FLASHBACK: Rekam Jejak Kepelatihan Luis Enrique

FLASHBACK: Rekam Jejak Kepelatihan Luis Enrique
Luis Enrique (c) AFP

Bola.net - - Ditunjuknya Luis Enrique sebagai pelatih baru menggantikan Gerardo Martino menimbulkan silang pendapat di kalangan fans. Meskipun memiliki reputasi mentereng sebagai kapten Barca semasa masih aktif bermain, namun pria 44 tahun ini belum menunjukkan prestasi yang signifikan saat menjadi pelatih.

Tingkat pemahaman Enrique yang cukup tinggi terhadap filosofi bermain Blaugrana kabarnya menjadi salah satu pertimbangan di balik penunjukan sang pelatih muda. Namun statistik mencatat bahwa karir kepelatihan Enrique tidaklah terlalu istimewa di klub lain.

Meski meraih hasil lumayan saat menangani Barcelona B, Enrique bisa dibilang gagal total saat mencoba peruntungan di Italia bersama AS Roma. Musim ini ia berhasil mengantar Celta Vigo menduduki urutan kesembilan La Liga.

Berikut Bolanet sajikan kilas balik singkat perjalanan melatih Enrique. Mampukah Enrique dengan latar belakang kepelatihan yang dimilikinya mengembalikan kejayaan Barca?

1 dari 6 halaman

Musim Debut Yang Cukup Lumayan

Musim Debut Yang Cukup Lumayan

Enrique mengawali debutnya sebagai pelatih dengan prestasi yang cukup baik di musim 2008-09. Ia mampu membawa Barcelona B, yang kala itu sempat berganti nama menjadi Barcelona Atletic menduduki peringkat lima Segunda Division B Grup 3. Pasukan Enrique hanya kalah satu poin dari Sabadell untuk bisa meraih jatah playoff promosi ke Segunda Division.

Sejumlah pemain yang tampil menonjol di bawah arahan Enrique kala itu adalah Alberto Botia, Jose Fontas, Oriol Romeu, Thiago Alcantara, Gai Assulin, dan juga Jeffren Suarez.
2 dari 6 halaman

Akhiri Puasa Sebelas Tahun Barcelona B

Akhiri Puasa Sebelas Tahun Barcelona B

Belajar dari musim perdana, Enrique mampu tampil cemerlang di musim 2009-10 dan membawa Barcelona Atletic finish di urutan kedua Segunda Division B Grup 3. Mereka akhirnya kembali ke segunda division setelah sebelas musim lamanya absen.

Di periode ini, muncul sejumlah bibit baru yang bersinar seperti Jonathan Soriano, Ruben Rochina, Sergi Roberto, Jonathan Dos Santos, Marc Bartra, dan Martin Montoya.
3 dari 6 halaman

Meroket di Segunda Division

Meroket di Segunda Division

Berstatus sebagai tim promosi, Barcelona Atletic yang kini telah kembali berganti nama menjadi Barcelona B tampil luar biasa di Segunda Division. Enrique berhasil meracik tim yang ofensif dengan catatan 85 gol dalam 42 laga, torehan terbaik di liga musim itu sama dengan Real Betis. Jonathan Soriano juga muncul sebagai topskor dengan torehan 32 gol.

Barca B finish di posisi ketiga musim itu, yang artinya mereka sebenarnya memperoleh jatah playoff promosi ke La Liga. Namun adanya peraturan yang menyebut bahwa tim B tak boleh berada satu kompetisi dengan tim utama membuat Barca B kehilangan hak untuk mengikuti playoff promosi.
4 dari 6 halaman

Ekspektasi Tinggi di Italia

Ekspektasi Tinggi di Italia

Masih memiliki sisa kontrak dua tahun bersama Barcelona B, Enrique mengumumkan untuk meninggalkan klub pada Maret 2011. Pada bulan Juni, ia diumumkan sepakat untuk menangani klub Serie A, AS Roma. Jajaran petinggi I Lupi memiliki ekspektasi tinggi agar Enrique bisa menerapkan pola permainan tiki-taka dalam tim.

Enrique merekrut cukup banyak pemain menjanjikan di awal musim seperti Maarten Stekelenburg (Ajax), Erik Lamela (River Plate), Cicinho (Villarreal), Bojan (Barcelona), Gabriel Heinze (Marseille), Miralem Pjanic (Lyon), Fernando Gago (Real Madrid), dan Pablo Osvaldo (Espanyol).

Dengan investasi yang jor-joran tersebut, publik Roma memiliki harapan tinggi kepada Enrique untuk bisa membawa Giallorossi kembali berjaya di Serie A.
5 dari 6 halaman

Mimpi Buruk Bersama Roma

Mimpi Buruk Bersama Roma

Enrique memulai musim bersama Roma dengan sangat buruk. Mereka tersingkir dari playoff Liga Champions di tangan Slovan Bratislava dengan agregat 1-2. Enrique di kambing hitamkan atas kekalahan tersebut setelah secara kontroversial mengganti sang legenda Francesco Totti dengan Stefano Okaka dalam laga leg kedua yang dihelat di Olimpico.

Belum pudar kekecewaan publik Roma, Enrique kembali menuai kekalahan 1-2 pada laga pembuka kontra Cagliari di kandang sendiri. Hal ini mulai membuat suporter ragu pada kemampuan Enrique.

Hal tersebut semakin diperparah dengan dua kekalahan yang dialami dalam Derby Della Capitale melawan rival sekota Lazio. I Lupi juga tersingkir dari Coppa Italia setelah ditekuk Juventus dengan skor telak 0-3.

Di akhir musim, Roma hanya mampu duduk di posisi 7 klasemen dan gagal lolos ke Eropa. Revolusi yang dibawa Enrique dianggap gagal, dan pria asal Spanyol tersebut meninggalkan Trigoria lebih cepat semusim dari durasi kontrak yang seharusnya.
6 dari 6 halaman

Vakum Setahun dan Bangkit Bersama Celta Vigo

Vakum Setahun dan Bangkit Bersama Celta Vigo

Enrique sempat beristirahat selama semusim penuh sebelum akhirnya menerima tawaran untuk melatih Celta Vigo pada Juni 2013. Ia lantas menarik sejumlah mantan anak buahnya di Barcelona B untuk merapat ke Balaidos, sebut saja Nolito, Jose Fontas, dan Rafinha.

Celta sempat mengalami kesulitan di awal musim dengan sempat beberapa kali terlempar ke zona merah. Namun performa Celta membaik di paruh kedua dan mereka secara perlahan mampu mengamankan satu tempat di papan tengah. Salah satu pertandingan terbaik yang dilakoni Celta adalah saat mengalahkan Real Madrid 2-0 sekaligus memupus harapan Los Blancos untuk juara La Liga.