Mauro Icardi - Dari La Masia Menjadi Predator Buas di Serie A

Mauro Icardi - Dari La Masia Menjadi Predator Buas di Serie A
Mauro Icardi (c) FC Internazionale

Bola.net - Bola.net - Dia baru saja menembus limit 100 gol di panggung kompetisi Serie A. Dia melakukannya dalam 180 penampilan. Dia mencapai milestone tersebut di usia yang masih cukup muda.

Menimba ilmu di La Masia, lalu mengawali gebrakan di Italia bersama , dia kini identik dengan seragam biru-hitam dan ban kapten Inter Milan.

Pria kelahiran Rosario, Argentina, 19 Februari 1993 ini begitu ganas di depan gawang. Sudah banyak yang menjadi korbannya.

Mauro Icardi - dia adalah salah satu predator gol paling buas di ranah calcio atau persepakbolaan Italia.

100 GOL SERIE A, 100 GOL UNTUK INTER MILAN

Inter bertandang ke markas Sampdoria pada giornata 29 Serie A 2017/18, Minggu (18/3). Inter menang telak lima gol tanpa balas. Pesta gol Nerazzurri dibuka oleh Ivan Perisic pada menit 26. Setelah itu, Icardi beraksi dengan menyarangkan empat gol (30-pen, 31, 44, 51) ke gawang mantan klubnya.

Dengan empat gol kontra Sampdoria, berarti Icardi telah mencetak total 103 gol selama berkarier di Serie A. Dia pun tercatat sebagai pemain termuda keenam yang sanggup mencapai torehan 100 gol di liga tertinggi Italia.

Icardi melakukannya di usia 25 tahun dan 27 hari.

Dia hanya kalah dari legenda-legenda calcio seperti Giuseppe Meazza, Silvio Piola hingga Jose Altafini.

Enam buah hat-trick telah diciptakan Icardi di Serie A, terbanyak di liga sejak debutnya pada musim 2012/13.

Icardi pun kini telah genap mencetak 100 gol untuk Inter di semua ajang. Dia mencapainya di penampilan ke-172.

DARI LA MASIA KE SAMPDORIA

Icardi lahir di Rosario, kota yang sama dengan Lionel Messi, lalu pindah ke Kepulauan Canaria pada usia enam tahun. Kariernya sebagai pesepakbola dimulai dari klub Vecindario. Di situ, dia sudah menunjukkan ketajamannya. Beberapa sumber referensi menyebutkan kalau Icardi mencetak lebih dari 500 gol untuk tim primavera di sana.

Hal itu menarik minat beberapa klub top, termasuk Liverpool, Real Madrid, Arsenal, Sevilla dan Espanyol. Namun Barcelona lah yang sukses mendapatkannya. Dia gabung dengan klub Catalunya tersebut di usia 15.

Di akademi Barcelona, La Masia, Icardi tetap konsisten mencetak gol. Kemampuannya semakin meningkat. Namun dia merasa tak bisa berkembang di sana.

Icardi memutuskan pindah. Sampdoria datang meminang, dan dia pun menyeberang ke Italia pada Januari 2011. Dia tak menyesali keputusan tersebut.

"Saya tak menyesal meninggalkan Barcelona. Jika seorang pemain muda ingin berkembang, keputusan-keputusan penting harus diambil. Waktu itu, saya bicara dengan ayah saya dan kami memutuskan untuk pindah ke Italia. Syukurlah semuanya berjalan dengan baik," ungkap Icardi kepada El Blog de Mario Garcia de la Santa pada Juni 2013.

Icardi dipinjam sampai akhir musim. Setelah Enam bulan di Sampdoria, mencetak 13 gol dalam 19 penampilan untuk tim primavera, Icardi dibeli permanen dan dikontrak tiga tahun.

Icardi melakoni debutnya di Serie A ketika melawan AS Roma pada 26 September 2012. Dia masuk menggantikan Marcelo Estigarribia di menit 49. Gol pertamanya di liga tertinggi Italia lahir dalam Derby della Lanterna melawan Genoa pada 12 November, yang dimenangi Sampdoria 3-1.

