
Bola.net - Bola.net - "Selama 20 menit, mereka menyiksa kami. Saya berniat menutup sektor kiri, di mana mereka memiliki Ghoulam, Hamsik, Jorginho dan Insigne, dengan kemampuan luar biasa dalam melepas operan-operan pendek. Kami ingin menekan balik mereka, tapi itu mustahil," kata salah satu lawannya.
Sementara itu, lawan yang lainnya berujar: "Dia selalu bermain di celah-celah sempit, dengan operan-operan satu meter. Sulit mengikuti atau berusaha memotong operan-operannya. Anda dibuat kelelahan, karena dia mendistribusikan bola dengan sangat cepat, dan dia tetap tenang."
Seperti itulah wujud frustrasi mereka yang sudah pernah menghadapi Napoli racikan Maurizio Sarri dengan Jorginho sebagai otak permainannya, baik di kancah domestik Serie A maupun Eropa. Sarri yang merancang skema permainan, sedangkan Jorginho yang bertindak sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaannya di atas lapangan.
Advertisement
Sekarang, juru taktik dan pass master ini telah hijrah dari untuk bergabung dengan .
Rekrutan Sempurna
Pada 14 Juli 2018, Sarri diangkat menjadi manajer Chelsea, menggantikan Antonio Conte yang dipecat sehari sebelumnya. Di tanggal yang sama, Chelsea juga mengumumkan perekrutan Jorginho.
Gelandang 26 tahun kelahiran Brasil pemilik delapan international caps timnas Italia itu digaet dari Napoli dengan nilai transfer £50 juta, plus £7 juta add-ons potensial. Di Stamford Bridge, penggawa Azzurri tersebut diberi jersey nomor 5 dan dikontrak selama lima tahun ke depan.
Sarri tak butuh waktu lama untuk memboyong Jorginho ke Chelsea. Pasalnya, Sarri memang membutuhkan Jorginho untuk menerapkan ide-ide sepakbola di klub barunya.
Seperti dilansir situs resmi klub, direktur Marina Granovskaia mengatakan: "Kami sangat senang Jorginho memilih bergabung dengan Chelsea."
"Dia merupakan salah satu gelandang yang paling didambakan di Eropa dan akan menjadi bagian penting dari skuat."
"Dia telah mendemonstrasikan kualitasnya di bawah kepelatihan Maurizio Sarri dan kami yakin perekrutannya akan membantu menghadirkan kesuksesan di Stamford Bridge."
Selama beberapa tahun terakhir, Sarri telah menyulap Napoli menjadi sebuah tim dengan permainan yang atraktif. Dia pun diyakini bakal mampu mengubah gaya permainan Chelsea.
Namun di lingkungan baru ini, tidak bakal mudah bagi Sarri untuk meyakinkan orang-orang tentang metode sepakbolanya. Dengan perekrutan Jorginho, semuanya bakal lebih mudah.
Jorginho adalah playmaker yang membuat Napoli racikan Sarri disegani di Serie A maupun Eropa. Dia adalah seorang maestro, pass master yang piawai mengatur tempo permainan.
Musim lalu, Jorginho mencatatkan total 2860 operan akurat dalam 33 penampilan di Serie A. Jumlah itu bahkan tercatat sebagai yang tertinggi di lima liga top Eropa.
2860 - Jorginho completed 2860 passes in Serie A last season (33 appearances); the most of any player within the Top 5 European Leagues in 2017/18. Maestro. pic.twitter.com/ilxvAPFNSO
— OptaJoe (@OptaJoe) July 14, 2018
Dari 2860 operan akuran tersebut, 2784 di antaranya berupa operan-operan pendek. Angka itu juga merupakan yang tertinggi di lima liga top Eropa musim lalu, mengungguli pemain-pemain top lain, tak terkecuali David Silva, Luka Modric maupun Lionel Messi.
"Jorginho bukanlah tipikal physical player, dia technical player," kata Sarri kepada situs resmi Chelsea.
"Kualitas utamanya adalah cara berpikirnya yang sangat cepat. Itu memberinya kemampuan untuk mengalirkan bola dengan sangat cepat."
Sepakbola Sarri adalah sepakbola yang berlandaskan pada penguasaan bola, operan-operan pendek yang cepat, dan tempo tinggi.
Sarri sangat paham tentang kemampuan Jorginho. Sementara itu, Jorginho mengerti apa yang diinginkan pelatihnya tersebut.
Jorginho sempurna untuk Sarri di Chelsea.
Style of Play
Jorginho adalah gelandang serbabisa. Dia mampu beroperasi di posisi manapun di lini tengah.
Dengan daya jelajah, teknik, visi dan akurasi operannya, Jorginho bisa memainkan peran central box-to-box. Dia juga bisa bermain sebagai ball winner di posisi yang lebih defensif.
Namun kemampuan terbaik Jorginho, yang mengidolakan Xavi dan Andrea Pirlo, adalah sebagai deep-lying playmaker. Di posisi ini, dia bisa mendapatkan lebih banyak bola. Dengan begitu, dia bisa mengatur tempo permainan dengan operan-operan pendek maupun horisontal.
