
Bola.net - Bola.net - Setelah gagal total di Piala AFF 2014, berbagai harapan dilontarkan kepada timnas Indonesia di tahun 2015. Namun harapan tinggal harapan. Alih-alih berujung prestasi, tim nasional Indonesia justru mencatat sejarah buruk di pentas sepakbola dunia. Apalagi sebabnya bila bukan jatuhnya sanksi dari FIFA untuk PSSI.
Bukan hanya itu saja, di awal-awal tahun sepakbola Indonesia juga sempat terjadi 'friksi' antara klub dan timnas Indonesia, tepatnya timnas Indonesia U-22 yang akan turun di Kualifikasi Piala Asia U-23. Saat itu, timnas U-23 kesulitan mengumpulkan pemain untuk menjalani pemusatan latihan karena klub juga tak ingin melepaskan pemain dengan alasan persiapan kompetisi ISL.
Dan puncak dari segala kisruh sepakbola Indonesia akhirnya terjadi pada akhir Mei 2015, tepatnya pada 30 Mei 2015. Keputusan FIFA untuk menjatuhkan sanksi itu diambil setelah FIFA menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss saat itu, sebelum keputusan sanksi itu dikirimkan lewat Sekjen FIFA saat itu, Jerome Valcke.
Advertisement
Dan berikut adalah ringkasan peristiwa (kaleidoskop) yang terjadi di sepakbola Indonesia, tepatnya tim nasional Indonesia.
JANUARI
Posisi Indonesia itu masih kalah dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura (posisi ke-157), Malaysia (154), Thailand (144), Myanmar (141), Vietnam (133) dan Filipina (129).
Sementara itu, pada awal tahun ini PSSI juga masih kesulitan untuk menentukan pelatih timnas Indonesia setelah pelatih timnas sebelumnya, Alfred Riedl pergi usai gelaran Piala AFF 2014.
Bukan hanya itu, pada bulan Januari tersebut, Timnas Indonesia U-23 juga mulai bersiap untuk turun di kualifikasi Piala Asia U-23. Sebagai persiapan, pelatih Timnas U-23, Aji Santoso saat itu memanggil 27 nama pemain untuk menjalani TC di Sidoarjo.
Indonesia sendiri tergabung satu grup dengan Korea Selatan, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
FEBRUARI
Sementara pada akhir Februari, PSSI akhirnya menunjuk nama Benny Dollo sebagai pelatih sementara Timnas Indonesia menggantikan posisi Alfred Riedl yang kontraknya tak diperpanjang pada akhir tahun lalu. Bendol diharapkan memimpin persiapan timnas Indonesia di dua laga uji coba pada akhir Maret 2015.
Dari timnas Indonesia U-23, pada bulan ini Garuda Muda melakukan beberapa uji coba sebagai bagian dari persiapan tampil di kualifikasi Piala Asia U-23. Hasilnya, Indonesia bermain imbang 1-1 lawan Suriah di uji coba pertama, kalah 0-3 atas lawan yang sama di uji coba kedua, menang tipis 1-0 melawan Malaysia.
MARET
Pada awal bulan tepatnya pada 12 Maret, FIFA kembali merilis peringkat terbaru FIFA. Dalam ranking terbaru, Indonesia menempati peringkat 156 dunia, atau naik dua peringkat dari bulan Februari dengan mengantongi 129 poin. Meski begitu, dari negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah dibandingkan Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Singapura dan juga Malaysia.
Pada uji coba pertama melawan Kamerun di Gelora Delta Sidoarjo,Rabu (25/3) Indonesia kalah lewat gol tunggal Aboubacar di menit ke-41. Sementara di uji coba kedua melawan Myanmar, Indonesia mampu menang tipis 2-1 lewat gol dari Raphael Maitimo dan Cristian Gonzales. Sedangkan gol balasan Myanmar diciptakan David Htan.