Pada 6 Januari 2013, Icardi mencetak dua gol untuk membawa Sampdoria mengalahkan Juventus 2-1 di Juventus Stadium. Itu adalah kekalahan kedua Juventus di stadion tersebut sejak bermarkas di sana. Nama Icardi pun semakin dikenal.

Icardi mencetak total 10 gol dalam 31 penampilan untuk Sampdoria di musim 2012/13. Rata-ratanya satu gol per 212 menit. Performa itu mengantarkannya ke klub yang lebih besar.

LEMBARAN BARU DI KOTA MILAN

Musim panas 2013, Icardi direkrut oleh Inter Milan. Gol pertamanya untuk Inter sangat berkesan, dia ciptakan dalam laga melawan Juventus yang berkesudahan imbang 1-1 pada 14 September.

Itu adalah awal dari performa impresifnya yang terus berlanjut hingga hari ini.

Pada musim pertamanya berseragam Inter, Icardi mencetak sembilan gol di Serie A. Musim berikutnya, angka itu melesat ke 22, yang membawanya meraih gelar Capocannoniere bersama Luca Toni (Hellas Verona).

Musim 2015/16, Icardi menjadi kapten Inter di usia 22 dan finis dengan torehan 16 gol liga. Waktu itu, dia juga tercatat sebagai pemain asing termuda yang mampu mencetak 50 gol di Serie A.

Musim lalu, Icardi mencetak 24 gol di Serie A. Musim ini, ketajamannya juga masih terasah. Milestone 100 gol Serie A semakin dekat dalam jangkauan, dan dia mencapainya di laga melawan Sampdoria.

Mauro Icardi di Serie A (c) TransfermarktMauro Icardi di Serie A (c) Transfermarkt

Mauro Icardi di Inter Milan (c) TransfermarktMauro Icardi di Inter Milan (c) Transfermarkt

"Saya sudah mencetak 100 gol di Serie A dan 100 gol untuk Inter. Saya sangat senang, tapi sejujurnya saya tak mengira kalau akan mencapainya hari ini," kata Icardi seperti dilansir situs resmi klub.

"Saya mencetak gol Serie A pertama saya di sini. Ini seperti sebuah takdir. Namun yang paling penting adalah kemenangan tim."

PREDATOR YANG BUAS

Statistik-statistik berikut dilansir situs resmi Inter setelah Icardi menembus 100 gol di Serie A. Data-datanya diambil dari Opta.

Sejak 2012, Icardi rata-rata mencetak satu gol di Serie A per 43 sentuhan bola. Dia mencetak satu gol setiap 136 menit, dan memiliki rasio gol per laga.

Fiorentina dan Sampdoria adalah dua mangsa terfavorit Icardi di Serie A. Sejauh ini, dia sudah mencetak masing-masing sepuluh gol ke gawang mereka. Di urutan ketiga adalah , yang sudah dibobolnya tujuh kali.

Dari 30 tim yang sudah dihadapinya di Serie A, termasuk bersama Sampdoria, hanya enam yang 'selamat' dari keganasannya. Enam tim itu adalah Livorno, Catania, Carpi, Siena, Benevento, dan... Inter.

tripletta (hat-trick) dan doppietta (brace) sudah diukir Icardi di Serie A.

Dari 103 gol yang telah dicetaknya di Serie A, sebanyak 65 gol dia ciptakan dengan kaki kanan dan 16 gol dengan kepala.

Sebanyak 98 gol disarangkannya dari dalam kotak penalti lawan.

Icardi berbahaya di babak kedua. Dibandingkan 41 gol yang dia cetak di babak pertama, 62 golnya lahir setelah jeda.

Selain finisher mematikan, Icardi juga terbilang rajin merancang operan-operan berpeluang gol untuk rekan-rekannya. Pemain-pemain yang paling sering menerima assist dari Icardi adalah dua rekannya di skuat Inter yang terkini, yakni Ivan Perisic (13 kali) dan Antonio Candreva (9 kali).

Terlepas dari seperti apa sosok Icardi di luar lapangan, yang cukup kontroversial, terutama awal kisah asmaranya dengan Wanda Nara dan perseteruan dengan ultras Inter gara-gara autobiografinya, tak bisa dipungkiri bahwa dia adalah seorang striker yang sangat berbahaya.

Dia adalah predator gol, salah satu yang paling buas dalam sejarah Serie A.