
Bola.net - Bola.net - Seperti kacang yang lupa kulitnya. Peribahasa ini acap kali digunakan untuk menggambarkan orang yang sombong, tidak tahu diri dan lupa asal usulnya. Namun pepatah klasik tentang kacang itu tak berlaku untuk seorang Jacksen F. Tiago.
Siapa orang Indonesia yang tidak mengenal Jacksen. Karir pria asal Brasil ini begitu moncer, baik ketika menjadi pemain maupun saat berkarir sebagai pelatih. Dengan segunung prestasi yang ia torehkan, Jacksen masih menyempatkan diri untuk menemani Assyabaab Surabaya bertanding.
Sabtu (5/11) sore tadi, Jacksen nampak fokus melihat anak-anak Assyabaab Surabaya bertanding di Stadion Gelora 10 Nopember. Kebetulan Assyabaab sedang melakoni pertandingan final turnamen Asosiasi Kota PSSI Surabaya. Mereka melawan Colombo FC.
Advertisement
Konsentrasi Jacksen terpecah saat Bola.net menyalaminya. "Halo bigman. Bagaimana di Bali kemarin?" sapa Jacksen. Dari penuturannya, Jacksen mengaku bahwa selama setahun ini dirinya tak pernah menonton pertandingan sepakbola Indonesia. Satu kali pun tak pernah.
Saat Bola.net mengajaknya nonton Bhayangkara FC lawan Mitra Kukar, Minggu (6/11) besok sore, Jacksen menolak. "Setahun ini saya tidak pernah nonton bola Indonesia. Di televisi pun tidak pernah. Kemarin nonton di Bali karena ada urusan di sana. Dan hari ini karena Assyabaab yang main," urai Jacksen.
Bola.net bersama Jacksen F. Tiago
Assyabaab adalah klub yang akan selalu diingat oleh pelatih berkulit legam ini sepanjang hidupnya. Bahkan ia menganggap pemilik Assyabaab, M. Barmen sudah ia anggap sebagai sosok yang sangat spesial. Itu bukan tanpa alasan. Assyabaab adalah tim pertama yang memberi kepercayaan Jacksen sebagai pelatih. "Saya mulai dari sini, Bigman," ucapnya singkat.
Keberhasilan Assyabaab menjuarai turnamen PSSI Surabaya sore ini, juga tak lepas dari campur tangan bapak tiga putra ini. Meski tak duduk di bench pemain cadangan, Jacksen aktif memanggil tim pelatih Assyabaab untuk diberi arahan. Kehadiran Jacksen berbuah manis. Assyabaab keluar sebagai juara setelah menekuk Colombo FC dengan skor 2-0.
Berbicara tentang Assyabaab membuat Jacksen flashback ke awal mulai karier kepelatihannya. "Saya mulai tahun 2002," kata penyuka masakan khas Jawa Timur (Jatim), rawon ini. Selepas pensiun di Petrokimia Putra Gresik tahun 2001, Jacksen langsung mendapat tawaran dari Barmen untuk menukangi Assyabaab.
Tawaran dari Bang Moh, sapaan akrab Barmen, diterima Jacksen. Jacksen berhasil membawa Assyabaab juara kompetisi kelas utama Persebaya. Jacksen pun naik pangkat sebagai pelatih kepala Persebaya. Dasar mujur, Jacksen berhasil mengantarkan Persebaya menjadi kampiun Liga Indonesia tahun 2004.
Setelah Persebaya, Jacksen sempat menukangi sejumlah tim seperti Persita Tangerang, Persiter Ternate, Mitra Kukar, Persitara Jakarta Utara dan Persipura Jayapura. Di tanah Papua, kerier Jacksen meroket. Ia membawa Persipura sebagai tim terkuat di Indonesia.
Dengan rentetan prestasi yang sudah ia peroleh, Jacksen tak pernah lupa pada Assyabaab. Jacksen sekaligus membuktikan bahwa dia bukan kacang yang lupa pada kulitnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 29 Oktober 2016 19:20
-
Bola Indonesia 2 Oktober 2016 18:15
-
Bola Indonesia 2 Oktober 2016 13:08
-
Bola Indonesia 2 Oktober 2016 09:25
Jacksen Tiago: Sepakbola Malaysia Juga Terjangkit Virus Gaji Telat
-
Bola Indonesia 2 Oktober 2016 09:22
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...