Jovetic dan Tradisi Buruk Attacante Serie A Bersama Manchester City

Jovetic dan Tradisi Buruk Attacante Serie A Bersama Manchester City

Bola.net - - Stevan Jovetic baru saja resmi diumumkan hengkang dari menuju Manchester City. Belum diketahui dengan pasti berapa nilai transfer yang harus dibayarkan City kepada La Viola, namun media Italia melaporkan nilainya berada di kisaran 30 juta Euro.

Banyak pihak optimis dengan keberadaan Jovetic di Etihad Stadium. Selama ini, kreativitas serta umpan satu sentuhan merupakan senjata utama yang dimiliki oleh pemain asal Montenegro tersebut. Jangan lupakan juga teknik tendangannya yang juga di atas rata-rata.

Tapi tidak sedikit pula yang memandang sebelah mata pembelian mahal pemain berusia 23 tahun tersebut. Faktor adaptasi dipandang sebagai penghalang. Selain itu, kondisi fisik Jovetic yang rawan cedera juga menjadi sorotan. Tiga tahun lalu eks penggawa Partizan ini sempat absen semusim akibat cedera ligamen lutut.

Selain itu, Jovetic juga memiliki sebuah mitos yang harus dipatahkan. Selama ini, Manchester City bisa dibilang tak pernah berjodoh dengan attacante jebolan Serie A. Selalu ada saja permasalah yang dialami oleh para penyerang tersebut yang menghambat karir mereka berkembang di Etihad Stadium.

Siapa saja para striker eks Calcio yang gagal bersinar tersebut? Simak dalam sajian Bolanet berikut.

Apakah Jovetic akan berhasil memutuskan mitos tersebut? Atau malah justru memperpanjang daftar 'kutukan'? [initial] 

1 dari 6 halaman

George Weah (2000-2001)

George Weah (2000-2001)

(c) mcfc

Meskipun didatangkan dengan free transfer dari Chelsea, Weah bisa dibilang merupakan striker hasil didikan Serie A karena sempat 5 musim menikmati kejayaan bersama AC Milan.

Gagal memenuhi ekspektasi publik di Stamford Bridge, Pemain asal Liberia ini berharap bisa mengembalikan tajinya bersama City di tahun 2000.

Namun Weah ternyata memang tidak berjodoh dengan Premier League. Total selama setengah musim bermukim di City of Manchester, Weah hanya mencetak 1 gol dalam 7 pertandingan.

2 dari 6 halaman

Bernardo Corradi (2006-2008)

Bernardo Corradi (2006-2008)

(c) AP

Attacante yang mencuat bersama Chievo ini sempat gagal berkarir di Spanyol bersama Valencia dan dipinjamkan kembali ke Parma di musim 2005-06. Valencia kemudian melepas Corradi ke City dengan nilai transfer 3 juta Euro.

Partai debut Corradi sudah berlangsung buruk ketika dikartu merah akibat terlibat insiden dengan Michael Essien. Kartu merah lain didapatkannya akibat diving di pertandingan derby melawan Manchester United.

Corradi baru mencetak gol pertamanya bagi The Citizens di pertandingan ketigabelas yang dijalaninya, saat menghadapi Fulham. Striker jangkung tersebut tercatat sebagai Italiano pertama membuat gol untuk City.

Setelah hanya berhasil membukukan 3 gol dalam 25 pertandingan, Corradi dipinjamkan ke Parma selama semusim sebelum dilepas dengan gratis ke Reggina di musim selanjutnya.

3 dari 6 halaman

Rolando Bianchi (2007-2008)

Rolando Bianchi (2007-2008)

(c) Sky

Bianchi datang dengan reputasi mentereng usai menorehkan 18 gol di Serie A musim 2006-07 bersama Reggina. Pemain didikan akademi Torino ini dibeli City seharga 13 juta Pounds. Tidak hanya itu, Bianchi juga dipercaya mengenakan kostum dengan nomor punggung 10.

Bianchi tampil cukup menjanjikan ketika mencetak gol di pertandingan debut melawan West Ham. Namun setelah itu kegagalan adaptasi dengan kehidupan di Inggris membuat performa Bianchi di lapangan terpengaruh.

Hanya enam bulan setelah bergabung, Bianchi dipinjamkan kembali ke Italia dan di akhir musim dilepas secara permanen ke Torino. Total Bianchi hanya mencetak 4 gol dari 19 penampilan.

4 dari 6 halaman

Valeri Bojinov (2007-2010)

Valeri Bojinov (2007-2010)

(c) getty

Melakukan debut profesional bersama Lecce di usia 15 pada tahun 2002, karakteristik Bojinov adalah striker yang sangat Italia. Sempat merumput bersama Fiorentina dan Juventus, Bojinov pindah ke City pada musim panas 2007.

Belum apa-apa, Bojinov sudah harus mengalami cedera ligamen yang membuatnya absen setengah musim di pertandingan melawan MU di bulan Agustus. Meskipun pulih pada Januari 2008, pada akhirnya Bojinov sama sekali tidak dimainkan di sisa musim tersebut.

Di awal musim selanjutnya, lagi-lagi Bojinov yang sebenarnya mulai mendapat kepercayaan mengalami cedera otot achilles yang mengharuskannya absen enam bulan.

Setelah itu Bojinov hanya sempat tampil beberapa kali di akhir musim sebelum di lepas ke Parma di bursa transfer 2009-10.
 

5 dari 6 halaman

Mario Balotelli (2010-2013)

Mario Balotelli (2010-2013)

(c) AFP

Apakah Mario Balotelli bisa disebut gagal bersama Manchester City? Jika acuannya adalah statistik, maka jawabannya adalah iya. Selama dua setengah musim di Etihad Stadium, Super Mario hanya tampil sebanyak 54 kali dengan koleksi 20 gol.

Pemain keturunan Ghana ini lebih sering terlibat permasalahan non teknis di luar lapangan serta mendapatkan sorotan media yang berlebihan, sehingga performanya ketika bermain ikut terpengaruh.

Selain itu, beberapa kali Balotelli  terlibat konflik internal yang membuatnya tampak tak bahagia di Manchester.

Bandingkan dengan performanya di Italia ketika pindah ke AC Milan. Sang striker eksentrik mampu mengemas 12 gol hanya dalam 13 pertandingan saja.
 

6 dari 6 halaman

Luca Scapuzzi (2011-sekarang)

Luca Scapuzzi (2011-sekarang)

(c) MCFC

Scapuzzi sempat berada delapan tahun bersama AC Milan sebelum akhirnya hengkang ke Portugruaro. Di klub Serie C tersebut, Scapuzzi scoreless dalam 29 pertandingan sebelum akhirnya diputus kontrak.

Karena itulah, banyak yang mencibir bergabungnya Scapuzzi ke City di bulan Juli 2011. Tidak salah memang, karena selama dua tahun bersama The Citizens, hanya setengah musim yang tidak dihabiskannya sebagai pemain pinjaman.

Scapuzzi sempat dimainkan dua kali di Piala FA sebelum dipinjamkan ke Oldham, Portsmouth, serta Varese.

Scapuzzi saat ini masih memiliki sisa setahun kontrak bersama City. Namun sudah jelas bahwa dirinya akan kembali dipinjamkan atau malah hanya menghuni skuad reserves di sisa kontraknya.