Jerman vs Portugal, Road to Brasil

Jerman vs Portugal, Road to Brasil

Bola.net - - Oleh: Indra Permana

Laga panas Grup G tak lama lagi akan segera berlangsung mempertemukan Jerman dengan Portugal. Di atas kertas, Jerman yang menyandang status favorit juara di gelaran Piala Dunia 2014 ini memang diunggulkan. Tetapi jika melihat Spanyol yang dihancurkan Belanda, maka Jerman sudah sepantasnya waspada.

Portugal bukanlah one man team yang hanya mengandalkan Cristiano Ronaldo semata. Meski demikian, tak bisa dipungkiri jika Ronaldo memiliki andil besar untuk meloloskan Portugal ke Brasil. Seperti apa kekuatan kedua tim dengan mengaca pada perjalanan keduanya berebut tiket menuju Brasil? Simak ulasannya berikut ini.

1 dari 2 halaman

Jerman

Jerman

Jerman menduduki puncak klasemen di babak kualifikasi Piala Dunia 2014 dengan rapor tak pernah kalah dengan catatan 9 kemenangan dari 10 kali bermain. Juara 3 kali Piala Dunia (1954; 1974; 1990) ini telah menarik perhatian jutaan mata penggemarnya di seluruh dunia dengan gaya permainan menyerangnya. Terbukti selama babak kualifikasi Jerman sudah mencetak 36 gol, atau menjadi yang terbanyak di zona Eropa.

Jerman berada di peringkat ke-3 di bawah Brasil dan Italia untuk urusan jumlah trofi Piala Dunia. Pertama kali mereka merasakan manisnya kemenangan yaitu pada tahun 1954 di Swiss, jauh berbeda dengan era sekarang, saat itu Jerman datang dengan status non unggulan. Selanjutnya Franz Beckenbauer mengamankan Piala untuk kedua kalinya ketika pagelaran ini berlangsung di rumah sendiri, dan terakhir Lothar Matthaus melanjutkannya pada tahun 1990 di Italia.

Siapa sajakah bintang yang bersinar saat ini di Jerman? Manuel Neuer diyakini adalah penjaga gawang terbaik yang dimiliki Jerman saat ini, dengan catatan impresifnya selama 2 tahun terakhir di Bayern Munich, bahkan ada pula yang mengatakan jika Neuer adalah yang terbaik di dunia.

Ada juga generasi emas Jerman yang nampaknya akan berusaha keras untuk melanjutkan performa gemilangnya di tahun 2010, yaitu Mesut Ozil (Arsenal) dan Thomas Muller (Bayern Munich) yang telah memenangkan Adidas Golden Boot dan Best Young Player di Piala Dunia 2010. Berikutnya ada nama-nama Andre Schurrle (Chelsea), Toni Kroos Bayern Munich) dan Mario Gotze (Bayern Munich) yang telah menunjukkan kematangan permainan mereka di klub masing-masing.

Untuk sektor penyerang, dengan hanya dimasukkannya 2 nama penyerang dalam diri Miroslav Klose (Lazio) dan Lukas Podolski (Arsenal). Joachim Loew nampaknya memiliki tujuan khusus terutama untuk Klose agar pemain ini dapat melampaui catatan rekor gol terbanyak selama Piala Dunia yang dipegang oleh Ronaldo.
2 dari 2 halaman

Portugal

Portugal

Untuk kedua kali berturut-turut pasukan Paulo Bento harus melalui jalan terjal Play-off agar dapat mengisi satu tempatnya di pagelaran Piala Dunia. Langkah menuju Brasil mereka dapatkan setelah sang bintangnya Ronaldo berhasil mencetak 4 gol untuk kemenangan Selecao Das Quinas 4-2 dari 2 kali pertemuan, akhirnya selamat tinggal Piala Dunia terakhir bagi Zlatan Ibrahimovic.

Portugal memulai perjalanannya menuju ke-6 kali keikutsertaan di Piala Dunia sebagai favorit untuk dapat memenangkan grup F, dimana sebelumnya mereka berhasil menuju semi-final di Euro 2012 sebelum akhirnya kalah dari Spanyol melalui adu penalti. Ketika berhadapan dengan Rusia di Moskow merekapun harus kembali gagal meskipun akhirnya mampu memberikan balasan ketika Rusia bertandang ke Lisbon.

Portugal harus berada di urutan ke-2 setelah secara mengejutkan bermain imbang di kandangnya ketika menjamu Irlandia Utara dan 2 kali lagi saat bertemu dengan Israel, maka tidak ada pilihan lain Ronaldo dan kawan-kawannya selain melakoni Play-off dapat lolos ke Brasil, dan kali ini yang sebagai lawan mereka adalah Swedia yang dimotori oleh pemain bintangnya Zlatan Ibrahimovic, dimana ia juga butuh kemenangan untuk dapat mengikuti Piala Dunia terakhirnya.

Terakhir kali Portugal merasakan peringkat tertinggi di Piala Dunia yaitu pada tahun 1966 di Inggris. Saat itu Eusebio dkk berhasil mengamankan peringkat ketiga dengan mengalahkan Soviet. Dalam partisipasi selanjutnya di Piala Dunia, Portugal tidak lagi memiliki memori yang manis yang dapat diingat meskipun dalam era-nya generasi emas negara ini selalu bermunculan, sebut saja di antaranya Rui Costa, Deco, dan Luis Figo.

Portugal absen 3 kali secara berurutan di gelaran Piala Dunia tahun 1990 di Italia, 1994 di Amerika, dan 1998 di Prancis, dan ketika mereka berhasil menuju Korea-Jepang pada tahun 2002 kembali hasil pahit yang harus diterima. Cerita perjalanan negara ini sedikit berbeda kala mereka ditangani oleh Luiz Felipe Scolari yang notabene adalah seorang manajer yang berhasil membawa Brasil ke tangga juara pada Piala Dunia sebelumnya.

Scolari berhasil membawa Portugal menuju semifinal sebelum akhirnya dikalahkan oleh penalti Zenedine Zidane. Tempat ketiga adalah harapan selanjutnya yang digadang-gadang, namun dengan lawan yang harus dihadapi adalah tuan rumah, maka sekali lagi pil pahit kekalahan itu harus mereka telan.

Di Afrika Selatan pada tahun 2010, perjalanan Portugal harus terhenti di babak 16 besar ketika mereka harus menyerah 0-1 di tangan Spanyol yang akhirnya menjadi juara dunia.

Seperti ketika berhadapan dengan Swedia, nampaknya tuah dari seorang Cristiano Ronaldo (Real Madrid) kembali akan sangat diharapkan, di samping dukungan dari penggemarnya di seluruh dunia yang tidak akan pernah berhenti untuk terus berharap dapat melihat Ronaldo bermain di lapangan dan membuat perbedaan.

Duet sentral pertahanan nampaknya akan menjadi milik Pepe (Real Madrid) dan Bruno Alves (Fenerbahce) yang diharapkan dapat solid menggadang pertahanan mereka dengan dukungan bek sayap cepat dalam diri Joao Pereira (Valencia) dan Fabio Coentrao (Real Madrid). Untuk sektor gelandang kreatif, nama Joao Moutinho (Monaco) akan menjadi pilihan utamanya dimana sisi kanan kembali akan dipercayakan pada Nani (Manchester United) untuk bertandem dengan Ronaldo di seberangnya.