Lima Alasan Manchester United Pantas Kalah dari Southampton

Lima Alasan Manchester United Pantas Kalah dari Southampton
(c) Premier League

Bola.net - Bola.net - Ditengarai akan bangkit setelah meraih hasil gemilang di Anfield, mengalahkan Liverpool dengan skor 1-0, malah kembali terpuruk. Ya, MU terkapar saat menjamu lewat gol semata wayang pada menit ke-87.

Karena terjadi di Old Trafford, kekalahan ini terasa sangat memukul para fans MU tentunya. Kekalahan ini identik dengan hasil yang terjadi pada musim lalu. Saat itu, gol tunggal Dusan Tadic sukses membuat fans MU yang memenuhi Old Trafford pulang dengan sesak di dada.

Setan Merah sejatinya tampil cukup dominan pada laga ini. Mereka unggul penguasaan bola dengan 56 persen berbanding 44 persen untuk Soton. Hanya saja, seperti laga MU yang sudah-sudah, dominasi penguasaan bola tidak berbanding lurus dengan hasil pertandingan.

Jika MU memang mampu tampil dominan, lantas faktor apa yang membuat skuad asuhan Louis van Gaal harus menyerah atas Soton?.

Simak ulasan selengkapnya.

1 dari 6 halaman

Pemilihan Strategi

Pemilihan Strategi

Mempertanyakan Formasi 3-4-1-2

Tidak seperti biasanya, pada laga ini pelatih Lois van Gaal turun dengan formasi dasar 3-4-1-2. Dengan formasi ini, Cameron Borthwick-Jackson dan Jesse Lingard bermain di posisi wingback. Dua pemain yang diharapkan mampu membangun serangan dari sayap nyatanya justru kikuk.

Borthwick-Jackson yang biasa bermain sebagai bek kiri terlihat tanggung, ia tidak begitu eksplosif dalam menyisir lini sayap. Hasilnya, sepanjang laga ia hanya melakukan satu manuver dribble saja. Dari 30 kali umpan yang ia lepaskan, hanya dua yang mengarah ke kotak penalti. Satu hal yang membuat ia layak dimaklumi hanya faktor ia masih berusia 18 tahun.

Hal yang sama terjadi pada posisi Jesse Lingard, ruang geraknya serba tanggung. Dengan naluri sebagai winger, posisi yang terlalu mundur membuatnya tidak banyak melakukan ancaman.
2 dari 6 halaman

Wayne Rooney dan Anthony Martial

Wayne Rooney dan Anthony Martial

Bentrok Peran Wayne Rooney dan Anthony Martial

Pada laga ini Louis van Gaal menempatkan Wayne Rooney dan Anthony Martial pada posisi yang sejajar. Hal ini cukup jarang karena biasanya Van Gaal memasang Rooney sebagai penyerang tunggal, sementara Martial bermain sebagai winger.  Celakanya, ketika berduat kedua pemain ini justru tampil dengan karakter yang sama. Rooney dan Martial terlalu sering turun dan tidak ada yang mengisi pos di tengah kotak penalti.

Setelah tampil apik pada beberapa laga terakhir, Rooney kembali terisolir pada pertandingan ini. Tampil selama 90 menit, Rooney tak sekalipun berhasil melepaskan satu sepakan ke gawang. Tak banyak peluang yang bisa dikreasi oleh eks penyerang Everton ini.

Penampilan Rooney setali tiga uang dengan aksi Anthony Martial. Penyerang 20 tahun seperti hilang dari pertandingan. Martial hanya terlibat sentuhan dengan bola sebanyak 37 kali, kalah dengan jumlah sentuhan pemain Soton Fraser Foster. Siapakah Foster? kiper Soton.
3 dari 6 halaman

Virgil van Dijk

Virgil van Dijk

Penampilan apik Virgil van Dijk

Kebuntuan para pemain Manchester United tentu tidak lepas dari solidnya barisan belakang Southampton. Sorotan pantas diberikan kepada sosok Virgil van Dijk. Secara statistik, bek asal Belanda ini tampil sangat menonjol.

Tampil selama 90 menit, berdasarkan catatan statistik Whoscored, Van Dijk melakukan lima takel sukses, lima sapuan bola, serta lima intersep. Terbaik dibandingkan pemain lain.

Selain itu, Van Djik juga terlibat aktif dalam pertandingan. Ia bersentuhan dengan bola sebanyak 45 kali, jumlah ini lebih baik jika dibandingkan dengan Marouane Fellaini yang hanya terlibat 29 sentuhan. Catatan Fellaini hanya bermain 45 menit.
4 dari 6 halaman

Set Piece

Set Piece

Cara Antisipasi Set Piece

Buruk. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan cara para pemain Manchester United mengantisipasi bola mati. Bagaimana tidak, pada momen yang sangat krusial, Chris Smalling dkk justru membiarkan begitu saja Charlie Austin lolos.

Pada menit ke-87, Soton mendapat tendangan bebas di sisi lapangan. James Ward-Prowse tampil sebagai eksekutor melambungkan bola. Entah apa yang terjadi, pemain sekaliber Austin dibiarkan begitu saja tanpa penjagaan.

Hasilnya, dengan mudah Austin menyundul bola untuk membobol gawang David De Gea. Simak dalam video berikut:
5 dari 6 halaman

Tanpa Kreativitas

Tanpa Kreativitas

Tanpa Kreativitas di Tengah

Kreativitas kembali menjadi masalah bagi Manchester United. Selain kikuknya serangan dari sisi sayap, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, barisan pemain tengah juga perlu mendapat sorotan.

Marouane Fellaini yang diharapkan justru tampil buruk. Hasilnya, ia hanya bertahan selama 45 menit di atas lapangan. Louis van Gaal lantas memasukkan Juan Mata untuk menambah kreativitas.

Mata memang memberikan angin segar bagi serangan MU. Ia bergerak cukup dinamis di lini tengah. Namun, pergerakannya cukup terbatas karena lini depan yang dihuni duet Rooney dan Martial tidak mampu membuka ruang dan keduanya cenderung bergerak turun ke lapangan tengah.
6 dari 6 halaman

Ekstra

Ekstra

Louis van Gaal yang Membosankan

Para fans memberikan sambutan yang berbeda kepada Louis van Gaal saat laga kontra Southampton pungkas. Bisanya, jelang masuk ke lorong menuju ruang ganti, fans MU selalu membalas lambaian tangan Van Gaal dengan tepuk tangan. Namun, pada laga ini fans justru terlihat marah pada pelatih asal Belanda.

Media di Inggris menyebut para fans sudah mulai kehilangan kesabaran kepada Van Gaal. Meraka sudah rindu MU yang bermain menyerang dan mampu mencetak gol.

Sementara, pada laga kontra Soton, MU justru cenderung bermain hati-hati. Van Gaal enggan memilih opsi untuk menambah daya gempur dari pergantian pemain yang ia lakukan. Ia tetap menyimpan pemain seperti Memphis Depay dan Andreas Pereira di bangku cadangan. Pun begitu dengan formasi, sejak kick off hingga laga berakhir, Van Gaal tetap mempertahankan formasi 3-4-1-2 kendati dalam kondisi yang buntu.