
Bola.net - - Louis van Gaal kini menjadi pelatih yang paling banyak diperbincangkan di seluruh jagat sepakbola. Betapa tidak, ia baru saja resmi ditunjuk untuk menangani klub penuh tradisi asal Inggris, Manchester United.
Tugas bos Belanda itu tidak mudah. Ia dituntut untuk mengembalikan United ke era kejayaan seperti sedia kala, saat masih dilatih sang legenda Sir Alex Ferguson.
Selain itu, sang meneer juga wajib menghapus trauma akibat kinerja buruk yang ditunjukkan pendahulunya, David Moyes, di sepanjang musim 2013/14.
Datang ke Old Trafford, Van Gaal tak hanya sekedar membawa nama besar dan reputasi. Sekurang-kurangnya, ia punya lima 'senjata rahasia' yang membuat rezim kepelatihannya dinilai cukup sukses kala menangani , Bayern Munich, Ajax, dan Belanda.
Apa sajakah lima senjata tersebut? Berikut Bolanet paparkan satu-persatu, sesuai dengan apa yang dimuat dalam buku 'The Coaching Philosophies of Louis van Gaal and the Ajax Coaches' karangan Henry Kormelink dan Tjeu Seeverens.
Komunikasi Bagian I
Ada juga pembicaraan secara detail mengenai pertandingan terakhir. Sebelumnya, diskusi yang terjadi lebih mengarah pada monolog yang dilakukan oleh pelatih - alias diri saya sendiri. Namun berkat pendekatan baru yang saya bawa, reaksi pertama muncul begitu cepat dan diikuti dengan dialog normal. Perkembangan di atas lapangan juga terjadi lebih cepat.
Setiap sesi latihan merupakan bentuk komunikasi. Materinya sendiri tidak begitu penting, ini lebih merupakan pertanyaan mengenai apa yang akan anda lakukan terhadap mereka. Selama sesi latihan, para pemain melihat apa yang diinginkan pelatih. Saya sering menghentikan sesi pertandingan saat latihan dan menantang pemain untuk berpikir mengenai masalah sepakbola yang mereka hadapi.
Berkat 11 tahun pengalaman saya sebagai guru, saya punya cukup banyak pengalaman untuk tahu apakah saya harus ikut terlibat atau tetap diam. Secara alami, saya lebih banyak memberi penjelasan pada pemain muda daripada pemain yang sudah berusia 30 tahun dan berpengalaman, yang sudah memiliki pakemnya sendiri dan mungkin sulit untuk mengubahnya.
Komunikasi Bagian II
Pada hari Kamis kami akan mendiskusikan mengenai setiap pemain, bersama dengan tim pendukung. Saya juga menanyakan pada setiap orang mengenai apa yang ia rasakan tentang pertandingan sebelumnya dan apa yang ia pikirkan mengenai lawan berikutnya. Saya berbicara dengan pemain setiap hari. Kemudian datang bagian saya sebagai pemimpin tim - dan saya amat ingin melibatkan para pemain sebagai bagian dari hal tersebut - untuk menentukan susunan pemain berdasarkan informasi yang saya terima dan menentukan jalur mana yang akan diambil. Saya kemudian mengharap semua orang mendukung keputusan yang sudah saya ambil di depan publik, karena melakukan sebaliknya hanya akan membuat masalah.
Kami juga melakukan banyak latihan menggunakan video: ketika saya bermain di klub Eropa, saya sering menggunakan ini untuk persiapan. Amat berguna menggunakan rekaman video untuk menunjukkan beberapa detail penting, contohnya, memperbaiki pola permainan. Saya tidak hanya sekedar mengambil detail kecil dari satu pertandingan: contohnya, melihat rekaman satu babak secara utuh jauh lebih penting daripada hanya melihat beberapa highlight singkat. Dengan cara ini, anda bisa menemukan mengapa sebuah tim menggunakan taktik tertentu dan kemudian anda bisa mempelajarinya.
