Diperkuat Para Pahlawan, Inilah Indonesia Merdeka All Stars

Diperkuat Para Pahlawan, Inilah Indonesia Merdeka All Stars
(c) Bola.net

Bola.net - Bola.net - Selamat Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-70!!!!

Dengan semangat merayakan kemerdekaan, kami sajikan editorial spesial tentang sepakbola dan semangat kemerdekaan.

Redaksi Bola.net telah berupaya mengumpulkan data nama-nama pahlawan, pejuang kemerdekaan atau tokoh-tokoh lain yang berjasa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan gemar sepakbola. Selanjutnya, kami mulai menyusun nama-nama yang terkumpul dalam sebuah tim dengan nama Indonesia Merdeka All Stars.

Tidak semua nama yang tergabung dalam tim ini pernah memiliki rekam jejak sebagai pemain bola memang, tetapi dengan karakter yang mereka miliki, mereka kami rasa cocok jika bermain sepakbola.

Dengan formasi baku 4-3-3, yang menurut Indra Sjafri adalah formasi paling cocok dengan karakter Indonesia, berikut kami sajikan skuad Indonesia Merdeka All Stars.

Untuk posisi pelatih, redaksi telah memilih Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Pertimbangannya sederhana, boleh dibilang pembesar Sarekat Islam ini adalah bapak ideologi Indonesia dan sekaligus guru bangsa.

1 dari 4 halaman

Penjaga Gawang & Barisan Bek

Penjaga Gawang & Barisan Bek

Untuk posisi penjaga gawang, redaksi telah memilih nama R Maladi. Penjaga gawang pertama PSSI asal PSIM. Pada masa perjuangan, Beliau juga ikut berjuang dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) Solo.

Empat pemain belakang kami pilih M Husni Thamrin, Mohammad Hatta, H. Agus Salim, dan Cipto Mangunkusumo.  Husni Thamrin, Hatta, dan Agus Salim adalah pemain sepakbola, sementara Cipto Mangunkusumo kami sesuaikan dengan karakter pemain belakang.

Husni Thamrin, selain aktif sebagai pemain, pada 1932, Thamrin pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 gulden untuk mendirikan lapangan sepak bola di daerah Petojo, Jakarta Pusat.

Posisi Mohammad Hatta sesungguhnya adalah penyerang, ia aktif bermain sejak kecil saat masih di Bukittinggi. Namun, dalam formasi ini kami menempatkannya sebagai pemain belakang.

Agus Salim kami tempatkan sebagai pemain belakang karena keahliannya di bidang diplomasi. Ia pasti kokoh dalam mempertahankan wilayahnya, sekokoh saat ia mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam berbagai perundingan.

Cipto Mangunkusumo melengkapi lini belakang karena sikapnya yang keras dalam menentang berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang merugikan rakyat Bumiputra.
2 dari 4 halaman

Pemain Tengah

Pemain Tengah

Tiga gelandang, redaksi memilih Pattimura, Sukarno dan Ki Hajar Dewantoro. Belum ditemukan catatan yang menyebut tiga tokoh ini bermain sepakbola. Tapi khusus Sukarno, ia punya hubungan sangat karib dengan sepakbola sepanjang hayatnya.

Pattimura kami pilih karena sosokmya yang tegas dan karakter keras. Dengan karakter tersebut, Pattimura cocok tampil sebagai gelandang bertahan.

Sukarno dengan karakternya yang bisa menggelorakan semangat massa lewat pidato heroiknya akan sangat pas jika ditempatkan sebagai pengatur serangan.

Sementara itu, Ki Hajar Dewantoro dengan pembawaan yang tenang serta pemikiran visioner bertugas untuk mengatur ritme permainan.
3 dari 4 halaman

Penyerang

Penyerang

Berbeda dengan posisi lainnya, untuk posisi penyerang kami menempatkan semua tokoh pejuang yang juga pernah bermain sepakbola dan juga berposisi sebagi penyerang, Sutan Sjahrir, Sudirman dan Tan Malaka.

Di mulai dari penyerang kanan Sutan Sjahrir, ia adalah penyerang yang yang tajam dan lincah. Sepanjang kiprahnya di sepakbola, Sjahrir pernah tergabung dengan setidaknya 3 klub, Voetbalvereeniging Poengkoer, LUNO, dan Suci Hati.

Untuk mengisi posisi kiri, ada nama Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka. Kemahirannya bermain sepak bola bahkan terbawa saat dia belajar ke Haarlem, Belanda. Ia dikenal lebih lihai bermain ketika tidak memakai sepatu sepakbola, atau nyeker.

Di posisi juru gedor utama, kami menemukan sosok Sudirman, sang Jendral Besar. Oleh rekan-rekannya, dia dijuluki sebagai bintang lapangan. Tak hanya pandai bermain sepakbola, Sudirman juga sering dipercaya menjadi wasit.
4 dari 4 halaman

Cadangan

Cadangan

Tanpa mengurangi rasa hormat atas besarnya jasa yang mereka berikan pada republik ini, kami menempatkan Maulwi Saelan, Sjafrudin Prawiranegara, Johannes Abraham Dimara, Wahidin Soedirohoesodo, Ernest Douwes Dekker, dr Sutomo, I Gusti Ngurah Rai sebagai pemain pengganti.

Diantara nama tersebut, praktis hanya Maulwi Sealan yang tercatat sebagai pemain sepak bola. Saelan adalah penerus posisi yang ditinggalkan oleh R Maladi sebagai penjaga gawang timnas Indonesia.

Selebihnya, kami pilih berdasarkan pertimbangan untuk mengakomodasi nilai-nilai keberagaman yang ada di Indonesia. Sebagai bukti bahwa persatuan Indonesia terwujud dari berbagai latar belakang suku, ras, agama, dan budaya yang hidup rukun dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berlandaskan Pancasila.

Berita Terkait