Juventus 2005-2006, Salah Satu Kekuatan Terbesar Eropa

Juventus 2005-2006, Salah Satu Kekuatan Terbesar Eropa

Bola.net - - Setelah skandal Calciopoli 2006, sempat tenggelam dan menghilang hingga akhirnya kembali lagi ke puncak Italia pada 2011-2012 silam.

Skuad Juventus musim 2005-2006 disemati berbagai label buruk oleh banyak pihak, terutama para rival. Mereka bahkan harus melepas Scudetto 2005 serta 2006 dan turun ke kasta kedua sebagai konsekuensinya.

Noda itu memang sudah terlanjur menjadi bagian dari sejarah mereka, tapi harus diakui bahwa skuad Juventus pada musim 2005-2006 merupakan salah satu yang terkuat di seantero Eropa. Alessandro Del Piero dan kawan-kawan waktu itu bahkan dibekali kualitas untuk menjadi salah satu yang terhebat dalam sejarah.

Mari kita lihat kembali salah satu skuad terkuat yang pernah menopang pilar-pilar La Vecchia Signora, walaupun mereka hanya bersama untuk waktu yang tidak begitu lama.

1 dari 13 halaman

Kiper: Gianluigi Buffon

Kiper: Gianluigi Buffon

AFP

Meski sepanjang musim 2005 sering dihantam cedera, Buffon tetap sosok tak tergantikan di Juventus.

Dia adalah pemenang delapan gelar Kiper Terbaik Serie A: 1999, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2008.

Setelah skandal Calciopoli, Buffon bertahan bersama Juventus dan ikut terjun ke Serie B. Dia kembali ke Serie A pada 2008 dan mengambil lagi tempatnya sebagai kiper terbaik Italia.

Dia masih di Juventus sampai sekarang.

2 dari 13 halaman

Bek Kanan: Jonathan Zebina

Bek Kanan: Jonathan Zebina

AFP

Eks pemain timnas Prancis ini memperkuat Juventus sampai 2010.

Meski tidak dikenal sebagai bek terbaik dunia, kemampuan Zebina untuk menempati segala posisi di barisan belakang telah membantu Juventus setiap kali mereka kehilangan pemain terbaiknya di posisi tersebut.

Setelah meninggalkan Turin, bek kelahiran 1978 ini bermain semusim di Brescia, lalu pulang ke tanah kelahirannya, mendarat di Brest, dan sekarang barbaju Toulouse.

3 dari 13 halaman

Bek Sentral: Fabio Cannavaro

Bek Sentral: Fabio Cannavaro

AFP

Juventus pernah memiliki sejumlah sosok pemimpin alami di atas lapangan. Salah satunya adalah mantan kapten Italia Fabio Cannavaro. Pada musim perdananya bersama Juventus, dia menggalang salah satu lini belakang terbaik di Eropa.

Kemampuan membaca permainan dan ketangguhannya membuat Cannavaro dikenal sebagai bek yang tidak mudah dilewati, baik lewat darat maupun udara.

Dia meninggalkan Juventus setelah Calciopoli ke Real Madrid, lalu kembali lagi beberapa tahun berselang. Sekembalinya dia ke Turin, Muro di Berlino berpartner dengan Giorgio Chiellini di belakang, tapi gagal menemukan kembali performa terbaiknya.

Dia hijrah dari Juventus ke Al Ahli pada 2010. Cannavaro bermain hanya setahun di sana sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur dari dunia sepakbola.

4 dari 13 halaman

Bek Sentral: Lilian Thuram

Bek Sentral: Lilian Thuram

direttanews

Lilian Thuram merupakan salah satu bek sentral terbaik sepanjang masa.

Thuram tak hanya memperkuat Juventus dalam 204 pertandingan, tapi dia juga memegang rekor cap internasional terbanyak untuk Prancis hingga sekarang. Bersama Thuram, benteng pertahanan Juventus benar-benar sulit diruntuhkan.

Pasca-Calciopoli, Thuram hijrah ke Barcelona, tapi kemudian pensiun karena divonis memiliki masalah jantung.

5 dari 13 halaman

Bek Kiri: Gianluca Zambrotta

Bek Kiri: Gianluca Zambrotta

bola.net

Zambrotta pertama kali berkostum Juventus pada 1999 silam.

Setelah itu, dia menjelma menjadi bek sayap terbaik di generasinya dan menjadi incaran sejumlah raksasa Eropa seperti Chelsea, Real Madrid, Barcelona serta AC Milan.

Dia termasuk salah satu pemain yang ikut eksodus besar-besaran pada tahun 2006. Dua musim membela Barcelona, dia pulang ke Italia dan bergabung dengan Milan hingga akhirnya dilepas begitu kontraknya habis pada tahun 2012 kemarin.

6 dari 13 halaman

Sayap Kanan: Mauro Camoranesi

Sayap Kanan: Mauro Camoranesi

AFP

Sampai hari ini, ingatan tentang sepak terjang Camoranesi masih terekam dengan baik di benak para tifosi Juventus.

Meski tak lagi di Turin, dia merupakan salah satu pemain yang setia terhadap Juventus dan ikut turun ke Serie B. Dia mengukir namanya di dunia sepakbola sebagai sayap kanan yang handal.