Saya tidak begitu tertarik dengan video populer yang menunjukkan gol terbaik dari barisan striker. Saya selalu melihat seorang striker dalam konteks hubungan dengan seluruh tim. Kapan seorang striker akan breada dalam kondisi waspada penuh, bagaimana ia bereaksi terhadap situasi tertentu, dan pola permainan seperti apakah yang sudah ia pelajari? Saya selalu mencoba mengarahkan pemain untuk melihat semua pertandingan dengan cara seperti ini.
Membangun Kekuatan Tim
Dalam sepakbola, semuanya tergantung pada aspek tim. Semua pemain harus belajar untuk mengutamakan kepentingan tim terlebih dahulu. Di Ajax, pada sore hari sebelum laga penting di Eropa melawan Gent, saya menanyakan pada striker saya John van Loen mengenai sistem terbaik yang harus kami gunakan untuk melawan sebuah tim Belgia yang solid. John membalas:
'4-3-3 pelatih." Ia tahu benar bahwa ia tidak akan masuk dalam tim jika kami bermain menggunakan taktik tersebut, namun di momen yang amat penting, John mengutamakan kepentingan tim. Hal tersebut membuat seorang pelatih amat puas.
Stamina
Kita biasa diajarkan bahwa ketahanan tubuh merupakan aspek yang paling penting dari seorang pemain sepakbola. Anda akan mendapatkan jaringan otot yang berbeda jika anda berkonsentrasi pada ketahanan tubuh. Amat penting untuk menghindari efek samping dari proses asam dari dalam tubuh, kala menjalani proses persiapan, dan untuk memberi kesempatan para pemain melakukan pelatihan berkala, di masa awal kompetisi.
Para pemain rupanya amat menikmati proses itu. Semuanya terasa jauh lebih menyenangkan dan tidak membuat stress, daripada terus berlarian tanpa henti. Saya seharusnya tahu: saya ingat hari-hari saya saat masih menjadi pemain. Saya selalu berada di barisan belakang ketika kami melakukan latihan ketahanan fisik. Pada hari di mana saya berada dalam kondisi baik, hanya akan terus mencoba bertahan. Namun di atas lapangan, saya biasa berlari lebih banyak dari pemain lain.
Buku Catatan Legendaris
Berikutnya, saya selalu mencatat beberapa kesalahan individu, tentu saja. Dengan cara ini, saya punya banyak alasan logis mengenai apa yang harus saya bicarakan dengan pemain saat menjalani sesi latihan. Itulah mengapa saya berpikir daftar ini amat berguna. Kesempatan untuk melupakan hal yang amat penting sering terjadi dan tidak bisa dihindari.
Sebagai tambahan, saya menggunakan catatan saya untuk bahan diskusi pasca laga dan sebagai bentuk komunikasi lain dengan para pemain, tentu saja, untuk menyusun materi latihan setelah pertandingan berakhir. Jika anda tidak menuliskan semuanya, maka anda akan melupakan sesuatu.
Diskusi Tim
Dalam sebuah pertandingan penting melawan Bayern Munich, pemain Ajax milik saya Frank de Boer memberi tahu pemain muda Patrick Kluivert dengan cara yang paling mengejutkan di depan jutaan penonton, dan Kluivert bereaksi dengan keras. Efek dari tindakan yang dilakukan oleh De Boer membuatnya benar. Dengan tidak melakukan taktik yang sudah disepakati, Kluivert tengah membahayakan tim.
Kluivert kemudian mengeluarkan reaksi yang emosional, yang menurut saya wajar. Lagipula, saya mengharap Kluivert akan bisa memberikan reaksi yang lebih rasional tak lama kemudian. Ia lalu mengakui bahwa ia memang salah. Pada saat itulah, semuanya hanya kembali pada persoalan memaafkan dan melupakan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 19 Mei 2014 23:32
-
Liga Inggris 19 Mei 2014 23:10
-
Liga Inggris 19 Mei 2014 22:44
-
Liga Inggris 19 Mei 2014 21:53
-
Liga Inggris 19 Mei 2014 21:33
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...