
Bola.net - - Tidak bisa dipungkiri, di Indonesia, kursi pelatih tim nasional memang merupakan kursi terpanas bagi seorang pelatih.
Di saat tim nasional negara-negara maju dalam urusan sepakbola lebih 'bersabar' dan membangun tim pelan-pelan untuk mengakhiri dahaga gelar, Indonesia justru sibuk memilih dan mengganti pelatih untuk mengakhiri dahaga tersebut. Gagal, siap-siap angkat koper!
Sejak tahun 2000-an, di awali oleh era Nandar Iskandar, Merah Putih telah melakukan 13 kali pergantian pelatih di mana dua pelatih pernah dua kali merasakan dua kesempatan. Dan terbaru, nama Jacksen F Tiago menjadi 'korban' dari hobi PSSI gonta-ganti pelatih. Namanya santer bakal digantikan oleh mantan pelatih timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Alfred Riedl.
Rekor pun sukses ditorehkan oleh PSSI pada tahun ini, bukan sebuah catatan membanggakan memang, tapi lebih kepada pembuktian bahwa PSSI memang gemar mengganti pelatih. Bayangkan saja, dalam kurun 2013 ini, tercatat 4 pelatih menduduki jabatan sebagai pelatih tim nasional.
Dan berikut catatan dari kiprah pelatih timnas Indonesia sejak milenium baru.
Nandar Iskandar
Ajang Internasional: Piala Asia dan Piala AFF
Sebagai pelatih tim nasional, tugas yang diemban Nandar Iskandar memang cukup berat. Dua turnamen besar telah menanti, Piala Asia 2000 dan Piala AFF 2000 menjadi venue pembuktian kapasitas Nandar.
Setelah membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2000 Lebanon, Indonesia gagal melanjutkan tren positif tersebut di putaran final setelah tak mampu melewati hadangan Kuwait, China dan Korea Selatan. Kursinya pun mulai digoyang.
Di Piala AFF 2000 (Dulu Piala Tiger), Nandar kembali dihadapkan pada venue pembuktian kepantasan dirinya. Setelah menang atas Filipina 3-0, Indonesia takluk dari Thailand 1-4. Kekalahan ini menjadi penyebab Nandar lengser dari kursinya dan digantikan asistennya, Dananjaya.
Di tangan Dananjaya, Indonesia menang 5-0 atas Myanmar dan lolos ke semifinal sebagai runner up. Di semifinal, Indonesia menang 3-2 atas Vietnam, namun harus kembali takluk dari Thailand di partai puncak dengan skor 1-4.
Benny Dollo
Ajang Internasional: SEA Games 2001, Kualifikasi Piala Dunia 2002, Piala Kemerdekaan 2008, Piala AFF 2008, Kualifikasi Piala Asia 2008.
Gagal membawa prestasi bagi timnas membuat Benny Dollo lengser dari kursi panas pelatih. Namun meski gagal, kepercayaan terus diberikan oleh PSSI. Dalam dua kesempatan melatih timnas, satu-satunya gelar yang mampu digondol adalah Piala Kemerdekaan 2008 atau di kesempatan kedua Benny Dollo.
Sementara di turnamen sebelumnya, Indonesia gagal menembus final setelah dikalahkan Thailand dan gagal dalam perebutan medali perunggu. Kualifikasi Piala Dunia 2002 Indonesia juga gagal total sehingga posisi Bendol dilengserkan sebelum kembali melatih timnas pada 2008. Pada kesempatan kedua tersebut, Bendol gagal membawa Indonesia melangkah ke partai puncak setelah kalah dari Thailand di babak semifinal. Sedangkan kegagalan juga diraih Bendol di Pra Piala Asia 2011, setelah menjadi juru kunci.
Ivan Kolev
Ajang Internasional: Piala AFF 2002, Piala Asia 2004, Piala Asia 2007, SEA Games 2007, Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Sederet turnamen telah menanti Ivan Kolev sebagai ajang pembuktiannya. Salah satunya ketika timnas tampil perkasa di penyisihan grup B, dengan mengalahkan Filipina dengan skor telak 13-1. Namun Indonesia tak bisa berbuat banyak di final saat kalah adu penalti dari Thailand. Di Piala Asia 2004, Indonesia sempat mengejutkan saat mengalahkan Qatar 2-1, kemudian gagal lolos ke babak selanjutnya. Kolev pun dinilai gagal oleh PSSI dan dilengserkan dan digantikan Peter White pada 2004.
