Kala Raja Gol Turki Menghukum Korea Dengan Gol Tercepat Piala Dunia

Kala Raja Gol Turki Menghukum Korea Dengan Gol Tercepat Piala Dunia
(c) Bongarts

Bola.net - Bola.net - Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang merupakan salah satu turnamen yang paling bertabur kejutan, kontroversi sekaligus prestasi hebat.

Tak sedikit yang menyebut turnamen ini sebagai turnamen dengan wasit paling buruk sepanjang sejarah - berkat Byron Moreno. Namun tak banyak yang mengingat kalau turnamen ini juga melahirkan setidaknya dua rekor.

Di turnamen ini, Brasil menjadi negara pertama yang pernah meraih lima gelar juara Piala Dunia. Selain itu, di turnamen ini pula tercipta gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia.

Hakan Sukur. Raja gol dari Turki itulah yang menciptakannya.

Pada 7 Juni 1962, dalam laga Grup 3 antara Meksiko melawan Cekoslovakia di Estadio Sausalito, Vina del Mar, Chile, Vaclav Masek mencetak gol kilat untuk Cekoslovakia. Dia membobol gawang Meksiko hanya 16 detik setelah kick-off babak pertama.

Gol Masek itu tercatat sebagai gol tercepat di Piala Dunia. Rekor itu bertahan sangat lama, tepatnya selama 40 tahun dan 22 hari, sampai Hakan Sukur mencetak gol yang lima detik lebih cepat.

Korea Selatan, yang dilatih Guus Hiddink, finis sebagai juara Grup D di atas Amerika Serikat, Portugal dan Polandia. Sementara itu, Turki lolos ke fase knockout sebagai runner-up Grup C mendampingi Brasil.

Di babak 16 besar, Korea Selatan mengalahkan Italia 2-1 lewat golden goal Ahn Jung-hwan, dalam sebuah laga yang dipenuhi keputusan kontroversial wasit Moreno asal Ekuador. Taeguk Warriors pun menjadi tim Asia pertama sejak 1966 (setelah Korea Utara) yang lolos ke perempat final.

Di perempat final, Korea Selatan mengeliminasi Spanyol lewat adu penalti (0-0 sampai extra time). Namun Spanyol menuding wasit Gamal Al-Ghandour asal Mesir telah 'merampok' mereka dengan menganulir dua 'gol sah' yang mereka ciptakan. Itu tak mencegah Korea Selatan menjadi tim Asia pertama sepanjang sejarah yang mampu mencapai semifinal Piala Dunia.

Ambisi Korea Selatan untuk mencapai final dikandaskan oleh Jerman lewat gol tunggal Michael Ballack. Publik Italia dan Spanyol pasti ikut bersorak untuk kemenangan Jerman ini.

Langkah Korea Selatan pun berlanjut ke perebutan tempat ketiga. Lawan mereka adalah Turki.

Pasukan Senol Gunes mengalahkan Jepang di babak 16 besar lewat gol tunggal Umit Davala. Mereka lalu melewati Senegal di perempat final dengan kemenangan 1-0 berkat golden goal Ilhan Mansiz. Di semifinal, Turki bertemu dengan lawan yang mengalahkan mereka 2-1 lewat gol-gol Ronaldo dan Rivaldo di fase grup, Brasil. Turki kalah lagi, dan kali ini oleh gol tunggal Ronaldo.

Daegu World Cup Stadium, Daegu, Korea Selatan, 29 Juni 2002. Korea Selatan melawan Turki di third place play-off Piala Dunia. Bagi kedua tim, partai ini sama bergengsinya dengan final.

Dukungan publik tuan rumah pun masih sama besarnya seperti babak-babak sebelumnya. Turki ibarat bertanding di kandang macan. Namun Turki tidak gentar.

Salah satu pemain Turki yang mungkin paling tidak sabar menunggu kick-off adalah sang kapten Hakan Sukur.

Waktu itu, Sukur berusia 30 dan berstatus pemain klub Parma di Serie A Italia. Ketajamannya mungkin sudah sedikit luntur, tapi dia tetaplah seorang pemain yang pernah tiga musim beruntun meraih gelar Gol Kralı (Goal King) sebagai top scorer Super Lig Turki ketika masih memperkuat Galatasaray (1996/97, 1997/98, 1998/99).

Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk membungkam para suporter lawan.

Laga dimulai dengan kick-off oleh Korea Selatan. Dari situ, bola dioper ke belakang. Bola dikuasai kapten Hong Myung-bo di ujung area, tapi dia lengah. Sebuah kesalahan fatal. Ilhan Mansiz merebut bola dan kemudian dikuasai Sukur, yang kemudian tanpa ampun menghukum mereka dengan sebuah gol kilat.

Dari kick-off, hanya 11 detik (10,8 detik) waktu yang dibutuhkan oleh Sukur untuk mencetak gol tersebut. Rekor Vaclav Masek yang sudah bertahan selama 40 tahun pun runtuh.

Sukur menjadi pemegang rekor baru untuk gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia.

Turki akhirnya memenangi laga tersebut 3-2 dan berhak menjadi juara tiga. Itu adalah prestasi yang mengagumkan.

Ketika kembali ke negaranya, skuat Turki disambut bak pahlawan oleh puluhan ribu suporter di Istanbul.

Rustu Recber, Alpay Ozalan dan Hasan Sas terpilih masuk All Star Team Piala Dunia 2002. Recber kemudian juga terpilih sebagai Kiper Terbaik di UEFA Team of the Year 2002, sedangkan Senol Gunes jadi Pelatih Terbaik.

Bagaimana dengan Hakan Sukur?

Kontribusinya memang tak sebesar beberapa rekannya yang disebutkan di atas. Dia hanya mencetak satu gol di Piala Dunia 2002.

Namun satu gol itu sangat istimewa. Satu gol yang diciptakan Raja Gol dari Turki itu, hingga sekarang, merupakan gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia.