Gara-gara Van Dijk, Nasib Liverpool di Ujung Tanduk

Gara-gara Van Dijk, Nasib Liverpool di Ujung Tanduk
Virgil van Dijk. (c) AFP

Bola.net - Bola.net - melakukan kesalahan dalam upaya mereka mendekati Virgil van Dijk. Liverpool melakukan pendekatan kepada sang pemain lebih dulu tanpa meminta izin dari klub pemiliknya; .

Praktik seperti ini kerap disebut sebagai tapping up di Inggris. Dalam aturan resmi FIFA maupun FA, praktik ini ilegal dan klub pelakunya bisa dihukum. Tergantung tingkat pelanggarannya, hukuman itu bisa ringan atau sangat berat.

Southampton sebenarnya juga tidak terlalu mempermasalahkan pendekatan personal Liverpool terhadap Van Dijk. Liverpool yang merupakan 'pelanggan' Southampton sudah melakukan hal yang sama dalam beberapa transfer sebelumnya. Hampir semua klub juga melakukan hal yang sama saat melakukan transfer.

Namun yang menjadi masalah kali ini adalah Liverpool seolah sengaja membocorkan situasi itu ke pers. Orang dalam Liverpool selalu memberitahu pers setiap kali ada perkembangan terkait transfer Van Dijk. Pihak berwenang di klub Liverpool juga sudah secara terbuka mengatakan kepada media bahwa mereka ingin mendatangkan sang bek. Menurut Jamie Carragher, mantan bek Liverpool, Southampton sangat marah karena Liverpool mencoba menggunakan media untuk keuntungan mereka.

Upaya ini dianggap Soton sebagai sebuah pelanggaran etis yang serius. Dengan membocorkan nyaris semuanya ke media, Liverpool berharap Van Dijk semakin tak betah dan memaksa untuk dijual. Dengan demikian, Soton otomatis tidak memiliki daya tawar di depan klub pembeli. Hasil akhirnya, Soton harus menjual Van Dijk dengan lebih murah.

Soton pun melaporkan Liverpool ke Premier League. Menurut rumor yang beredar di Inggris, Soton sudah memiliki bukti yang cukup kuat untuk membuat Liverpool dihukum. Salah satu satu yang paling jelas adalah rekaman percakapan serta pesan pendek antara Jurgen Klopp dengan Van Dijk. Klopp juga sudah pernah bertemu Van Dijk secara langsung untuk membahas transfer.

Liverpool menyadari kesalahan mereka dan segera meminta maaf secara personal klub kepada Southampton. Permintaan maaf itu dirilis di laman resmi The Reds dan Liverpool juga berjanji akan mengakhiri ketertarikan mereka kepada Van Dijk.

Liverpool bertindak cepat meminta maaf karena mereka sudah 'terjepit'. Liverpool sudah berkali-kali kepadatan melakukan pendekatan ilegal kepada pemain tim Premier League yang lain. Jika Soton tak mencabut tuntutan mereka, Liverpool bisa mendapatkan hukuman serius.

Pada tahun 2000, Liverpool didenda 20 ribu pound lantaran mendekati Christian Ziege yang kala itu bermain bagi Middlesbrough. Pada 2008, Spurs marah besar karena Liverpool mendekati Robbie Keane secara ilegal sebelum membelinya dengan harga 19 juta pound. Spurs sudah mengajukan tuntutan ke FA namun Liverpool kemudian minta maaf dan Tottenham mencabut tuntutan itu.

Pada 2012, situasi yang sama terulang lagi. Kali ini Liverpool dianggap melakukan tapping up untuk mendapatkan Clint Dempsey dari Fulham. Setelah dilaporkan ke FA, Liverpool juga minta maaf dan Fulham akhirnya mencabut tuntutan itu.

Yang paling baru, Liverpool terbukti dan telah mengaku bersalah karena mendekati (secara ilegal) pemain berusia 12 tahun dari akademi Stoke City pada April silam. Salah satu cara Liverpool menggoda sang bocah adalah dengan mengundangnya dan keluarganya untuk menyaksikan pertandingan di Anfield. Atas pelanggaran ini, Liverpool dihukum larangan mendatangkan pemain akademi dari klub-klub Inggris. Liverpool juga didenda 100 ribu pound.

Contoh kasus lain adalah ketika Chelsea mendatangkan Ashley Cole dari Arsenal. Jose Mourinho sempat bertemu Cole secara langsung dan Chelsea juga menggodanya dengan gaji besar. The Blues lalu dihukum denda plus pengurangan tunda tiga poin di Premier league. Maksudnya, poin Chelsea akan dikurangi jika mereka melakukan pelanggaran yang sama di masa depan.

Pelanggaran yang berulang tentu akan menimbulkan hukuman yang lebih berat. Liverpool khawatir mereka akan mendapatkan embargo transfer atau Jurgen Klopp akan dihukum larangan mendampingi tim untuk waktu yang lama. Karena alasan ini pula Liverpool tak menunggu lama untuk minta maaf.

Namun Southampton sampai saat ini belum mencabut tuntutan mereka terhadap Liverpool. Rumor yang beredar, Soton memang tidak berniat mencabut tuntutan itu dan ingin Liverpool dihukum. Menurut The Mirror, Premier League sebenarnya berharap kasus ini bisa diselesaikan secara 'kekeluargaan' antara kedua klub sehingga pihak berwenang tak perlu menjatuhkan hukuman.

Namun Soton maju terus setelah mendapatkan dukungan dari beberapa klub lain yang merasa sudah menjadi korban dari pendekatan ilegal dari klub-klub yang lebih besar. Jika Southampton ngotot membawa Liverpool ke meja hijau, maka The Reds bisa mendapat masalah besar musim panas ini.