Mereka Harus Optimal Demi Piala Dunia 2014

Mereka Harus Optimal Demi Piala Dunia 2014

Bola.net - - Sejumlah pemain kunci gagal bermain optimal di leg pertama play-off Piala Dunia 2014 zona Eropa. Hasilnya, negara mereka masing-masing tak mampu meraih hasil positif. Para pemain itu harus tampil lebih baik pada leg kedua, Rabu (20/11), kalau ingin meloloskan negaranya ke putaran utama di Brasil tahun depan.

Siapa sajakah pemain-pemain tersebut? Berikut ulasannya.

*Data dan statistik via WhoScored. [initial]

1 dari 4 halaman

Franck Ribery - Prancis

Franck Ribery - Prancis

Prancis memiliki sederet talenta hebat. Namun, saat ini, pemain paling penting di skuat besutan Didier Deschamps adalah Franck Ribery.

Ribery merupakan poros serangan Prancis. Akselerasi sang winger Bayern Munich di sayap kiri adalah sumber bahaya terbesar bagi lawan. Namun, potensi ancaman salah satu kandidat kuat peraih FIFA Ballon d'Or 2013 itu bisa dinetralisir oleh Ukraina pada leg pertama di Kiev beberapa hari lalu.

Meski mencatatkan 8 dribel sukses, man-marking beruntun yang diterapkan oleh pelatih Mykhaylo Fomenko terhadapnya membuat Ribery seolah terkunci.



Ribery jadi pemain yang paling sering dilanggar (10 kali) dan kesulitan keluar dari jerat para marker-nya. Lolos pun, jalur operan maupun tembakannya langsung ditutup oleh pemain lain.

Sejumlah hal yang biasa kita lihat dari seorang Ribery hilang di laga tersebut. Sepanjang 2x45 menit, Ribery bahkan hanya menghasilkan 2 shot (1 on target) dan menciptakan 2 peluang (key pass). Ribery sukses diredam, Ukraina pun menyerang balik barisan belakang Prancis yang cukup rapuh dan mendapatkan dua gol kemenangan.

Saat ini, Prancis tertinggal agregat sementara 0-2. Ganti menjadi tuan rumah leg kedua di Stade de France, Prancis butuh menang minimal tiga gol bersih.

Prancis perlu memperbaiki barisan belakang sekaligus meningkatkan ketajamannya di depan gawang. Jadi, kalau Ribery terkunci lagi dan Prancis kehilangan sosok kreatifnya untuk kali kedua, rasanya sang juara dunia 1998 bakal menangis karena memori kelam gagal lolos ke putaran utama seperti tahun 1994 silam kembali terulang.
2 dari 4 halaman

Luka Modric - Kroasia

Luka Modric - Kroasia

Gelandang Real Madrid Luka Modric bermain di bawah standar terbaiknya saat memperkuat Kroasia dalam play-off leg pertama di kandang Islandia. Vatreni pun hanya bisa meraih hasil imbang 0-0.

Bukan hasil yang buruk sebenarnya. Namun, melihat perbedaan kualitas tim, seharusnya Kroasia bisa menghabisi Islandia meski tampil di luar rumah.



Di laga tersebut, Modric tampil bagus, tapi itu bukanlah permainan terbaiknya. Modric sebenarnya tidak terlalu mengecewakan. Operan-operan panjangnya ke lini depan tercatat 10 kali menemui sasaran. Dalam membantu pertahanan pun, dia solid bersama Ivan Rakitic. Hanya saja, dua kemampuan lain Modric tidak terlihat. Kemampuan itu adalah menciptakan peluang dan mengancam dari lini kedua meski ditempatkan sebagai gelandang bertahan.

Sepanjang laga, Modric hanya menghasilkan 1 key pass (kalah dari Mario Madzukic, 3) dan 1 shot. Padahal, kreativitas serta forward run-nya sangat dibutuhkan kalau para penyerang Kroasia terperangkap di jalan buntu.

Pada leg kedua di Zagreb, Kroasia pasti akan keluar menyerang demi meraih kemenangan. Modric dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan di lini tengah, tapi dia juga harus lebih meningkatkan rasio key passes dan shots per game-nya. Dengan begitu, kemenangan bisa lebih mudah didapatkan.
3 dari 4 halaman

Ciprian Marica - Rumania

Ciprian Marica - Rumania

Tanpa Adrian Mutu, Ciprian Marica adalah pilar lini depan Rumania. Namun, striker Getafe itu seolah mati kutu saat Rumania dihantam tuan rumah Yunani 1-3 pada leg pertama.

Marica, 28, merupakan top scorer Rumania di babak kualifikasi dengan torehan lima golnya. Hal itu membuktikan bahwa Marica adalah salah satu ancaman bagi Yunani.



Di Piraeus, Marica tak berkutik. Hanya 1 shot yang dibukukannya. Rumania beruntung. Meski Marica tersendat, kombinasi Gabriel Torje dan Bogdan Stancu sukses memberi mereka satu gol tandang yang berharga. Jika tak ada gol itu, tugas Rumania pada leg kedua di Bucharest pasti akan lebih berat.

Rumania harus menang minimal dua gol bersih untuk menyingkirkan Yunani. Di sini, tenaga Marica sebagai pemain tersubur Rumania bakal sangat dibutuhkan oleh negaranya.
4 dari 4 halaman

Zlatan Ibrahimovic - Swedia

Zlatan Ibrahimovic - Swedia

Portugal kontra Swedia adalah big match di babak play-off. Selain mempertemukan dua tim kuat Eropa, laga ini juga menjadi pentas adu kehebatan dua pemain istimewa dengan form super, yakni bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo dan mesin gol PSG Zlatan Ibrahimovic.

Portugal hanya menang 1-0 di leg pertama dan masih terbuka lebar peluang bagi Swedia untuk membalikkan keadaan pada leg kedua di Solna.

Di Lisbon, Ronaldo dan Ibrahimovic sama-sama bermain di bawah standar terbaik mereka. Namun, Ronaldo jadi pihak yang tersenyum paling akhir setelah mencetak gol tunggal timnya pada menit 82.

Dalam laga tersebut, Ronaldo hanya mencatatkan 1 shot on target dan sebuah sundulan menerpa mistar dari 7 shot yang dihasilkannya. Namun, Ibrahimovic jauh lebih mengkhawatirkan.



Dipasang sebagai ujung tombak serangan, di mana Swedia bermain dengan mode cukup defensif dan strategi bola-bola panjangnya terbaca oleh barisan belakang Portugal, Ibrahimovic mati kutu karena tak mendapatkan suplai operan yang cukup berarti.

Ibrahimovic bahkan tercatat lebih sering offside (2) daripada melepas shot ke gawang Portugal (1).

Pada leg kedua, Swedia pasti tampil lebih ofensif. Itu cocok dengan karakter permainan Ibrahimovic. Kali ini, Ibrahimovic harus menunjukkan performa optimal dan membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu tukang gedor terbaik di pentas internasional.

Ibrahimovic perlu itu jika dia ingin meloloskan Swedia sekaligus menegaskan ucapannya beberapa waktu lalu bahwa "daripada CR7, Piala Dunia lebih membutuhkan seorang Zlatan."