Jorginho bergabung dengan Napoli dari Verona pada Januari 2014. Waktu itu, Jorginho kesulitan masuk line-up pelatih Rafael Benitez. Saat dimainkan pun, Benitez memasangnya di posisi yang salah, yakni di sisi kanan dalam formasi 4-2-3-1. Parahnya lagi, Benitez kala itu membuat Napoli memainkan sepakbola yang tak cocok dengannya.
"Di paruh kedua musim, dia mengubah permainan kami, mencoba bola-bola panjang," ungkap Jorginho beberapa waktu lalu, seperti dikutip Goal International. "Itu membuat saya menderita."
Namun peruntungannya berubah setelah Sarri datang di musim panas 2015. Jorginho dipercaya menjadi tulang punggung tim.
Dengan Jorginho sebagai otak permainan, dan Gonzalo Higuain sebagai ujung tombak serang, Napoli kala itu bertransformasi menjadi salah satu tim paling atraktif dan paling efektif di Eropa.
"Saya rasa formasi Sarri yang bermain dengan tiga gelandang begitu fundamental bagi saya," aku Jorginho.
"Mentalitas serta sepakbolanya, yang menekankan pada operan-operan datar dan serangan konstan, turut membentuk karakteristik saya. Itu semua sangat cocok dengan saya.
Setelah Higuain menyeberang ke Juventus di musim panas 2016, Napoli tidak goyah. Sarri lalu melakukan beberapa penyesuain, termasuk mengubah Dries Mertens jadi seorang centre-forward. Dipadu kerjasama apik dengan Lorenzo Insigne dan Jose Callejon di kedua sayap, jadilah Napoli memiliki salah satu trident paling mematikan di Eropa.
Posisi Jorginho tak tersentuh, dia tetap menjadi titik tumpu timnya. Bersama bek kiri Faouzi Ghoulam, gelandang dan kapten Marek Hamsik, serta Insigne di sayap, Jorginho membuat jantung Napoli tetap berdetak.
Kehebatannya Diakui Lawan
Pasca-Higuain, Napoli menjadi lebih solid sebagai satu tim. Beban mencetak gol ditanggung oleh semua pemain.
Napoli jadi lebih sulit dikalahkan.
Permainan kolektif Napoli tak hanya atraktif, tapi juga menakutkan. Satu yang termasuk paling menonjol adalah kerjasama Jorginho, Ghoulam, Hamsik dan Insigne di sektor kiri.
Musim lalu, Manchester City besutan Josep Guardiola sudah merasakannya sendiri dalam dua pertemuan melawan Partenopei di Liga Champions.
"Selama 20 menit, mereka menyiksa kami," kata Guardiola waktu itu.
"Saya berniat menutup sektor kiri, di mana mereka memiliki Ghoulam, Hamsik, Jorginho dan Insigne, dengan kemampuan luar biasa dalam melepas operan-operan pendek. Kami ingin menekan balik mereka, tapi itu mustahil."
Lawan sekaliber Guardiola sudah mengakui kehebatan Jorginho. Dipuji seperti itu olehnya membuat Jorginho tersanjung.
"Pujian selalu menyenangkan, tapi rasanya spektakuler jika itu datang dari seorang manajer berpengaruh dengan prestasi luar biasa. Dia (Guardiola) adalah ikon global. Saya hanya bisa berterima kasih," ujar Jorginho.


Bukan cuma Guardiola lawan yang sudah dibuat frustrasi oleh Jorginho. Radja Nainggolan, gelandang AS Roma yang kini berseragam Inter Milan, juga termasuk salah satu di antaranya.
Nainggolan pernah berkata: "Dia selalu bermain di celah-celah sempit, dengan operan-operan satu meter."
"Sulit mengikuti atau berusaha memotong operan-operannya. Anda dibuat kelelahan, karena dia mendistribusikan bola dengan sangat cepat, dan dia tetap tenang."
Saat ini, Jorginho adalah salah satu gelandang paling didambakan di Eropa. Banyak yang menginginkan jasanya, tak terkecuali Guardiola yang sangat mengaguminya.
Guardiola bahkan hampir berhasil memboyong Jorginho ke City, tapi pemain yang bersangkutan ternyata memilih ikut Sarri ke Chelsea.
Sekarang mereka berada di liga yang sama, namun lagi-lagi sebagai lawan. Guardiola sepertinya masih akan kembali dibuat frustrasi olehnya. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 17 Juli 2018 23:46
-
Liga Inggris 17 Juli 2018 22:29
-
Liga Inggris 17 Juli 2018 21:44
-
Liga Inggris 17 Juli 2018 21:15
Chelsea Ikhlaskan Kepergian Courtois, Tapi Tidak dengan Hazard
-
Liga Italia 17 Juli 2018 18:24
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 13:45
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 13:45
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 13:41
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 13:31
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 13:30
-
Bola Dunia Lainnya 21 Maret 2025 13:16
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...