Kylian Mbappe Selanjutnya? 5 Ikon Real Madrid yang Bangkit dari Start Lambat

Kylian Mbappe Selanjutnya? 5 Ikon Real Madrid yang Bangkit dari Start Lambat
Penyerang Real Madrid Kylian Mbappe dalam laga melawan Getafe di Santiago Bernabeu, Minggu (01/12/2024). (c) AP Photo/Bernat Armangue

Bola.net - Kylian Mbappe belum tampil maksimal sejak bergabung dengan Real Madrid. Transfer impian ini ternyata membawa awal yang sulit baginya.

Bintang asal Prancis itu menerima kritik keras dari media Spanyol. Kekalahan melawan Liverpool dan Barcelona semakin menambah tekanan.

Namun, terlalu cepat jika Mbappe dianggap gagal. Mantan pemain PSG tersebut memiliki bakat besar untuk sukses di Real Madrid.

Legenda seperti Zinedine Zidane dan Luka Modric juga pernah mengalami hal serupa. Namun, mereka membuktikan bahwa kesabaran adalah kunci untuk menjadi ikon klub.

Berikut ini lima pemain Real Madrid yang awalnya kesulitan, tetapi akhirnya menjadi pahlawan tim.

1 dari 5 halaman

1. Zinedine Zidane

1. Zinedine Zidane

Legenda Prancis Zinedine Zidane. (c) AP Photo

"Hal yang sama pernah terjadi pada saya, ya, tapi saya sangat tenang," ujar Zidane pada 2019, saat membahas Eden Hazard. Ia yakin bahwa waktu akan membantu Hazard beradaptasi dan sukses seperti yang ia alami saat pindah ke Italia.

Namun, prediksi itu tak terwujud untuk Hazard, yang gagal mencapai potensi penuhnya di Real Madrid. Sebaliknya, warisan Zidane sebagai pemain dan pelatih tetap tak terbantahkan.

Zidane adalah simbol kesuksesan dan ketenangan, baik di lapangan maupun di pinggir lapangan. Pengalamannya menunjukkan pentingnya kesabaran dalam proses adaptasi.

2 dari 5 halaman

2. Karim Benzema

2. Karim Benzema

Aksi Karim Benzema dalam laga La Liga 2022/2023 Real Madrid vs Athletic Bilbao, Minggu (4/6/2023) (c) AP Photo/Bernat Armangue

Benzema menempati posisi kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid. Statusnya sebagai legenda di Santiago Bernabeu tidak diragukan lagi.

Selama bertahun-tahun, Benzema berperan sebagai pendukung sempurna bagi Cristiano Ronaldo, satu-satunya pemain dengan gol lebih banyak untuk klub. Namun, di usia pertengahan 30-an, Benzema menemukan kembali performa terbaiknya sebagai bintang utama tim.

Meski begitu, musim debut Benzema di Spanyol sebenarnya cukup biasa. Dengan biaya transfer €35 juta dari Lyon, yang saat itu memecahkan rekor Prancis, ia hanya mencetak sembilan gol dan enam assist pada musim 2009/2010.

3 dari 5 halaman

3. Luka Modric

3. Luka Modric

Aksi Luka Modric pada laga Celta Vigo vs Real Madrid di pekan ke-10 La Liga 2024/2025 (c) Ofisial Real Madrid

Awal perjalanan Luka Modric di Real Madrid tidak berjalan mulus. Ia bahkan pernah dinobatkan sebagai pembelian terburuk La Liga dalam satu musim.

Namun, kritik itu tidak menghentikannya untuk membuktikan kualitasnya. Modric kemudian menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola.

Modric sudah membela Madrid sejak 2012. Peran pemain Kroasia ini sangat vital di dalam klub dan telah memainkan lebih dari 550 pertandingan untuk klub.

4 dari 5 halaman

4. Casemiro

4. Casemiro

Gelandang Real Madrid, Casemiro (c) AP Photo

Casemiro pertama kali bergabung dengan Real Madrid pada 2013, berkembang di akademi, dan sempat berada di pinggir skuad sebelum dipinjamkan ke Porto. Setelah sukses di Porto, Madrid memutuskan untuk membawanya kembali pada 2015 dengan mengaktifkan klausa pembelian kembali.

Pada awal musim itu, Casemiro sering masuk dan keluar tim, tanpa banyak memberikan dampak berarti karena Madrid sedang kesulitan di bawah pelatih Rafael Benitez. Beruntung, ia tidak ikut merasakan kekalahan memalukan 4-0 dari Barcelona yang menandai berakhirnya era Benitez.

Kemudian, Casemiro membuktikan diri sebagai pemain penting di lini tengah Madrid di bawah pelatih Zinedine Zidane. Ia menjadi bagian tak terpisahkan dalam kemenangan mereka di final Liga Champions 2016, serta sukses meraih tiga gelar berturut-turut di kompetisi tersebut.

5 dari 5 halaman

5. David Beckham

5. David Beckham

David Beckham (c) AFP

Saat pertama kali bergabung dengan Real Madrid pada 2003, banyak yang meragukan apakah Beckham bisa bermain bersama Luis Figo. Namun, pelatih Carlos Queiroz menemukan sistem yang memungkinkan keduanya tampil bersama, dan Beckham langsung mencetak gol di debut La Liga serta tiga gol dari tendangan bebas dalam 16 pertandingan pertama.

Namun, musim pertama Beckham berakhir dengan kekecewaan. Setelah kemenangan atas Barcelona, Madrid mengalami lima kekalahan beruntun di La Liga, dan gagal meraih trofi apapun, finis di posisi keempat—peringkat terendah dalam 24 tahun.

Meski awalnya sulit, Beckham akhirnya meraih kesuksesan di musim berikutnya. Di bawah pelatih Fabio Capello, Madrid merebut gelar La Liga, dan Beckham yang sempat dipandang rendah akhirnya menjadi bagian penting dalam perjalanan tim.

Sumber: Planet Football