Fakta-fakta Liga Champions 2012/13

Bola.net - - Pentas akbar Liga Champions 2012/13 telah ditutup dengan penyerahan trofi juara kepada Bayern Munich di Wembley.

Dari babak awal sampai partai puncak, tersaji sejumlah fakta menarik di kompetisi prestisius antarklub Eropa ini.

Aib Chelsea, pencapaian spesial Jose Mourinho, Zlatan Ibrahimovic, sampai Cristiano Ronaldo, serta beberapa hal yang berkaitan dengan sang juara memiliki kisah tersendiri di dalamnya.

Berikut pembahasannya.

Chelsea, Ancelotti, Jerman

Chelsea menjadi juara bertahan Liga Champions pertama yang kandas di fase grup. Sungguh ironis jika mengingat bahwa The Blues merupakan top scorer fase ini dengan torehan 16 gol mereka dan selalu lolos ke babak berikutnya sejak musim 2003/04.

Carlo Ancelotti merupakan pelatih kedua setelah Jose Mourinho yang berhasil membawa timnya mencapai perempat final Liga Champions dengan empat tim berbeda ketika meloloskan PSG ke delapan besar.

Keberhasilan Bayern Munich memenangi final Liga Champions 2012/13 di Wembley menjadikan Jerman sebagai negara paling sukses keempat di kompetisi ini dengan tujuh gelar juara (10 runner up). Peringkat teratas masih ditempati Spanyol (13 juara, 9 runner up), lalu disusul Italia (12 juara, 14 runner up), dan Inggris (12 juara, 7 runner up).

Bayern, Yilmaz, Ibrahimovic

Dari ketujuh gelar Jerman, lima di antaranya adalah atas nama Bayern Munich. Bayern pun kini selevel dengan Liverpool di daftar perolehan trofi. Hanya dua tim yang lebih unggul dari mereka, yaitu Real Madrid (9) dan AC Milan (7).

Burak Yilmaz menyumbang enam gol untuk Galatasaray di fase grup. Jumlah tersebut lebih banyak daripada yang pernah ditorehkan oleh para pemain Turki mana pun selama satu musim Liga Champions. Burak finis dengan koleksi 8 gol, padahal dalam 16 penampilan sebelumnya di kompetisi ini, termasuk kualifikasi, dia tak sekali pun mencatatkan gol atas namanya.

Ketika merobek gawang Dynamo Kyiv pada matchday 1, Zlatan Ibrahimovic menjadi pemain pertama yang mencetak gol di Liga Champions dengan enam klub berbeda: Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan dan PSG.

Bayern, Chelsea dan Cluj

Kemenangan total 7-0 Bayern Munich atas Barcelona merupakan agregat kemenangan terbesar yang pernah tercipta di semifinal Liga Champions.

Chelsea dan CFR Cluj mengakhiri perjalanan di fase grup dengan raihan masing-masing 10 poin. Mereka pun menjadi klub kesekian yang kandas di babak awal dengan koleksi poin sebanyak itu.

Sebelum Chelsea dan Cluj, sejak diberlakukannya sistem tiga poin untuk satu kemenangan, sudah ada beberapa klub yang terlebih dahulu mengalami nasib serupa, yaitu Dynamo Kyiv (1999/00, fase grup kedua, dan 2004/05), Borussia Dortmund (2002/03, fase grup kedua), PSV Eindhoven (2003/04), Olympiacos (2004/05), Werder Bremen (2006/07) serta Manchester City (2011/12).

Heynckes, Pizarro, Real Madrid

Jupp Heynckes mencatatkan waktu terlama bagi seorang pelatih untuk memenangi Liga Champions setelah kesuksesan terakhirnya. Total 15 tahun dibutuhkan Heynckes untuk mengangkat trofi lagi di kompetisi ini sejak membawa Real Madrid juara pada tahun 1998. Di bawah Heynckes, ada Ernst Happel (13 musim) dan Sir Alex Ferguson (9 musim).

Heynckes juga menjadi pelatih keempat setelah Ernst Happel, Ottmar Hitzfeld dan Jose Mourinho yang menjuarai kompetisi ini dengan dua tim berbeda.

Hat-trick Claudio Pizzarro dalam kurun waktu 16 menit saat Bayern Munich menghantam Lille 6-1 pada matchday 4 merupakan yang tecepat ketiga sepanjang sejarah Liga Champions. Rekor masih dipegang Bafetimbi Gomis, yang mencetak tiga gol dalam 7 menit bersama Lyon di musim 2011/12.

Real Madrid finis sebagai runner up Grup D untuk mencapai babak knockout ke-17 mereka di kompetisi ini. Itu juga kelolosan ke-16 secara beruntun sang raksasa La Liga. Terakhir kali El Real melewatkannya adalah ketika absen pada musim 1996/97 silam.

Celtic, Ronaldo, Messi

Kemenangan 3-2 Celtic atas tuan rumah Spartak Moscow pada matchday 2 adalah kemenangan tandang pertama klub Skotlandia tersebut dalam total 21 laga away mereka di Liga Champions.

Cristiano Ronaldo menjadi pemain kelima yang mencetak 50 gol di Liga Champions ketika Real Madrid yang diperkuatnya tumbang 1-4 di markas Borussia Dortmund pada semifinal leg pertama. Sebelum Ronaldo, Raul Gonzalez, Lionel Messi, Ruud van Nistelrooy dan Thierry Henry sudah terlebih dahulu sampai di titik ini. Namun, untuk urusan tercepat, Ronaldo menempati peringkat tiga (50 gol dalam 91 laga) setelah Van Nistelrooy (62 laga) dan Messi (66 laga).

Lionel Messi mengoleksi 8 gol di Liga Champions musim ini. Total, bintang Barcelona itu memiliki 59 gol atas namanya dan menempati peringkat dua daftar all-time top scorer dengan selisih 12 di bawah Raul Gonzalez.

Mourinho, Ferguson, Ramos

Pada matchday 5, Jose Mourinho menjadi pelatih keempat yang mencapai 100 pertandingan Liga Champions dalam kariernya. Tiga nama selain arsitek Real Madrid tersebut adalah Arsene Wenger, Sir Alex Ferguson dan Carlo Ancelotti.

Sir Alex Ferguson pensiun bulan ini. Dari 1.500 laga sang manajer bersama Manchester United, 202 dilaluinya di Liga Champions (termasuk kualifikasi). Sir Alex juga merupakan satu-satunya manajer yang telah membukukan 100 kemenangan di kompetisi ini (Arsene Wenger di urutan kedua dengan 79 kemenangan). Total, Sir Alex memiliki 114 kemenangan, termasuk 4 dengan Aberdeen.

Own goal Sergio Ramos saat Real Madrid menang 2-1 di kandang Manchester United pada babak 16 besar leg kedua adalah gol ke-6.000 sepanjang perhelatan Liga Champions, dari fase grup hingga final.