Menyimak Sisi Gelap Semifinal Liga Champions

Menyimak Sisi Gelap Semifinal Liga Champions
Michael Ballack Memprotes Keputusan Wasit (c) Ist

Bola.net - Bola.net - Tanpa terasa, gegap gempita kompetisi kasta tertinggi antarklub Eropa, alias Liga Champions, sudah hampir memasuki babak akhir.

Setelah melalui perjuangan berat di babak-babak sebelumnya, tersisa empat tim yang akan saling bertarung untuk merebut dua jatah bermain di partai puncak - yang musim ini bakal digelar di Milan.

Sang pengoleksi 10 gelar Liga Champions, Real Madrid, bakal menantang Manchester City, klub yang tengah berambisi mencetak sejarah dengan masuk final untuk kali pertama. Sementara Bayern Munchen dan juru taktik jitu, Josep Guardiola, akan coba mengatasi ngototnya permainan Atletico Madrid - finalis edisi 13/14 dan juga 'pembunuh' juara bertahan, , di babak sebelumnya.

Laga seru, diwarnai dengan adu teknik serta taktik level tinggi dipastikan bakal tersaji di laga antar klub papan atas tersebut. Namun hasil akhir kadang juga bisa ditentukan oleh faktor 'X', seperti keputusan kontroversial dari sang pengadil. Dan sejarah sudah menunjukkan hal ini sering terjadi, bahkan di fase genting seperti semifinal Liga Champions.

Berikut Bola.net akan mengajak para pembaca untuk mengingat kembali sisi 'gelap' yang pernah terjadi di semifinal Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir.

1 dari 5 halaman

Chelsea vs Barcelona (1-1)

Chelsea vs Barcelona (1-1)

Chelsea menjamu Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions pada 6 Mei 2009.

Banyak yang setuju bahwa laga ini merupakan pertandingan paling kontroversial yang pernah ada, di mana tim Catalan secara ajaib mampu lolos dari kurang lebih lima hukuman penalti di Stamford Bridge.

Usai bermain imbang 0-0 di leg pertama, The Blues sempat unggul dulu via Michael Essien di menit ke-9. Skuat asuhan Guus Hiddink lantas sempat panas usai lima klaim penalti mereka sama sekali tidak digubris oleh wasit Tom Henning Ovrebo. Dan kekecewaan semakin melanda publik London, setelah Andres Iniesta mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir dan membuat Barcelona lolos ke final dengan keunggulan gol tandang.

2 dari 5 halaman

Barcelona vs Inter (1-0)

Barcelona vs Inter (1-0)

Barcelona menghadapi Inter di leg kedua semifinal Liga Champions pada 24 April 2010.

Laga ini akan selalu diingat oleh para penggemar sepakbola dunia, sebagai transformasi seorang Sergio Busquets, dari pesepakbola menjadi aktor. Usai tertinggal 1-3 dari Inter di leg pertama, usaha Barca untuk bangkit dimulai dengan kartu merah yang diterima oleh Thiago Motta. Penggawa Nerazzuri mengayunkan lengannya dan sempat menyentuh wajah Busquets. Gelandang muda Spanyol lantas jatuh berguling di tanah.

Namun menariknya, kamera TV lantas menangkap wajah Busquets, yang sedang mengintip di balik jari-jarinya, untuk melihat apakah 'akting'-nya berhasil mengelabui wasit Franck De Bleeckere.

Sang pengadil juga sempat tidak mensahkan gol Bojan Krkic, yang sejatinya bakal membuat Barca lolos ke final. Inter akhirnya menjadi tim yang berhak maju ke Bernabeu, dengan keunggulan agregat 3-2.

3 dari 5 halaman

Real Madrid vs Barcelona (0-2)

Real Madrid vs Barcelona (0-2)

Lionel Messi mencetak dua gol kemenangan Barcelona di Bernabeu, dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions pada 27 April 2011.

Namun The Messiah baru bisa merobek jala lawan, usai wasit Wolfgang Stark memberikan kartu merah pada Pepe di menit ke-61, setelah melanggar Dani Alves. Jose Mourinho, yang secara sarkastik memberikan tepuk tangan atas keputusan sang pengadil tersebut, juga diminta meninggalkan lapangan lebih awal.

Tidak berhenti sampai di situ, dalam konferensi pers pasca laga, Pepe dan beberapa orang pemain Madrid lainnya menuding Alves hanya berpura-pura agar wasit memberikan kartu merah. Kontroversi semakin mencapai puncaknya, kala Mourinho menuding adanya konspirasi dari UEFA untuk membantu Barcelona lolos ke final.

Kala itu sang manajer mengatakan: "Jika saya katakan pada UEFA apa yang benar-benar saya pikirkan dan rasakan, karir saya akan berakhir sekarang. Alih-alih demikian, saya hanya akan mengajukan pertanyaan, yang saya harap satu hari nanti akan terjawab: Mengapa? Mengapa? Mengapa Ovrebo? Mengapa Busacca? Mengapa De Bleeckere? Mengapa Stark? Mengapa?"

4 dari 5 halaman

Liverpool vs Chelsea (1-0)

Liverpool vs Chelsea (1-0)

Pertandingan yang berlangsung di leg kedua semifinal Liga Champions pada 3 Mei 2005 ini dimenangkan oleh Liverpool dengan skor 1-0 di Anfield. Luis Garcia menjadi pahlawan berkat 'gol hantu'.

Berawal dari serangan yang dibangun Milan Baros, Petr Cech lantas keluar dari sarangnya untuk menghentikan sang bomber. Baros terjatuh dan lantas meminta penalti, namun Garcia bereaksi cepat untuk mengarahkan bola ke gawang yang sudah kosong.

Bola sempat disapu oleh William Gallas, namun wasit sudah terlanjur meniup peluit dan mensahkan terjadinya gol, meski bola tidak benar-benar terlihat melewati garis gawang - seperti yang dipercaya oleh para pendukung Chelsea, dan sebaliknya oleh para fans Liverpool.

5 dari 5 halaman

Barcelona vs AC Milan (0-0)

Barcelona vs AC Milan (0-0)

Barcelona menjamu AC Milan di leg kedua babak semifinal Liga Champions, yang berlangsung pada 26 April 2006.

Tuan rumah memulai laga bermodalkan kemenangan 1-0 di San Siro pada pertandingan sebelumnya, membuat Milan wajib mencetak satu gol untuk setidaknya memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak ekstra.

Namun kokohnya pertahanan Barcelona membuat sang juara Eropa tujuh kali tampak kesulitan membuat gol yang mereka butuhkan. Dan momen kontroversial terjadi di menit ke-69. Andriy Shevchenko sukses menceploskan bola ke gawang Victor Valdes, namun wasit Markus Merk menolak mengesahkannya, karena sang striker dianggap terlebih dahulu melanggar Carles Puyol.

Tayangan ulang menunjukkan bahwa tidak ada kontak antara Sheva dan sang kapten, di mana Puyol justru terlihat terjatuh dengan sendirinya.

Usai laga, Shevchenko mengatakan: "Mungkin ia tersandung dan menabrak saya, namun saya benar-benar mengangkat tangan saya dan menendang bola sepenuhnya. Itu adalah gol yang seharusnya benar-benar layak untuk disahkan."


Shevchenko Vs Puyol Goal Canceled oleh mad-hd