Jelang Barcelona vs Sevilla, Ini 5 Momen Kejutan Copa Del Rey

Jelang Barcelona vs Sevilla, Ini 5 Momen Kejutan Copa Del Rey
Copa Del Rey (c) Ist

Bola.net - Bola.net - La Liga musim 2015/16 sudah resmi berakhir pekan lalu. Setelah melalui perjalanan panjang, dan sempat terpuruk di beberapa laga, akhirnya keluar sebagai juara dengan selisih satu angka di atas Real Madrid, lewat kemenangan yang mereka raih di kandang .

Gelar juara tersebut merupakan yang kedua bagi Barcelona secara beruntun di bawah asuhan manajer Luis Enrique.

Namun bagi para penggemar sepakbola Spanyol, musim kompetisi sebenarnya masih belum benar-benar usai. Ya, pada 23 Mei mendatang, kita bakal disajikan laga menarik di final Copa del Rey, antara Barcelona, sang juara bertahan, dan .

Laga ini dipastikan akan berjalan menarik, mengingat Barca tentu akan memberikan yang terbaik, demi menutup musim dengan status double winners. Namun tentu Sevilla juga tak mudah dikalahkan, karena musim ini mereka juga sudah membantu mengharumkan nama Spanyol dengan masuk final Liga Europa.

Tidak menutup kemungkinan kejutan bakal terjadi di laga nanti. Pasalnya, kompetisi piala domestik di Spanyol sebelumnya juga sudah menyajikan berbagai momen mencengangkan yang menarik disimak. Apa saja momen yang dimaksud? Berikut Bola.net rangkum, khusus untuk Anda.

1 dari 5 halaman

Alcorconazo

Alcorconazo

Alcorconazo adalah istilah yang digunakan untuk menyebut laga babak 32 besar Copa del Rey 2009/10,  yang berakhir dengan kekalahan Real Madrid di tangan tim Segunda B, Alcorcon.

Tersingkirnya Madrid kala itu menjadi berita besar di seantero Eropa, termasuk Inggris, Prancis, dan Italia. Selain itu, pertandingan ini juga menjadi publisitas gratis bagi Alcorcon, yang langsung melakukan proyek renovasi stadion hanya berselang beberapa pekan usai menang atas Madrid.

Petaka bagi Madrid sudah dimulai di leg pertama yang digelar di markas Alcorcon pada 27 Oktober 2009. Di babak pertama, Los Blancos sudah tertinggal 0-3 lewat gol Borja Perez, bunuh diri Alvaro Arbeloa, dan aksi Ernesto. Real akhirnya tumbang empat gol tanpa balas, setelah Perez membuat gol keduanya di paruh kedua.

Di leg kedua yang digelar di Bernabeu, Madrid hanya bisa menang 1-0 dan akhirnya harus rela tersingkir dengan skor agregat 1-4.
2 dari 5 halaman

Zaragoza Permalukan Galacticos

Zaragoza Permalukan Galacticos

Musim 2003/04 merupakan awal dari era Los Galacticos di Real Madrid, yang kala itu baru mendatangkan bintang Manchester United, David Beckham, dan juga manajer Carlos Queiroz, yang sebelumnya bekerja sebagai asisten Sir Alex Ferguson.

Segalanya berjalan sempurna bagi Madrid, sebelum mereka akhirnya terseok-seok menjelang kompetisi La Liga berakhir, dan akhirnya justru finish di peringkat empat klasemen akhir - tertinggal tujuh angka dari sang jawara, Valencia.

Salah satu momen yang dianggap ikut membuat moral Real merosot kala itu adalah kekalahan tim secara mengejutkan di final Copa del Rey, melawan Real Zaragoza.

Secara kekuatan, tim asuhan Victor Munoz kala itu memang kalah jauh dibanding Los Merengues. Namun pertandingan berjalan ketat, usai gol David Beckham dibalas Savio. Di babak kedua, David Villa membuat Zaragoza berbalik unggul lewat penalti, sebelum kedudukan kembali disamakan oleh Roberto Carlos.

