Bola.net - - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Final Piala Jerman dan satu tempat di antara delapan klub terbaik Eropa tak cukup menyelamatkan kursi pelatih Felix Magath.
Magath resmi dipecat Schalke 04 pada Rabu (16/3) sepekan setelah dkk menyingkirkan Valencia dengan skor agregat 4-2 dan memastikan tiket perempat final Liga Champions.
Magath dipecat sesaat setelah Schalke resmi menjadi satu-satunya harapan Jerman di Liga Champions, menyusul tersingkirnya Bayern Munich secara dramatis dari juara bertahan Inter Milan.
Sebenarnya rumor pemecatan Magath bukan hal baru. Ia bahkan 'sudah tahu' akan kehilangan pekerjaannya 12 jam setelah laga lawan Valencia.
Bahkan sebelum pertandingan menghadapi El Che, direktur klub Clemens Toennies mengatakan, "Kami harus membuat keputusan sekarang, apa pun hasil yang kami raih di Liga Champions. Situasi ini memberi efek negatif pada keseluruhan tim,"
Mengejutkan memang. Royal Blues menjuarai penyisihan grup menyingkirkan Lyon dan Benfica.
Publik Gelsenkichen juga sukses menyingkirkan Bayern Munich di semifinal DFB Pokal alias Piala Jerman.
Perjalanan mengesankan di Eropa dan final piala domestik memang berbanding terbalik dengan kondisi Schalke di Bundesliga. Empat kekalahan beruntun di awal kompetisi menjadi indikasi buruknya penampilan runner up musim lalu itu.
Kebijakan tranfser dan metode kepelatihan Magath yang ala militer dituding menjadi pangkal buruknya Schalke musim ini. Magath adalah putra seorang tentara Jerman. Ia punya julukan "Saddam" dan "Quaelix". Magath membangun tebing buatan di dekat komplek latihan Schalke. Ia mewajibkan pemainnya lari berjam-ham.
Mantan pemain Magath di Frankfurt, Jan Fjortoft, mengatakan, "Aku tak tahu apakah Magath bisa menyelamatkan Titanic. Tapi yang aku tahu pemain yang 'selamat' (dari metode latihannya) akan benar-benar fit,"
Rafinha, bek sayap Schalke musim lalu, menolak bermain di Liga Champions dan lebih memilih pindah ke Italia bersama Genoa. "Aku menjadi seperti tentara Brasil di sana (Schalke),"
Selain Rafinha, pemain lain yang hengkang dari Schalke adalah Ivan Rakitic dan Jefferson Farfan. Magath kemudian mengeluarkan dana takkurang dari 46 juta Euro untuk mendatangkan Klaas-Jan Huntelaar, Jose Manuel Jurado, dan Raul Gonzales. Nama terakhir didapat secara gratis setelah kontraknya di Barnebeu habis dan kehadiran Jose Mouirnho di Real Madrid.
Saat Magath membawa Schalke menjadi runner up Bundesliga musim lalu, kekuatan penting The Royals adalah lini belakang. Saat pemain-pemainnya banyak yang pergi, Magath mendatangkan banyak pemain baru yang harus merasakan adaptasi latihan ala militer khas Magath. Hasilnya bisa dilihat, kolaps.
Fans Schalke sudah lama menginginkan Magath pergi. Mereka membuat banner besar bertuliskan "Don't Like" untuk 'melawan' halaman Facebook resmi yang diluncurkan Felix Magath dengan lebih dari 140.000 fans.
Kini fans Schalke dipastikan telah benar-benar "Like" Magath. Suka dengan pemecatan Magath, pelatih yang membawa Schalke sejajar dengan Barcelona, Inter Milan, dan Manchester United serta ke final Piala Jerman.
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Bulu Tangkis 22 Maret 2025 23:39
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:16
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:02
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:34
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:19
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...