Di era kedua kepelatihannya, Kolev pun disambut dengan suara pesimis. Namun Kolev membuktikan cibiran-cibiran tersebut dengan penampilan heroik Indonesia di Piala Asia 2007.
Indonesia juga tampil buruk dan gagal total saat tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2010. Sementara di SEA Games 2007, menurunkan tim Indonesia U-23, Indonesia tertahan di fase penyisihan sekaligus menjadi perpisahan bagi Kolev.
Peter White
Ajang Internasional: Piala AFF 2004, Merdeka Games 2006, Piala AFF 2007
Sosok Peter White dikenal sebagai pelopor formasi 4-4-2 pertama di Indonesia karena sebelumnya Indonesia 'mendewakan' 3-5-2 hampir di semua level sepakbola.
Selain itu, White juga dikenal sebagai pelatih yang sukses mengorbitkan nama-nama muda yang menggemparkan sepakbola Indonesia, sebut saja Boaz Solossa, Firman Utina, Atep, Fery Rotinsulu hingga Hamka Hamzah.
Alfred Riedl
Ajang Internasional: Piala AFF 2010, Kualifikasi Olimpiade 2012.
Alfred Riedl mungkin bisa menjadi salah satu pelatih fenomenal Indonesia andai ia datang di waktu tepat. Mampu memberikan semangat baru dan warna baru bagi timnas, imbasnya dukungan kepada timnas datang dari seluruh penjuru tanah air. Namun konflik di tubuh PSSI membuat namanya harus rela menjadi korban. Setelah mampu tampil apik di Piala AFF 2010, meski harus takluk dari Malaysia di partai puncak, serta gagal di kualifikasi Olimpiade 2012 (bersama timnas U-23), kebersamaan Riedl bersama Skuat Garuda harus berakhir setelah PSSI rezim Djohar Arifin menyebut Riedl menyepakati kontrak abal-abal.
Wim Rijsbergen
Ajang Internasional: Kualifikasi Piala Dunia 2014
Sama seperti pendahulunya, Alfred Riedl, Wim Rijsbergen juga datang ke Indonesia saat konflik internal PSSI tengah panas-panasnya.
Tugasnya semakin berat karena juga harus merebut hati suporter Merah Putih yang terlanjur jatuh hati dengan Alfred Riedl yang kontraknya diputus sepihak oleh PSSI.
Pencapaian Indonesia di tangan Wim juga tak beranjak dari masa kelam. Meski lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Indonesia harus rela menjadi juru kunci di bawah Iran, Qatar dan Bahrain. Ia pun harus rela dilengserkan dan digantikan Aji Santoso jelang laga penutup melawan Bahrain.
Aji Santoso
Ajang Internasional: Kualifikasi Piala Dunia 2014
Tanggung jawab yang diemban Aji Santoso sangatlah berat. Aji yang saat itu baru saja menjabat sebagai pelatih timnas U-23 ditunjuk PSSI menggantikan Wim Rijsbergen untuk laga terakhir melawan Bahrain. Hasilnya, Indonesia kalah 0-10 sekaligus menjadi kekalahan paling telak dalam sejarah Indonesia di pentas Internasional.
Nilmaizar
Ajang Internasional: Piala AFF 2012, Kualifikasi Piala Asia 2015, Al Nakbah Palestina 2012.
Masa kelam sepakbola Indonesia masih berlanjut dan perang di tubuh PSSI semakin menjadi. Nilmaizar yang ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pun merasakan sulitnya melatih dalam kondisi seperti saat itu.
Terbatasnya pemain yang ia miliki akibat dualisme PSSI membuat prestasi Indonesia tak mengalami perbaikan. Di Piala AFF 2012, Indonesia gagal total setelah tak mampu lolos dari penyisihan grup.