Dari timnas Indonesia U-23, pada awal bulan ini anak asuh Aji Santoso tersebut kembali menelan kekalahan dalam laga uji coba melawan Vietnam U-23. Pada uji coba yang digelar di My Dinh Stadium, Senin (9/3) tersebut, gawang Timnas U-23 yang dijaga M. Natshir kebobolan oleh gol tunggal yang dicetak Vo Huy Toan di menit 74.
Sementara itu, dari ajang kualifikasi Piala Asia U-23, PSSI sempat mendapatkan masalah karena pihak AFC menolak tawaran tiga venue alternatif kualifikasi setelah venue utama kualifikasi Grup H, Gelora Bung Karno ada konser dari boyband One Direction. Namun pada akhirnya, PSSI memastikan kualifikasi tetap digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 27 hingga 31 Maret.
Di laga pertama melawan Timor Leste, Garuda Muda mampu meraih kemenangan telak lima gol tanpa balas. Lima gol itu masing-masing dicetak Adam Alis, Manahati Lestusen, Evan Dimas, Muchlis Hadi dan Hansamu Yama. Di laga selanjutnya melawan Brunei Darussalam, Indonesia kembali menang, kali ini dengan skor 2-0 lewat gol Ahmad Noviandani dan Muchlis Hadi.
Dengan dua kemenangan di dua laga awal, harapan Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-23 meninggi jelang laga melawan Korea Selatan. Namun naas, Indonesia justru dihajar dengan skor telak empat gol tanpa balas dan membuat Garuda Muda gagal ke putaran final. Harapan Indonesia untuk tetap bisa lolos lewat jalur lima runner up terbaik juga gagal setelah Arab Saudi menang 2-1 atas Iran, yang memastikan Indonesia hanya menempati posisi keenam di runner up terbaik.
APRIL
Dari ranking FIFA, Indonesia berada di posisi 159, atau turun tiga strip dari bulan lalu, yakni 156. Di akhir bulan lalu, Timnas Merah Putih menjalani dua laga persahabatan internasional, dengan hasil kalah 0-1 atas Kamerun serta menang 2-1 kala meladeni Myanmar. Penurunan tersebut menjadi sejarah karena untuk kali pertama Indonesia memiliki peringkat yang lebih buruk dari Timor Leste.
Sedangkan dari undian kualifikasi Piala Dunia 2018 yang digelar tengah bulan ini, Indonesia masuk di Grup F bersama Irak, Vietnam, Thailand dan China Taipei.
Pada tanggal 17 April, pihak pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memutuskan untuk menolak mengakui seluruh kegiatan di bawah PSSI. Keputusan ini diambil setelah pihak PSSI dinilai mengabaikan peringatan dari Kemenpora.
Keputusan Pemerintah membekukan PSSI ini pun membuat persiapan timnas U-23 menyongsong SEA Games 2015 di Singapura sempat terganggu.
MEI
Hanya beberapa hari setelah penunjukkan Pieter Huistra sebagai pelatih baru timnas Indonesia. FIFA merilis ranking terbaru di mana Indonesia tak mengalami perubahan posisi dengan tetap di posisi 159 dengan 131 poin.
Meskipun tengah mengalami ketidakpastian akibat adanya pembekuan PSSI, timnas Indonesia U-23 tetap melakoni laga uji coba melawan Malaysia (21/5). Hasilnya, Indonesia menang tipis 1-0 lewat gol tunggal yang dicetak Wawan Febrianto.
Pada akhir bulan Mei, tepatnya pada 30 Mei 2015, FIFA akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Sanksi tersebut diberikan karena FIFA menilai pemerintah telah melakukan intervensi kepada PSSI.
Meski mendapatkan sanksi FIFA, timnas Indonesia tetap bisa berlaga di SEA Games 2015.
