Kejutan Paling Menarik di Putaran Final Liga Champions

Kejutan Paling Menarik di Putaran Final Liga Champions
Atletico Madrid di musim 2013/14 (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Dalam sebuah kompetisi, kejutan adalah bumbu yang menjadikan roda kompetisi berjalan semakin menarik. Tim unggulan yang tumbang, kuda hitam yang juga bermunculan mengisyaratkan kompetisi yang bermutu dengan semakin ketatnya persaingan antar kontestan.

Sebagai salah satu barometer kualitas sepakbola di Eropa, Liga Champions juga tak luput dari berbagai macam kejutan. Tak hanya sekali, dongeng David vs Goliath beberapa kali terulang memberikan inspirasi kepada tim-tim gurem agar tak sekedar numpang lewat di kompetisi ini.

Ada malahan ddngeng tim kejutan yang berlanjut hingga ke putaran final dan sukses menjadi juara. Dari sekian kejutan yang terjadi, Bola.net sajikan kejutan paling menarik di putaran final Liga Champions. Jika ada yang kami lewatkan, Bolaneters bisa tambahkan di kolom komentar.

1 dari 8 halaman

Perempat final 1977/78

Perempat final 1977/78

  • Monaco 0-0 Manchester United
  • Manchester United 1-1 Monaco
  • (agg: 1-1, Monaco menang gol tandang)

Setelah bermain imbang 0-0 di Prancis, Monaco yang saat itu ditangani Jean Tigana mengubur mimpi Manchester United untuk bisa mengulang prestasi 30 tahun silam. Saat itu di tahun 1968, United berhasil menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya.

Monaco unggul terlebih dulu berkat tendangan gledek David Trezeguet di awal laga. Meski Setan Merah berhasil menyamakan kedudukan lewat Ole Gunnar Solskjær, mereka kalah agregat gol tandang.
2 dari 8 halaman

Perempat final 1998/99

Perempat final 1998/99

  • Real Madrid 1-1 Dynamo Kyiv
  • Dynamo Kyiv 2-0 Real Madrid
  • (agg: 3-1)

Saat itu Dynamo Kyiv masih diperkuat Andriy Shevchenko. Dan nama yang terakhir disebut tadi berhasil mencetak gol di Santiago Bernabeu guna memaksakan hasil imbang setelah Predrag Mijatovic mencetak gol penyama kedudukan.

Shevchenko kembali bersinar di leg kedua dengan mencetak dua gol. Yang pertama melalui bola rebound hasil eksekusi penalti dia sendiri, kemudian yang kedua berkat bantuan assist Serhiy Rebrov.

Musim itu adalah masa keemasan kedua Dynamo Kyiv di bawah asuhan Valeriy Lobanovskiy. Sayang mimpi mereka terhenti di babak semifinal ketika kalah dari Bayern Munchen. Di akhir musim, Shevchenko pergi meninggalkan Dynamo Kyiv untuk menjadi pemain AC Milan.
3 dari 8 halaman

Babak 16 Besar 2003/04

Babak 16 Besar 2003/04

  • Porto 2-1 Manchester United
  • Manchester United 1-1 Porto
  • (agg: 2-3)

Laga ini penuh dengan drama. Pada leg pertama, MU dipaksa bermain dengan 10 pemain setelah Roy Keane diusir keluar wasit. Meski begitu, Setan Merah berhasil unggul terlebih dahulu berkat gol Paul Scholes.

Namun Porto berhasil menyamakan kedudukan berkat gol Costinha hingga kesalahan Tim Howard saat antisipasi tendangan bebas Benni McCarthy membawa Porto berbalik unggul. Pelatih Porto, Jose Mourinho bahkan sempat melakukan selebrasi gila menyambut gol kedua anak asuhnya saat itu.
4 dari 8 halaman

Perempat final 2003/04

Perempat final 2003/04

  • AC Milan 4-1 Deportivo La Coruna
  • Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan
  • (agg: 5-4)

Ketika menang 4-1 di leg pertama, angan-angan lolos sudah pasti terlintas kuat. Sayangnya ini juga yang akhirnya membuat AC Milan harus menelan pil pahit.

Milan yang sedang berjaya saat itu tengah berada di trek tepat untuk menorehkan sejarah menjadi juara Liga beruntun sejak format baru diterapkan. Tapi langkah mereka terhenti di babak perempat final setelah kalah 0-4 melawan Deportivo di leg kedua.
5 dari 8 halaman

Perempat final 2003/04

Perempat final 2003/04

  • Real Madrid 4-2 Monaco
  • Monaco 3-1 Real Madrid
  • (agg 5-5, Monaco menang gol tandang)

Kalah di Santiago Bernabeu, Monaco kemudian bangkit di Stade Louis II. Ironis bagi Madrid, salah satu aktor kemenangan Monaco saat itu adalah Fernando Morientes, striker pinjaman dari Madrid. Sementara aktor kemenangan Monaco lainnya mantan pemain Barca, Ludovic Giuly.

"Jika kamu memberi mereka (Madrid) kesempatan menguasai bola, mereka akan membunuhmu. Tetapi kami sudah tunjukkan jika bisa membuat mereka kewalahan jika berhasil merusak ritme mereka," ucap Giuly usai laga.
6 dari 8 halaman

Perempat final 2005/06

Perempat final 2005/06

  • Inter Milan 2-1 Villarreal
  • Villarreal 1-0 Inter Milan
  • (agg: 2-2, Villarreal menang gol tandang)

Villarreal menjadi tim debutan yang mengejutkan dengan berhasil menyingkirkan Inter Milan di babak perempat final. Aktor penting di balik keberhasilan The Yellow Submarine tak lain adalah pelatih mereka sendiri, Manuel Pellegrini.

Di kubu Inter, pelatih Roberto Mancini menyebut pertahanan bodoh sebagai biang kerok kegagalan. Tetapi lain lagi menurut gelandang Villarreal, Alessio Tacchinardi yang merasa timnya memang layak menang karena bekerja lebih keras.
7 dari 8 halaman

Babak 16 besar 2010/11

Babak 16 besar 2010/11

  • Inter Milan 2-5 Schalke
  • Schalke 2-1 Inter Milan
  • (agg: 7-3)

Tampil buruk di kompetisi domestik tak bisa dijadikan tolak ukur performa tim di kompetisi Eropa. Fakta ini benar terjadi pada Schalke.

Meski terpuruk di Bundesliga, Schalke secara mengejutkan masih punya taring di Liga Champions. Mereka malahan berhasil menang di dua leg melawan raksasa Italia Inter Milan, salah satunya dengan skor telak 5-2 di hadapan pendukung Inter.
8 dari 8 halaman

Perempat final 2013/14

Perempat final 2013/14

  • Barcelona 1-1 Atletico
  • Atlético 1-0 Barcelona
  • (agg: 2-1)

Diego Simeone menjadi aktor kebangkitan Atletico Madrid dalam 3 musim terakhir. Diawali dengan menjadi juara La Liga di musim 2013/14 hingga berhasil kembali ke final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1974.

Meski begitu, di balik kesuksesan Los Rojiblancos banyak juga yang memandang skeptis kepada tim sekota Real Madrid tersebut. Karenanya keberhasilan mereka menyingkirkan Barca hingga lolos ke babak final menjadi highlight tersendiri.