Belum selesai kesedihan tersebut, prahara baru muncul lagi setelah PSSI melalui Djohar Arifin mendatangkan sosok baru Luis Manuel Blanco pada Februari 2013 yang diperkenalkan ke publik sebagai pelatih timnas Indonesia yang baru.
Perkenalan tersebut membuat Nilmaizar mulai gusar karena saat itu dirinya masih menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Irak (kalah 0-1) menjadi ajang perpisahan bagi Nilmaizar.
Luis Manuel Blanco
Ajang Internasional: -
Sejak awal, kehadirannya memang telah memicu banyak kontroversi. Bahkan ketika ia ditunjuk sebagai pelatih, hari pertama latihan di bawah kendalinya diwarnai dengan pencoretan beberapa pemain yang membuat beberapa pemain menolak dilatih oleh Luis Manuel Blanco.
Tak lama kemudian, nasib Blanco berakhir tanpa sebuah pertandingan bersama timnas, dan posisinya diberikan kepada Rahmad Darmawan yang berkolaborasi dengan Jacksen F Tiago.
Sempat ditawari untuk melatih timnas U-19 oleh Badan Tim Nasional yang dipimpin La Nyalla Mahmud Mattalitti, namun Blanco menolak tawaran tersebut.
Rahmad Darmawan
Ajang Internasional: SEA Games 2011, Kualifikasi Piala Dunia 2014, Kualifikasi Piala Asia 2015
Rahmad Darmawan mendapat dua kesempatan untuk melatih timnas Indonesia. Yang pertama saat ditunjuk mendampingi Skuat Indonesia pada saat melawan Tukmenistan. Meski memiliki waktu sangat mepet dalam persiapan tim, Indonesia mampu menahan imbang 1-1 Turkmenistan.
Usai laga tersebut, PSSI resmi menunjuk Wim Rijsbergen dan Rahmad Darmawan kembali menangani timnas U-23.
Kesempatan kedua didapat RD setelah PSSI secara mengejutkan memecat Luis Manuel Blanco yang baru menjabat sebagai pelatih timnas U-23. Tantangan berat pun dihadapi RD yang berkolaborasi dengan Jacksen F Tiago karena hanya punya waktu sepekan mempersiapkan tim jelang lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Asia 2015. Hasilnya, Indonesia kalah tipis 1-2 atas Arab Saudi dan laga tersebut menandai bersatunya pemain dari dua kompetisi yang selama ini berseteru, Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL).
Jacksen Ferreira Tiago
Ajang Internasional: Kualifikasi Piala Asia 2015
Dengan prestasi yang ia torehkan di level klub bersama Persipura Jayapura, PSSI tak ragu menunjuk Jacksen F Tiago sebagai pelatih timnas Indonesia.
Namanya muncul ke permukaan setelah PSSI, yang akhirnya berdamai dengan pihak KPSI, menginginkan pelatih netral yang tak memiliki hubungan dengan konflik PSSI-KPSI.
Jacksen Tiago pun dikontrak hingga akhir tahun ini, atau hanya untuk laga Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2015.
Kedatangan Jacksen sendiri mampu membawa angin segar, meski harus menelan kekalahan telak dari tim-tim seperti Liverpool, Arsenal dan Belanda, timnas Indonesia di bawah kendalinya memunculkan pemain-pemain baru penuh semangat seperti Rizky Pellu, Ruben Sanadi, Hasyim Kipuw hingga Zulham Zamrun.
Namun prestasinya memang belum maksimal di Kualifikasi Piala Asia 2015. Setelah menahan imbang 1-1 China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia takluk 0-1 dari China dan kembali menelan pil pahit saat giliran menjamu Irak yang juga menjadi laga perpisahan baginya. Indonesia pun harus melupakan mimpi menembus putaran final Piala Asia 2015.
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 21 November 2013 14:12
-
Bola Indonesia 20 November 2013 06:10
-
Bola Indonesia 18 November 2013 15:25
-
Bola Indonesia 16 November 2013 14:53
-
Bola Indonesia 16 November 2013 14:33
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:48
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:14
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...