
Bola.net - Bola.net - Pasang surut terjadi di belantika sepakbola Indonesia sepanjang tahun 2015 ini. Tak hanya cerita manis, kisah pahit dan miris juga mewarnai alur perjalanan sepakbola Indonesia.
Paling menyedot perhatian tentu saja ihwal perseteruan PSSI dengan Kemenpora. Hampir sepanjang tahun, konflik tersebut selalu menjadi headline utama setiap pemberitaan media. Konflik yang terus berkepanjangan ini memang memiliki dampak yang masif bagi sepakbola Indonesia.
Namun, pada tahun ini sepakbola Indonesia tidak melulu dihiasi dengan konflik pada tataran elit. Selalu ada catatan manis yang terselip dari konflik yang berkepanjangan tersebut. Contohnya, beberapa talenta terbaik sepakbola Indonesia sukses meniti karir di luar negeri.
Advertisement
Untuk lebih lengkapnya, simak dalam Kaleidoskop Sepakbola Indonesia yang sudah rangkum.
Januari-Maret
Pada awal tahun, semarak sepakbola Indonesia diwarnai dengan datangnya klub luar negeri, Gamba Osaka. Klub dari Jepang ini datang untuk bertanding kontra Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 24 Januari 2015. Persija sebagai tuan rumah justru harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 4-0. Gol kemenangan Gamba dicetak oleh Takashi Usami pada menit 35, Lins Lima de Brito pada menit 56 dan 72 serta gol Anderson Patric Aguiar Oliveira menit 86.
Pada pembuka bulan Februari 2015, Arema Cronus sukses mengandaskan perlawanan Pesrib Bandung di final Inter Island Cup 2014 (penyelenggaraan final mundur) dengan skor 2-1. Dua gol Arema Cronus pada pertandingan ini dipersembahkan oleh Fabiano Beltrame dan Sengbah Kennedy. Sementara satu gol Persib di cetak oleh Vladimir Vujovic.
Sebagai persiapan bergulirnya Indonesia Super League (ISL) musim 2015 Persbaya Suarabaya (saat ini Surabaya United) sukses mendaratkan eks bintang Manchester United, Eric Djemba-Djemba. Hanya saja, kiprah Djemba-Djemba tidak berjalan mulus bersama klub yang dimiliki oleh pengusaha Gede Widiade ini.
Masih di Februari, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) enggan mengeluarkan rekomendasi untuk bergulirnya kompetisi ISL. Noor Aman, ketua BOPI, menilai bahwa beberapa klub ISL belum memenuhi syarat profesional. Hal ini mendapatkan tentangan dari klub-klub ISL yang tertuang dalam Deklarasi Bandung yang diselenggarakan pada 20 Februari di Bandung oleh 18 klub ISL.
Polemik seputar kelanjutan ISL terus meluas dan menyedot perhatian publik. Bahkan, pada bulan Maret agenda membahas kelanjutan ISL masuk dalam rapat anggota DPR. Pendapat pro dan kontra semakin berkembang dan menjadi pembicaraan yang hangat di tengah publik.
April-Juni
Pada periode ini, BOPI sejatinya sudah memberikan lampu hijau bagi klub-klub ISL. 16 tim mengantongi surat rekomendasi sebagai klub profesional, dua klub belum mendapatkan, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya (saat ini Syarabaya United). BOPI kukuh ISL hanya boleh di ikuti 16 klub, sementara PT Liga juga ngotot ISL harus berjalan dengan 18 klub. Tidak ada titik temu di antara kedua kubu.
ISL akhirnya tetap bergulir. Laga perdana ISL berlangsung di Bandung pada 4 April 2015. Persib Bandung sebagai juara bertahan melawan Semen Padang di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. Persib unggul 1-0 berkat gol tunggal Muhammad Ridwan pada babak pertama.
Hanya berlangsung selama dua pekan, ISL akhirnya dihentikan. Gresik United tampil sebagai pemuncak klasemen dengan koleksi sembilan poin dari tiga pertandingan.
26 April 2015, PT Liga Indonesia selaku operator akhirnya menghentikan sementara kompetisi ISL karena tidak mendapatkan izin keamanan dari pihak berwenang. Hal ini termuat dalam surat No. 389/Liga/IV/2015 tentang status kompetisi ISL. Beberapa saat berselang, tepatnya pada 2 Mei, PSSI memutuskan kondisi force majeure. Seluruh aktivitas kompetisi di hentikan. PSSI menetapkan status ISL dengan finish uncomplete.
Hal tersebut tentu tidak terlepas dari konflik antara PSSI dan Kemenpora yang semakin memanas sesat sebelum kejadian ini. Melalui SK Nomor 01307 tahun 2015, Menpora Imam Nahrawi resmi membekukan PSSI pada 17 April 2015. Sebagai lanjutan, Kemenpora kemudian membentuk Tim Transisi.
