Kaleidoskop 2016: Cristiano Ronaldo

Kaleidoskop 2016: Cristiano Ronaldo
Kaleidoskop Cristiano Ronaldo 2016 (c) bola.net

Bola.net - Bola.net - Tahun 2016 adalah tahun penuh warna bagi Cristiano Ronaldo. Di awal-awal tahun, ia sempat mengalami masa sulit. Namun pada akhirnya, ia merasakan buah manis kesuksesan hasil kerja kerasnya.

Pada bulan Januari, ia harus menerima kenyataan kalah dari Lionel Messi dalam merebutkan Ballon d'Or. Ia juga mengalami beberapa kekecewaan di Real Madrid yang membuatnya ingin hengkang dari Santiago Bernabeu.

Setelah Zinedine Zidane ditunjuk sebagai pelatih menggantikan Rafael Benitez, Ronaldo mulai bangkit dari keterpurukan. Meski gagal juara La Liga, Ronaldo akhirnya bisa mencium trofi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya dalam kariernya.

Tak lama setelah itu, Ronaldo juga mengangkat trofi juara Euro 2016 bersama Portugal setelah mengalahkan Prancis di partai final; kemudian berlanjut menjadi juara Piala Dunia Antarklub bersama Real Madrid.

Di akhir tahun, ia menyingkirkan Messi dalam merebutkan Ballon d'Or dan sejumlah penghargaan lainnya.

Bisa disimpulkan bahwa tahun 2016 adalah tahun yang menandai kesuksesan Ronaldo sebagai pemain sepakbola, seorang pebisnis, dan seorang pria. Simak ulasan lengkapnya berikut ini:

1 dari 4 halaman

Januari - Maret

Januari - Maret

Awal tahun 2016 adalah awal yang penuh gejolak bagi Ronaldo, baik klubnya maupun dirinya sendiri.

Di awal Januari tahun ini, Real Madrid masih tertinggal dari Barcelona di papan klasemen La Liga (musim 2015/16). Waktu itu harapan Real Madrid menjadi juara liga tampak sangat sulit bahkan menjadi juara Copa del Rey sudah tak mungkin karena sudah didiskualifikasi. Rangkaian hasil mengecewakan tersebut membuat Rafael Benitez--pelatih yang dikabarkan tak harmonis dengan Ronaldo--harus meninggalkan bangku pelatih yang kemudian digantikan Zinedine Zidane.

Ronaldo yang tampil kurang beringas sering mendapat hujatan dari pendukung Real Madrid. Sebab, penampilannya dinilai turun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kekecewaan Ronaldo barangkali semakin membuncah ketika dalam perebutan Ballon d'Or kalah dari Lionel Messi. Mestinya Ronaldo bisa memaklumi keunggulan Messi yang baru saja mengantarkan Barcelona sebagai peraih treble winner.

Namun kekalahan tentu saja akan menyisakan kekecewaan, apalagi jika harus mendengar pernyataan Messi di atas podium setelah menerima trofi Ballon d'Or yang mengaku puas bisa menyingkirkan Ronaldo dalam perebutan status pemain terbaik 2015.

"Ini adalah momen yang istimewa untuk saya, bisa memenangkan Ballon d'Or setelah dua tahun sebelumnya melihat apa yang diraih oleh Cristiano. Saya ingin mengucap terima kasih pada rekan setim saya, karena tanpa mereka hal ini tidak akan mungkin terjadi," ujar Messi (12/1).

Kekecewaan demi kekecewaan membuat Ronaldo dikabarkan tak betah di Real Madrid. Klub kaya dari Prancis, PSG, disebut siap menebusnya seandainya Ronaldo benar ingin angkat koper dari Santiago Bernabeu.

Zidane yang sudah aktif melatih Real Madrid saat itu, tampaknya memahami kesedihan yang dirasakan Ronaldo. Legendaris Los Blancos tersebut mencoba tetap menanamkan rasa percaya diri pada Ronaldo. Meskipun Ronaldo kalah dalam Ballon d'Or, tapi di mata Zidane, Ronaldo adalah pemain yang lebih baik dari Messi.

"Apa Lionel Messi pemain terbaik di dunia? Cristiano Ronaldo adalah yang terbaik!. Banyak hal yang orang katakan tentang Ronaldo, tapi di dalam hatinya dia orang yang sangat baik," sebut Zidane (10/2).

