Mereka Bisa Jadi Pemain Kelas Dunia Bila Tidak Diganggu Cedera

Mereka Bisa Jadi Pemain Kelas Dunia Bila Tidak Diganggu Cedera

Bola.net - Bola.net - Cedera adalah hal yang mengerikan dalam dunia sepakbola. Cedera bisa menghambat perkembangan talenta pemain dan bahkan yang lebih buruk bisa menamatkan karir pesepakbola.

Banyak pemain dengan talenta hebat tapi tak bisa memaksimalkan potensinya karena kerap dibekap cedera. Padahal jika kondisi mereka tetap fit maka akan berpotensi menjadi pemain kelas dunia.

Berikut ini 11 pemain yang mungkin bisa menjadi pemain kelas dunia jika tidak sering mengalami cedera seperti dilansir Squawka.

1 dari 11 halaman

Abou Diaby

Abou Diaby

Diaby mungkin merupakan pesepakbola yang kurang beruntung. Bagaimana tidak, pemain asal Prancis ini menghabiskan hampir sebagian waktunya di ruang perawatan.

Diaby sempat digadang-gadang menjadi pengganti Patrick Vieira di Arsenal. Ia bergabung dengan The Gunners pada tahun 2006 beberapa bulan setelah sang kapten Arsenal pergi ke Juventus.

Pada musim panas 2015, Diaby berpisah dengan Arsenal dan kemudian bergabung dengan Marseille. Sayangnya, Diaby kembali mengalami cedera yang membuatnya harus absen sampai akhir musim tanpa sekalipun membuat penampilan sejak direkrut klub.
2 dari 11 halaman

Ledley King

Ledley King

Saat Abou Diaby dirawat di ruang perawatan Arsenal, hanya beberapa mil jauhnya di utara London, Ledley King berada di posisi yang sama.

Kapten Tottenham ini sebenarnya relatif bebas cedera selama tahun-tahun awal karirnya. Bahkan King sempat bermain dalam 38 pertandingan Premier League di musim 2004/05.

Namun, cedera lutut berkepanjangan di tahun 2006 adalah awal dari akhir karir King di lapangan hijau. Setelah berjuang sampai 2012, cedera lutut kronis memaksanya pensiun di usia 31 dan menghalanginya menjadi salah satu bek terbaik.
3 dari 11 halaman

Tomas Rosicky

Tomas Rosicky

Sayang, cedera tampaknya membuat Tomas Rosicky seakan-akan sudah memainkan pertandingan terakhirnya untuk Arsenal. Rosicky kembali absen selama tiga bulan setelah mengalami cedera dalam pertandingan melawan Burnley pada awal bulan ini. Padahal, itu adalah penampilan perdananya setelah absen lebih dari enam bulan.

Rosicky sudah menghabiskan satu dekade di Emirates Stadium, tapi ia hanya mampu mmebuat 170 penampilan di Premier League karena masalah cedera. Cedera parah memang sering menggerogoti karir Rosicky.

Rosicky dianggap sebagai salah satu playmaker muda terbaik di Eropa selama bermain dengan Sparta Praha dan Borussia Dortmund. Pemain yang dijuluki 'Little Mozart' itu pastinya bakal menjadi salah satu yang terbaik di posisinya jika kondisinya selalu fit.
4 dari 11 halaman

Louis Saha

Louis Saha

Louis Saha menghabiskan sebagian besar karirnya di Inggris dengan memperkuat mewakili Newcastle United, Fulham, Manchester United, Everton, Tottenham dan Sunderland.

Bakat luar biasanya di Premier League baru muncul ketika Saha memperkuat Fulham. Berkat performa apiknya tersebut Saha mendapat kesempatan bergabung dengan raksasa Inggris Manchester United pada tahun 2004.

Pemain Prancis ini sempat memenangkan dua gelar Premier League, Liga Champions dan Piala Liga selama mengenakan seragam Setan Merah. Namun ia jarang menjadi pemain kunci di sana karena sering mengalami cedera.
5 dari 11 halaman

Jonathan Woodgate

Jonathan Woodgate

Sama seperti Ledley King, Jonathan Woodgate sering dianggap sebagai bek masa depan Inggris setelah membuat terobosan di Leeds United. Namun karirnya juga terhambat karena cedera.

Saat keuangan Leeds sudah tidak stabil, Woodgate dijual ke Newcastle. Meskipun hanya membuat 28 penampilan di liga untuk The Magpies, Ia dianggap sebagai salah satu bek terbaik di era Premier League.