Camoranesi membukukan 55 penampilan bersama timnas Italia dan ikut membantu Azzurri memenangi Piala Dunia 2006 di Jerman.

Dia meninggalkan Juventus pada 2010 setelah melakoni 224 pertandingan liga. Semusim di Stuttgart, dia terbang ke tanah kelahirannya, Argentina, dan bergabung dengan Lanus, kemudian melompat ke Racing Club.

7 dari 13 halaman

Gelandang Sentral: Emerson

Gelandang Sentral: Emerson

clicrbs

Dia hanya bermain dua musim bersama Juventus, tapi mampu mencatatkan 67 penampilan di Serie A.

Pemain Brasil itu memberi Juventus sentuhan kreativitas yang mereka butuhkan di lini tengah. Dia menghubungkan lini belakang dengan para forward secara luar biasa. Dia ikut pergi pasca-Calciopoli, tapi menegaskan hasratnya untuk kembali ke Turin setelah tampil buruk di Real Madrid.

Emerson kembali ke Italia dan mendarat di AC Milan, tapi tak bisa memberi kontribusi berarti. Dia lalu hengkang ke Santos pada 2009 dan mundur sepenuhnya dari sepakbola.

8 dari 13 halaman

Gelandang Sentral: Patrick Viera

Gelandang Sentral: Patrick Viera

AFP

Patrick Vieira lebih dikenal sebagai mantan bintang Arsenal, tapi dia juga pernah semusim membela bendera Juventus.

Selama di Turin, Vieira adalah hard man milik Juventus. Vieira memang tak sebrilian kala memperkuat Arsenal, tapi dia sanggup menjadi jangkar lini tengah La Vecchia Signora.

Pasca-Calciopoli, dia menyeberang ke kubu rival, Inter Milan. Dia kini sudah pensiun setelah sebelumnya sempat bermain untuk Manchester City.

9 dari 13 halaman

Sayap Kiri: Pavel Nedved

Sayap Kiri: Pavel Nedved

AFP

Salah satu pemain tengah terbaik di era modern dan peraih penghargaan prestisius Ballon d'Or pada tahun 2003 dengan mengalahkan Thierry Henry serta Paolo Maldini.

Selama memakai seragam La Vecchia Signora, Pavel Nedved benar-benar luar biasa. Delapan musim di Turin, Furia Ceca memenangi Ballon d'Or dan membantu Juventus menapak final Liga Champions serta memenangi sederet gelar jawara Serie A. Dia tetap setia meski Calciopoli menghantam.

Nedved bermain untuk Juventus sampai 2009, lalu pensiun sebagai legenda.

10 dari 13 halaman

Striker: David Trezeguet

Striker: David Trezeguet

AFP

Trezeguet adalah pemain asing tersubur dalam sejarah Juventus dan menempati urutan keempat di daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa La Vecchia Signora. Bersama Del Piero, dia menciptakan salah satu lini depan paling ditakuti di Eropa.

Dia tetap loyal meski dalam masa-masa sulit akibat Calciopoli dan membantu Juventus kembali ke Serie A setelah semusim berkubang di kasta kedua.

Pada 2010, dia mengucapkan selamat tinggal kepada publik Turin, lalu hijrah ke Hercules, Baniyas, dan kini memperkuat River Plate di Argentina.

11 dari 13 halaman

Striker: Alessandro Del Piero

Striker: Alessandro Del Piero

bola.net

Darah berwarna hitam dan putih sudah pasti mengalir dalam nadi seorang Alessandro Del Piero.

Del Piero adalah pemimpin, mesin gol, spesialis tendangan bebas, teladan di dalam dan luar lapangan, serta telah memecahkan semua rekor yang ada di Juventus.

Sang kapten membuktikan kesetiannya terhadap Juventus dengan bertahan di Turin meski terkena badai Calciopoli. Usia boleh bertambah, tapi kualitasnya tak pernah terbantahkan.

Pada 2012, setelah 19 tahun mencurahkan pengabdian (11 tahun sebagai kapten), dia meninggalkan Juventus dengan sederet trofi dan rekor atas namanya.

Dia kini memulai petualangan baru di Australia.

12 dari 13 halaman

Pelatih: Fabio Capello

Pelatih: Fabio Capello

AFP

Capello telah melatih beberapa klub hebat sepanjang kariernya. AC Milan, Real Madrid dan Juventus hingga timnas Italia dan Inggris pernah merasakan tangan dinginnya.

Capello meninggalkan Juventus setelah Calciopoli, dan kehilangan dua Scudetto yang dimenanginya sebagai akibat dari skandal yang mengguncang Italia tersebut.

13 dari 13 halaman

Cadangan

Cadangan

AFP

Bangku cadangan Juventus waktu itu dihuni oleh pemain-pemain berikut ini.

Kiper: Christian Abbiati, Landry Bonnefoi


Belakang: Alessandro Birindelli, Giorgio Chiellini, Robert Kovac, Gianluca Pessotto, Federico Balzaretti, Domenico Criscito


Tengah: Manuele Blasi, Giuliano Giannichedda, Ruben Olivera, Claudio Marchisio


Depan: Zlatan Ibrahimovic, Adrian Mutu, Marcelo Zalayeta.

Berita Terkait