Kepercayaan Zidane pada Ronaldo secara berlahan memberikan dampak bagus. Meskipun Ronaldo tak langsung bersinar dengan pernyataan Zidane di atas, namun penampilan Ronaldo dalam besutan Zidane berangsur membaik; masih belum bisa memberi pengaruh ketika Real Madrid kalah 1-0 dari Atletico Madrid yang berlangsung pada bulan Februari, Ronaldo mulai menemukan performanya di bulan Maret.

Ketika Ronaldo turun menghadapi Celta Vigo (5/3), ia memborong empat gol dalam kemenangan 7-1. Tambahan empat gol tersebut membuat Ronaldo menjadi top skor La Liga kedua sepanjang sejarah (252 gol)  di belakang Lionel Messi (305 gol) pada saat itu. Namun presentasi Ronaldo lebih baik dari Messi karena Ronaldo bisa mencapai jumlah gol tersebut hanya dalam 228 pertandingan.

Pada bulan Maret bisa dikatakan sebagai awal kebangkitan Ronaldo setelah melalui masa-masa sulit dan berulah kontroversial.
2 dari 4 halaman

April - Juni

April - Juni

Kebangkitan Ronaldo dan Real Madrid berlanjut hingga bulan April. Di awal bulan, Ronaldo mengantarkan El Real berjaya atas Barcelona di derby El Clasico (3/4) di mana Ronaldo mencetak satu gol dalam kemenangan 1-2 di Camp Nou. Hasil tersebut membuat Real Madrid yang masih tertinggal di peringkat tiga memangkas jarak enam poin dari Barcelona.

Beberapa hari setelah sukaria menang atas Barca, Ronaldo kembali menorehkan rekor yang begitu membanggakan. Setelah menang atas Eibar (9/4) dengan skor 4-0, Ronaldo tercatat sebagai satu-satunya pemain Real Madrid yang mampu mencetak lebih dari 30 gol satu musim dalam enam musim terakhir secara beruntun.

Sayangnya, kebangkitan Ronaldo ini sudah agak telat. Meskipun Ronaldo mulai bermain trengginas dan Los Blancos di bawah besutan Zidane banyak mendapat kemenangan, tapi mereka tak mampu menggeser Barca dari peringkat pertama klasemen. Di laga pamungkas La Liga musim lalu menjadi pekan yang mendebarkan. Ronaldo mencetak dua gol untuk mengantarkan Real Madrid menang atas Deportivo La Coruna (14/5). Kemenangan itu ternyata tak mampu meruntuhkan Barca, karena di pekan yang sama, Blaugrana juga menang atas Granada. Dengan hasil ini, Real Madrid harus puas menjadi runner up di akhir musim dengan jarak satu poin saja.

Namun demikian, Ronaldo masih punya harapan menyabet gelar meski gagal di liga dan Copa del Rey. Setelah menyingkirkan Manchester City di semi final Liga Champions, Real Madrid melenggang ke partai final bertemu dengan Atletico Madrid.

Jelang menjalani final di San Siro, Milan, Ronaldo terancam tak bisa bermain karena mengalami cedera. Untungnya, mendekati hari pertunjukan, Ronaldo diputuskan bisa main.

Di partai final Liga Champions (29/5), Ronaldo tak mencetak gol. Pertemuan antara Real Madrid dan Real Madrid sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1 dan kemenangan antar kedua kubu harus dituntaskan lewat adu penalti. Dalam babak drama ini, Ronaldo menjadi penendang terakhir yang memastikan timnya menjadi juara Liga Champions dengan keunggulan 5-3. Gelar Liga Champions ini menjadi yang ke-11 untuk Real Madrid dan yang ke-3 bagi Cristiano Ronaldo.

Selain menjadi juara, Ronaldo juga menjadi top skor Liga Champions musim lalu dengan torehan 16 gol. Jumlah tersebut hampir saja memecahkan rekor Ronaldo sendiri yang pada UCL musim 2013/14 ia mengumpulkan 17 gol.

Final Liga Champions menandai musim Ronaldo bersama Real Madrid 2015/16 selesai. Bagi pemain yang tak mendapat panggilan dari timnas, bulan April adalah waktu liburan musim panas. Tapi untuk Ronaldo yang harus membela Portugal harus segera pulang ke negaranya untuk menyiapkan kompetisi Euro 2016 yang akan berlangsung pada bulan Juni di Prancis.

Sebelum kompetisi antar timnas Eropa tersebut, Ronaldo mengungkapkan harapannya membawa Portugal sebagai juara.

