaf Thon.
Tak terjadi hal aneh sampai di sini. Kemudian, Koeman tiba-tiba menggunakan seragam Jerman untuk membersihkan bagian belakang bokong. Perilaku ini dianggap merendahkan Jerman.
Lantas, Koeman yang saat ini menjadi pelatih Southampton, meminta maaf atas perilakunya tersebut.
3 dari 9 halaman
Boli Tanduk Pearce
Mantan bek Prancis Basile Boli membuat pemain Inggris Stuart Pearce berdarah di muka setelah mendapat tandukan. Insiden ini terjadi pada Euro 1992 yang berlangsung di Swedia.
Berikut videonya:
4 dari 9 halaman
Lineker Gagal Pecahkan Rekor
Inggris dituntut menang saat menghadapi Swedia untuk melaju ke babak selanjutnya. Pada saat itu, Lineker sedang mengejar rekor untuk menyamai top skor Inggris Bobby Charlton. Ia hanya butuh satu gol.
Hingga menit 60, skor pertandingan tetap imbang 1-1. Pelatih Inggris pada saat itu, Graham Taylor, malah menarik keluar Lineker yang sedang semangat mencari tambahan satu gol. Ia diganti oleh Alan Smith.
Delapan menit menuju babak terakhir, Inggris justru kebobolan dan memaksa mereka gugur lebih dini dari turnamen.
5 dari 9 halaman
Wasit Hentikan Spanyol
Spanyol diperlakukan tak adil oleh wasit ketika merebutkan fase babak knock out pada Euro 1996. Dalam laga penyisihan grup yang sangat menentukan menghadapi Inggris, Spanyol mencetak gol di menit-menit awal. Namun gol yang dicetak oleh Julio Salinas dianulir karena dinilai wasit off-side.
Keputusan tersebut berujung kedua tim harus menjalani adu penalti yang membuat Spanyol gugur setelah kalah dengan skor 4-2.
6 dari 9 halaman
Rasis di Skuat Belanda
Ketika menjalani Euro 1996, Timnas Belanda dikabarkan tak harmonis karena perbedaan warna kulit antar pemain. Sebuah foto beredar yang menunjukkan para pemain berkulit hitam duduk bersama dalam sebuah jamuan makan malam.
Namun ada yang mengatakan bahwa masalah dalam tim dipicu oleh berbedaan gaji yang diberikan pada pemain.
Terlepas dari masalah tersebut, Belanda berada di peringkat dua dalam penyisihan grup pada tahun itu. Mereka akhirnya lolos ke perempat final, namun kalah dari Prancis dalam adu penalti.
7 dari 9 halaman
Anulir Gol Campbell
Pada Euro 2004, Inggris bertemu dengan Portugal di babak perempat final. Hingga pertandingan hampir usai, skor tetap imbang 2-2.
Di menit-menit akhir, Sol Campbell mencetak gol yang mengubah skor menjadi 3-2 setelah menerima umpan David Beckham. Namun gol tersebut dianulir wasit karena Campbell dinilai melakukan pelanggaran pada kiper Portugal.
Wasit Urs Meier menjadi pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti. Kiper Portugal waktu itu, Ricardo, menjadi penentu dalam drama penalti yang membawa timnya melaju ke semi final.
8 dari 9 halaman
Italia Gugur karena Swedia
Italia membutuhkan kemenangan atas Bulgaria di laga terakhir penyisihan grup. Pada waktu yang sama, Denmark dan Swedia bertemu dan kedua tim berbagi poin setelah imbang 2-2.
Hasil tersebut membuat Italia gugur meskipun menang atas Bulgaria. Pada waktu beredar kabar bahwa hasil imbang antara Swedia vs Denmark sudah diatur hanya untuk menyingkirkan tim tiga kali juara dunia pada waktu itu.
9 dari 9 halaman
Howard Webb
Wasit yang memimpin laga Polandia vs Austria, Howard Webb, memberikan hadiah penalti pada Austria di menit-menit akhir. Keputusannya tersebut membuat Polandia kalah dan tak lolos dari penyisihan grup.
Perdana Menteri Polandia marah terhadap Webb dan menyatakan ingin membunuhnya pada saat itu.
Advertisement
Berita Terkait
-
Commercial 1 Juni 2016 23:24
-
Commercial 1 Juni 2016 14:46
-
Commercial 1 Juni 2016 06:47
-
Commercial 1 Juni 2016 06:43
-
Commercial 31 Mei 2016 17:15
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...