Naas bagi Madrid, mereka akhirnya harus kalah dengan skor 2-3, usai Galletti mencetak gol penentu kemenangan Zaragoza di menit ke-112.
3 dari 5 halaman

Barcelona Terkam Valencia

Barcelona Terkam Valencia

Semua orang sepakat Barcelona adalah tim unggulan, ketika mereka dipertemukan Valencia di babak semifinal Copa del Rey 15/16. Namun tidak ada yang menyangka jika tim Catalan mampu menang dengan skor telak, tujuh gol tanpa balas, atas klub yang tengah diasuh legenda Manchester United, Gary Neville.

Gol kemenangan Barcelona di leg pertama yang digelar di Camp Nou kala itu dibukukan oleh Luis Suarez, yang meraih catatan quattrick, dan Lionel Messi, yang mencatatkan tiga gol atas namanya.

Valencia sendiri menyelesaikan laga hanya dengan 10 orang pemain, setelah Shkodran Mustafi mendapat kartu merah di menit ke-47. Manajer Neville bahkan sampai harus meminta maaf usai laga, ia mengatakan: "Skor ini benar-benar tidak bisa diterima. Saya tidak menikmati apa yang terjadi malam ini. Saya tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini. Saya tidak suka apa yang saya lihat."

"Fans tidak pantas mendapatkan apa yang mereka lihat malam ini. Kami harus bisa bangkit dengan cepat."
4 dari 5 halaman

Cheryshev Pemain Ilegal

Cheryshev Pemain Ilegal

Real Madrid dan Rafael Benitez sepertinya memang tidak ditakdirkan untuk meraih sukses bersama musim ini. Jika ingin mencari buktinya, kita tinggal menengok kembali apa yang terjadi, kala tim berjumpa dengan Cadiz di babak 32 besar Copa del Rey musim ini.

Los Merengues sanggup meraih kemenangan 3-1 di leg pertama, yang digelar di markas Cadiz pada 2 Desember 2015. Namun malang, Denis Cheryshev, salah satu pemain yang diturunkan sebagai starter dan bahkan mencetak gol, rupa-rupanya dianggap sebagai sosok ilegal. Penggawa Rusia itu mendapat hukuman kartu kuning di klub yang sebelumnya ia bela sebagai pemain pinjaman, Villarreal, dan harusnya tidak boleh diturunkan.

Namun Madrid sepertinya tidak menyadari hal tersebut, dan ketika mereka buru-buru menarik keluar Cheryshev dari lapangan, semuanya sudah terlambat.

RFEF akhirnya memutuskan Madrid bersalah dan Cadiz dinyatakan lolos ke babak berikutnya, tanpa harus memainkan leg kedua di Bernabeu.

Menariknya, Borja Mayoral, yang kala itu duduk di bangku cadangan, juga diklaim seharusnya masih belum boleh bermain.
5 dari 5 halaman

Clasico Emosional

Clasico Emosional

Final Copa del Rey 2014 mempertemukan Real Madrid dan Barcelona di stadion Mestalla, Valencia. Sama seperti laga El Clasico pada umumnya, duel berjalan seru di mana Angel di Maria membawa Madrid unggul dulu di menit ke-11, sebelum sanggup disamakan oleh Marc Bartra di menit ke-68.

Kedudukan terus sama kuat hingga lima menit sebelum waktu normal berakhir, Gareth Bale menunjukkan kebintangannya. Menggiring bola dari sisi kiri lapangan, pemain asal Wales mendorong bola ke depan terlebih dahulu sebelum memenangkan adu sprint dengan Bartra, dan mencetak gol indah ke gawang Jose Manuel Pinto.

Gol spektakuler Bale, yang sekaligus menegaskan julukan Cardiff Express untuknya tersebut, memastikan Madrid menjadi juara Copa dengan kemenangan 2-1.

Namun kejutan tidak hanya sampai di situ. Di akhir laga, Cristiano Ronaldo, yang tidak bermain karena cedera, masuk ke lapangan dan menghampiri rivalnya Lionel Messi, untuk menghibur pemain Argentina - yang tengah kecewa meratapi kegagalan timnya.