"Saya sudah memenangkan banyak trofi dalam karir saya, saya bahkan sudah memenangkan trofi terbesar yang bisa dimenangkan seorang pemain, namun gelar juara bersama negara saya adalah sesuatu yang penting. Itu adalah mimpi yang sangat besar untuk saya penuhi. Saya pikir kami cukup berpeluang untuk memenangkan Euro nanti. Kami memiliki pemain-pemain hebat yang bermain di liga-Liga terbaik dunia. Jadi kenapa tidak kami tidak bisa juara di Prancis nanti," kata Ronaldo (6/6).

Dalam persiapannya menjelang Euro 2016, Ronaldo menunjukkan geliat meyakinkan. Ketika menjalani laga uji coba menghadapi Estonia (9/6), Ronaldo bisa mencetak dua gol dalam kemenangan 7-0. Namun ketika kompetisi sudah berlangsung, penampilan Ronaldo tak seperti yang diharapkan. Bahkan, Ronaldo tak bisa mencetak gol lewat titik putih penalti ke gawang Austria di babak penyisihan grup (19/6). Ia baru bisa mencetak gol pertamanya dalam kompetisi ini ketika bertemu dengan Hungaria
3 dari 4 halaman

Juli - September

Juli - September

Setelah Portugal lolos dari babak delapan besar dan perempat final, Ronaldo mengantarkan negaranya melaju ke final Euro 2016 bertemu dengan tuan rumah Prancis. Di babak semi final menghadapi Wales (6/7), Ronaldo mencetak satu gol dan memberikan satu assist dalam kemenangan 2-0.

Di partai final Euro 2016, Ronaldo juga turun sejak menit awal. Sayangnya, sang kapten Portugal tak bisa melanjutkan pertandingan karena mengalami cedera. Ia harus ditarik keluar di menit 27 dan digantikan Quaresma. Di pinggir lapangan, Ronaldo hanya bisa memberikan semangat untuk rekan-rekannya. Semangat yang ditunjukkan pemain Portugal akhir berujung manis. Ya, Portugal keluar sebagai juara Euro 2016 setelah mengalahkan Prancis dengan skor 0-1.

Di akhir kompetisi ini, Ronaldo memang tak menobatkan diri sebagai top skor atau pemain terbaik turnamen. Namun ia tetap tercantum dalam daftar pemain tim XI terbaik Euro 2016.

Ketika kembali ke negaranya, Ronaldo dkk disambut rakyat Portugal dengan meriah layaknya tentara yang baru saja menang dalam peperangan. Gelar juara ini memang sangat membanggakan sebab ini merupakan gelar pertama untuk Portugal di kompetisi Eropa setelah pada 2004 mereka gagal juara setelah kalah dari Yunani di partai final.

Cedera dan keterlibatannya di Euro membuat Ronaldo tak bisa memperkuat Real Madrid ketika mengejar Piala Super Eropa 2016 menghadapi Sevilla (9/8) di Kanada. Meski demikian, Real Madrid tetap mampu keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan juara bertahan Liga Europa dengan skor 3-2.

Pada akhir bulan Agustus, melihat rekam kesuksesan Ronaldo di kancah kompetisi Eropa, ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa 2016 menyingkirkan dua kandidat lainnya yaitu Gareth Bale dan Antoine Griezmann.

Setelah menikmati rangkaian kesuksesannya dan menghabiskan liburan musim panas, Ronaldo baru kembali ke Real Madrid di awal bulan September. Ia tak langsung bisa bermain di La Liga musim 2016/2017 karena masih membutuhkan perawatan cedera lutut yang dialami di final Euro dan masih perlu mengembalikan kebugarannya.

Ronaldo baru bisa main ketika La Liga musim musim ini sudah bergulir memasuki pekan ketiga. Pada laga comeback-nya tersebut, Ronaldo langsung menyumbangkan satu gol dalam kemenangan 5-2 atas Osasuna di Bernabeu. Empat hari kemudian, ketika bertemu Sporting Lisbon di babak penyisihan grup Liga Champions musim 2016/17, Ronaldo kembali mencetak satu gol dan memberi kemenangan timnya 2-1.
4 dari 4 halaman

Oktober - Desember

Oktober -  Desember

Tahun 2016 bukan hanya menandai kesuksesan Ronaldo sebagai pemain sepakbola. Di bidang bisnis dan percintaan, Ronaldo juga menemukan titik terang.