JUNI
Pada 4 Juni 2015, FIFA merilis peringkat dunia negara anggotanya. Indonesia menempati posisi 155 dengan 131 poin. Posisi Indonesia saat ini lebih baik empat peringkat dari bulan sebelumnya. Meski begitu, Indonesia dipastikan tak akan bisa lagi menambah poin mereka pada bulan depan karena dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Pra Piala Asia 2019.
Meskipun mendapatkan sanksi FIFA, Timnas Indonesia U-23 masih 'beruntung' tak dicoret dari SEA Games 2105. Anak asuh Aji Santoso tersebut menelan kekalahan di laga perdana Grup A melawan Myanmar dengan skor 2-4.
Namun di laga kedua, Garuda Muda mampu meraih kemenangan meyakinkan atas Kamboja. Tak tanggung-tanggung, Adam Alis dkk menang telak dengan skor 6-1. Dan di laga ketiga, Indonesia kembali menang dengan skor 2-0 saat bertemu Filipina, sebelum di laga terakhir menang tipis 1-0 atas tuan rumah Singapura yang membuat mereka lolos ke semifinal.
Sayang perjalanan Garuda Muda di SEA Games akhirnya harus berakhir di tangan Thailand. Bermain di National Stadium, Indonesia kalah telak lima gol tanpa balas melawan Thailand. Begitu juga saat melawan Vietnam di perebutan medali perunggu, Indonesia juga dibantai lima gol tanpa balas.
Usai dikalahkan dengan skor telak di dua laga terakhir di SEA Games 2015, Indonesia diguncang isu pengaturan skor dan suap.
JULI-DESEMBER
Meskipun telah mendapatkan sanksi, namun posisi Indonesia di ranking FIFA masih tercantum. Dalam rilis FIFA pada awal bulan Juli lalu, Tim Merah Putih berada di posisi 164, mengalami penurunan 9 posisi dari bulan sebelumnya.
Di bulan Agustus, Indonesia semakin tenggelam. Pada rilis FIFA awal bulan Agustus tersebut, Skuat Garuda kini menempati posisi 165 dengan 124 poin. Posisi Indonesia sendiri sudah dilewati oleh Timor Lesti yang mengemas 130 poin dan berada di urutan ke-163.
Posisi Indonesia tak mengalami perubahan pada bulan September. Indonesia yang masih menjalani sanksi FIFA, tetap menduduki peringkat 165 dan masih berada di bawah Timor Leste, yang menempati peringkat 163.
Setelah pada dua bulan sebelumnya posisi Indonesia tak mengalami perubahan. Indonesia harus rela semakin terjun bebas pada bulan Oktober. Dalam rilis FIFA, Indonesia berada di peringkat 171 dengan 111 poin atau turun enam tingkat dari bulan lalu, yang merupakan yang terburuk dalam sejarah sepakbola Indonesia.
Peringkat Indonesia di rangking FIFA terus merosot. Setelah bulan Oktober berada di posisi ke 171, terendah dalam sejarah, kini peringkat Indonesia turun tiga tangga ke peringkat 174 dari 209 negara di rangking FIFA pada bulan November 2015.
Tak adanya laga untuk tim nasional membuat Indonesia semakin terpuruk di ranking FIFA. Terbaru, Indonesia kini menempati posisi 179 di ranking FIFA atau turun lima peringkat dari bulan lalu. Bila sanksi FIFA tak dicabut, bisa dipastikan bahwa Indonesia akan terus terjun bebas di posisi negara-negara anggota FIFA.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Dunia Lainnya 3 Desember 2015 21:45
-
Bola Indonesia 18 November 2015 13:22
-
Bola Indonesia 5 November 2015 20:40
-
Bola Indonesia 26 Oktober 2015 15:11
-
Bola Indonesia 1 Oktober 2015 21:20
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 13:59
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 13:49
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 13:21
-
Piala Eropa 23 Maret 2025 13:03
-
Otomotif 23 Maret 2025 12:21
-
Otomotif 23 Maret 2025 12:21
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...