Kepindahan Woodgate ke Real Madrid pada tahun 2004 menunjukkan betapa hebatnya kualitas yang dimilikinya. Namun karir Woodgate di Bernabeu adalah bencana karena sering mengalami cedera serius. Woodgate sempat bermain bersama King di Tottenham, dan kedua pasangan tersebut membantu Spurs memenangkan Piala Liga di tahun 2008.
6 dari 11 halaman

Harry Kewell

Harry Kewell

Rekan satu tim Jonathan Woodgate di Leeds, Harry Kewell dianggap sebagai salah satu gelandang serang terbaik di Premier League pada awal 2000-an. Dan ketika Kewell dimasukkan ke bursa transfer pada tahun 2003 sejumlah klub top mengejarnya.

Klub seperti Arsenal, Manchester United, AC Milan dan Barcelona dikabarkan tertarik merekrut pemain Australia tewrsebut. Namun Kewell malah menjatuhkan pilihan kepada Liverpool.

Kewell mengangkat trofi Liga Champions dan Piala FA selama karirnya di Anfield, tapi ia sering dikenang karena cederanya daripada kualitas di lapangan. Digantinya Kewell pada babak pertama di final Liga Champions pada tahun 2005 karena cedera hamstring bisa diambil kesimpulan bahwa cedera sangat membuat karirnya terganggu.
7 dari 11 halaman

Eduardo Da Silva

Eduardo Da Silva

Karir Eduardo semakin melesat di tahun 2007. Setelah mencetak banyak gol untuk Dinamo Zagreb dan negaranya Kroasia, pria kelahiran Brasil ini mendapat kesempatan pindah ke Arsenal.

Eduardo mengalami awal karir yang cukup bagus di Arsenal sebelum mengalami cedera patah tulang dalam pertandingan melawan Birmingham City pada Februari 2008. Cedera tersebut cukup parah sehingga sempat mengancam karirnya.

Meskipun begitu, Eduardo berhasil bangkit dan pulih setelah hampir satu tahun menjalani masa pemulihan. Namun sayang, penampilannya sudah tidak sama lagi dan ia meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Shakhtar Donetsk di tahun 2010.
8 dari 11 halaman

Alvaro Recoba

Alvaro Recoba

Recoba merupakan salah satu penyerang yang paling berbakat dari generasinya. Ia dinugerahi kaki kiri dan teknik yang luar biasa tapi terlalu sering absen karena cedera.

Rocoba dikenal saat bermain dengan Inter Milan pada periode 1997-2008. Pemain Uruguay sering membuat publik Giuseppe Meazza bersorak dengan beberapa gol spektakuler dari tendangan bebasnya.

Meski menunjukkan bakat yang luar biasa, Recoba sebenarnya masih bisa tampil lebih hebat lagi apabila kondisinya selalu fit. Namun, ia tetap bisa bermain di level tertinggi hingga pensiun tahun lalu di usia 38.
9 dari 11 halaman

Ibrahim Afellay

Ibrahim Afellay

Selama era keemasan PSV Eindhoven di bawah Guus Hiddink pada pertengahan 2000-an, Ibrahim Afellay muncul sebagai salah satu pemain lini tengah yang berbakat dan mempunyai masa depan cerah.

Performa cemerlangnya untuk raksasa Belanda membuatnya pindah ke Barcelona pada 2011. Di bawah kepemimpinan Josep Guardiola, Afelay bermain secara teratur dan sempat membantu klub memenangkan La Liga dan Liga Champions.

Cedera ligamen pada awal musim berikutnya adalah awal dari akhir karirnya di Barcelona. Setelah pulih, Afellay berusaha keras mengembalikan karirnya dan kini menjadi pemain andalan manajer Mark Hughes di Stoke City.
10 dari 11 halaman

Jack Rodwell

Jack Rodwell

Setelah menembus tim utama Everton, Jack Rodwell berhasil menjadi andalan klub selama beberapa musim. Karir Rodwell bersinar terang di Goodison Park dan digadang-gadang menjadi pemain masa depan Inggris.

Penampilan mengesankan Rodwell membuat klub kaya raya Premier League Manchester City memboyongnya. Namun karir Rodwell di Etihad Stadium justru meredup karena sering berkutat dengan cedera.

Setelah karir yang sukses bersama City, Rodwell akhirnya memutuskan pindah ke Sunderland. Rodwell baru berusia 24 tahun dan masih punya banyak waktu untuk mengembalikan karirnya.
11 dari 11 halaman

Alexandre Pato

Alexandre Pato

AC Milan berhasil menemukan bakat baru setelah mendapatkan Pato dari Internacional. Pemain asal Brasil itu dengan cepat menjadi ikon baru di San Siro karena aksinya yang memukau.

Sayang Pato tidak mampu memaksimalkan potensinya karena kerap mendapatkan cedera. Rossoneri akhirnya melepas pemain berusia 26 tahun itu ke Corinthians pada tahun 2013.

Setelah gagal bersinar di Corinthians, Pato berhasil meningkatkan performanya bersama Sao Paulo. Dan hal ini mampu meyakinkan klub Premier League Chelsea untuk merekrutnya di Januari. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Pato bisa mengembalikan karirnya.