Di awal bulan Oktober, Ronaldo meresmikan bisnis hotel yang dirintis mulai tahun 2015. Kabarnya, Ronaldo menggelontorkan dana senilai 13 juta pounds untuk hotel yang diberi nama Pestana CR7, terletak di Lisbon, Portugal. Rencananya, Ronaldo juga akan membangun hotel mewah lainnya di beberapa negara termasuk di Amerika dan di Spanyol tahun depan.

Satu bulan kemudian, karier Ronaldo sebagai pemain sepakbola juga mendapat kepastian. Pemain 31 tahun ini, resmi memperpanjang kontraknya di Real Madrid hingga 2021.

Perpanjangan kontrak yang diberikan Real Madrid mendapat imbalan manis dari Ronaldo. Ketika Ronaldo turun menghadapi Atletico Madrid (20/11), Ronaldo mencetak gol hattrick dalam kemenangan 0-3 di Vicente Calderon untuk membalaskan dendam timnya atas kekalahan di La Liga musim lalu.

Kemenangan menghadapi Atletico Madrid ini bukan hanya mengantarkan Real Madrid memuncaki klasemen yang bertahan hingga saat ini, namun tiga gol ke gawang Atletico juga menjadi rekor manis untuk Ronaldo. Tiga gol tersebut membuat Ronaldo mengumpulkan 18 gol di laga derby menghadapi Atletico Madrid melampaui rekor pemain legendaris Madrid, Alfredo Di Stefano.

Bulan Desember menjadi bulan 'cinta' bagi Ronaldo. Mantan kekasih Irina Shayk ini dikabarkan sudah resmi berpacaran dengan wanita cantik bernama Georgina Rodriguez. Banyak bukti foto-foto bareng yang membuktikan dua insan tersebut sudah menjalin hubungan mesra.

Masih di bulan yang sama, Ronaldo boleh bersukaria atas pencapaiannya dalam hidupnya. Setelah sukses bersama Real Madrid, timnas Portugal, sukses dalam bisnis, dalam cinta, Ronaldo kembali mendapat kepuasan setelah mengalahkan Lionel Messi dalam merebutkan Ballon d'Or 2016. Perlu diingat lagi, betapa kecewanya ketika Ronaldo harus melihat Messi menggenggam Ballon d'Or di awal tahun 2016 lalu. Tentu saja, mengalahkan rivalnya tahun ini adalah kepuasan bagi Ronaldo.

"Memenangkan Euro, Liga Champions dan sekarang Ballon d'Or sungguh tak terlupakan. Tahun ini adalah yang terbaik dari karir saya, baik secara individu dan pada tingkat tim," sambutan Ronaldo setelah menerima Ballon d'Or, (13/12).

Satu pekan setelah menerima Ballon d'Or, Ronaldo mendapatkan trofi lagi bersama Real Madrid. Menghadapi Kashima Antlers (18/12) di final Piala Dunia Antarklub 2016, Ronaldo mencetak gol hattrick untuk mengantarkan timnya keluar sebagai juara dengan kemenangan 4-2. Dan Ronaldo sendiri tercatat sebagai pemain pertama dalam sejarah kompetisi ini yang mampu mencetak tiga gol dalam satu pertandingan. Luar biasa!

Apakah sampai di sini prestasi yang dicapai Ronaldo di tahun 2016? Tidak.

Kemarin Selasa (27/12), Ronaldo baru saja dinobatkan sebagai Olahragawan Terbaik di Eropa 2016. Penghargaan tahunan ini dipersembahkan oleh 27 Kantor Berita resmi negara-negara Eropa. Satu hari kemudian (28/12), Ronaldo terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia 2016 yang diberikan oleh Globe Soccer Awards.

Dalam pemilihan Pemain Terbaik FIFA 2016 pada bulan Januari 2017, Ronaldo juga dipercaya akan kembali menyingkirkan Lionel Messi sebagai kandidat bersama Antoine Griezmann.

"Mereka yang masih meragukan saya, Real Madrid, dan timnas, mereka sekarang punya bukti. Kami memenangkan semuanya." komentar terbaru Ronaldo di ujung tahun 2016 ini, Rabu (28/12).

"Jadi tahun ini menjadi tahun yang hebat dan saya amat bahagia. Saya ingin berterima kasih pada rekan-rekan saya di timnas dan Real Madrid."

Perfecto, Cristiano!