Pada saat yang bersamaan dengan dikeluarkannya SK pembekuan tersebut, PSSI sedang menghelat Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya. La Nyalla Mahmud Mattaliti kemdian didapuk sebagai ketua umum PSSI, sehari berselang setelah SK Pembekuan.
Selain diramaikan dengan perseteruan antara PSSI-Kemenpora, periode ini juga diwarnai dengan peristiwa tragis yakni tangkap tangan upaya pengaturan skor oleh Johan Ibo terhadap pemain Pusamania Borneo FC. Hanya saja, kasus ini menguap begitu saja, Johan Ibo dibebaskan karena tidak cukup bukti.
Dampak dari perselisihan yang tak kunjung usai yakni jatuhnya saksi FIFA kepada Indonesia. Sanksi tersebut efektif berlaku sejak 30 Mei 2015. Akibat dari sanksi ini sepakbola Indonesia dikucilkan dari pergaulan Internasional. Timnas di berbagai level usia dilarang berlaga di kompetisi Internasional. Termasuk timnas senior yang harusnya berlaga di Kualifikasi Piala Asia.
10 Juni 2015, Federasi Sepakbola Asia (AFC), memutuskan bahwa wakil Indonesia, Persipura Jayapura kalah WO dengan skor 3-0 dari tim asal Malaysia, Pahang FA di babak 16 besar AFC Cup 2015. Hal ini tidak lepas dari tidak terselenggaranya pertandingan yang babak 16 besar yang sedianya berlangsung pada 26 Mei 2015 di Stadion Mandala, Jayapura.
Juli-September
Bulan Juli diwarnai dengan mulai berdiasporanya pemain-pemain Indonesia ke luar negeri. Thailand menjadi destinasi favorit para pemain Indonesia. Tercatat, Victor Iqbonefo (Osotspa) dan Greg Nwokolo (BEC Tero) melanjutkan karir ke Negeri Gajah Putih.
Selain Greg dan Victor, pemain Indonesia yang juga meniti karir di luar negeri antara lain: Adam Alis (East Riffa/Bahrain), Ryuji Utomo (Al Najma/Bahrain), Dedi Gusmawan (Zeyar Shwe Myay/Myanmar), Stefano Lilipaly (SC Telstar/Belanda) serta pelatih muda Rudy Eka Priyambada (Al Najma/Bahrain).
Masih di bulan Juli, publik sepakbola Indonesia sejenak dapat melupakan konflik yang terjadi. Hal tersebut seiring dengan kunjungan klub sohor asal Italia, AS Roma ke Indonesia pada 24-25 Juli. Terlebih pada saat itu Roma dengan rombongan yang lengkap, termasuk bintang-bintang mereka seperti Francesco Totti, Daniele De Rossi, Miralem Pjanic dan pemain keturunan Indonesia, Radja Nainggolan.
Namun, kala itu AS Roma seolah hanya melakukan 'game internal'. AS Roma yang sedianya akan menghelat pertandingan dengan Indonesia All Star urung digelar. Sebagai gantinya, pemain AS Roma dibagi menjadi dua kelompok yang bertajuk AS Roma Merah dan AS Roma Putih.
Bulan Agustus, tepatnya 19 Agustus sepakbola Indonesia dirundung duka. Hal tersebut terjadi seiring dengan meninggalnya pelatih Arema Cronus, Suharno. Pelatih yang akrab di sapa Once ini meninggal hanya beberapa saat setelah memimpin latihan Arema Cronus. Suharno, saat itu sedang dalam perjalanan pulang bersama Ruddy Widodo, Allan Haviluddin dan I Made Pasek Wijaya.
Kompetisi ISL masih mengalami tarik ulur. Para pemain mulai menjerit karena kompetisi di hentikan. Lantas beragam turnamen mulai digagas untuk mengisi kekosongan kompetisi. Tim Transisi mulai merancang turnamen Piala Kemerdekaan yang menyasar klub-klub yang berasal dari kompetisi Divisi Utama sebagai peserta. Sementara itu, promotor olahraga, Mahaka Sports and Entertaiment mulai bergerak menghubungi klub-klub ISL untuk merancang kompetisi bertajuk Piala Presiden.
Setelah sempat terjadi perdebatan panjang terkait izin keamanan, verifikasi BOPI, rekomendasi PSSI, hingga penggunaan perangkat pertandingan seperti wasit dll, dua turnamen ini akhirnya terselenggara.
PSMS Medan tampil sebagai juara Piala Kemerdekaan yang dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo, Suarabya (13/9). Di final, Ayan Kinantan menekuk Persinga Ngawi dengan skor ketat 2-1. Gelar juara ini lantas disambut dengan sangat meriah oleh seluruh masyarakat Medan.
Tanggal 21 September pada tahun 2015 ini juga ditandai dengan dikukuhkannya PT Persebaya Indonesia (Persebaya 1927) sebagai pemilik hak atas pemakaian nama dan logo Persebaya berdasarkan kepada keputusan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI).
Hal ini sekaligus membuat Persebaya di bawah naungan PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) harus mengubah nama mereka. Sempat memakai nama Bonek FC pada ajang Piala Presiden, kini tim milik pengusaha Gede Widiade tersebut mengusung panji Surabaya United.
Oktober-Desember
Awal bulan Oktober dibuka dengan keputusan Komdis PSSI yang memberikan hukuman kepada 154 perangkat (wasit dan asisten wasit) pertandingan yang bertugas dan memimpin di turnamen Piala Kemerdekaan. Hukuman tersebut berupa larangan aktif dan memimpin pertandingan yang berada di bawah otoritas PSSI selama tiga tahun.
Masuk ke pertengahan Oktober, Persib Bandung akhirnya keluar sebagai juara Piala Presiden 2015 setelah menumbangkan Sriwijaya FC dalam laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu, 18 Oktober. Dua gol kemenangan Maung Bandung dicetak oleh Ahmad Jufrianto dan Makan Konate. Pertandingan final terselenggara dengan sangat meriah. Para pendukung Persib dan Sriwijaya datang memenuhi SUGBK.
Sementara, untuk gelar juara ke-3 dan ke-4 jatuh ke tangan Arema Cronus dan Mitra Kukar. Pada laga final yang berlangsung di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, Arema Cronus melibas Naga Mekes dengan skor 2-0.
Zulham Zamrun menjadi bintang pada Piala Presiden ini. Bermain untuk Persib Bandung, pemain kelahiran Ternate ini meyabet semua gelar dalam kategori individu. Zulham sukses menyandingkan gelar Pemain Terbaik dan Top Skor.
Kesuksesan Piala Kemerdekaan dan juga Piala Presiden kembali menghidupkan gairah sepakbola Indonesia. Presiden Joko Widodo lantas memberikan instruksi agar digelar sebanyak mungkin turnamen untuk mengisi kekosongan sementara akibat tidak bergulirnya kompetisi. Hal ini lantas disambut oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menggandeng Mahaka Sports, TNI mulai merancang turnamen bertajuk Piala Jenderal Sudirman. Turnamen ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-70 TNI. 15 klub terbaik di Indonesia ambil bagian dalam ajang ini. 14 berasal dari klub ISL dan satu tambahan dari tim PS TNI.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November, pembukaan Piala Jenderal Sudirman digelar dengan sangat meriah di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kab. Malang. Pada pertandingan pembuka ini, Arema Cronus sukses mengalahkan Gresik United dengan skor 4-1.
Pada periode ini juga diwarnai dengan datangnya delegasi FIFA ke Indonesia tepatnya pada 1 November. Delegasi FIFA dan AFC diwakili oleh Kohzo Tashima (FIFA) dengan anggota H.R.H Prince Abdullah (FIFA) dan Mariano Araneta (AFC). Mereka datang untuk berdialog dengan pihak PSSI maupun pemerintah.
Hanya saja, kedatangan FIFA yang diharapkan mampu menengahi konflik antara PSSI dan Pemerintah (dalam hal ini Kemenpora) masih jauh panggang dari api. Kedua pihak justru semakin terbelah. PSSI ngotot dengan tim Ad Hoc dan Kemenpora kukuh dengan pendirian mereka pada Tim Kecil. Tim ini sedianya dibentuk untuk merumuskan solusi sepakbola Indonesia.
Prestasi yang membanggakan bagi sepakbola Indonesia datang Malaysia pada pekan kedua bulan Desember. Andik Vermansah sukses mengantarkan Selangor FA menjadi juara Piala Malaysia. Pada laga final yang digelar di Stadion Shah Alam (12/12), Selangor mengalahkan Kedah dengan skor 2-0. Ini merupakan gelar pertama yang di persembahkan Andik bagi Selangor. Sebagai ganjaran, Andik lantas mendapatkan perpanjangan kontrak selama dua tahun bersama tim berjuluk Reds Giants ini.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 November 2015 20:05
-
Bola Indonesia 30 Oktober 2015 23:40
-
Bola Indonesia 29 Oktober 2015 17:59
-
Bola Indonesia 28 Oktober 2015 17:45
Peringati HSP, La Nyalla Ingin Pemuda Punya Prinsip Tegakkan Kebenaran
-
Bola Indonesia 28 Oktober 2015 17:25
Eks Komite Etik FIFA: KLB Tim Transisi Tidak Akan Diakui FIFA
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:48
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...