
Bola.net - Bola.net - Sejak mulai digulirkan pada tahun 1992 silam, Premier League memang dikenal sebagai salah satu kompetisi favorit bagi para pemain asal Prancis. Selain faktor kedekatan geografis dengan hanya dipisahkan oleh English Channel, gaya permainan di kompetisi kedua negara juga tidak terlalu jauh berbeda, sehingga adaptasi pemain Prancis di Inggris berjalan relatif mudah.
Di antara sekian banyak pesepakbola asal Negeri Napoleon yang mencoba peruntungan di Premier League, tak sedikit yang mengalami kegagalan. Namun di sisi lain, banyak juga sosok yang mampu tampil impresif dan muncul sebagai legenda di klub yang dibelanya.
Berikut Bolanet sajikan sebelas pemain Prancis terbaik yang pernah bermain di Premier League. Skuat ini disusun berdasarkan posisi bermain asli masing-masing, dengan formasi 4-3-3. Penasaran siapa sajakah mereka? Simak dalam rangkuman berikut.
Advertisement
Kiper
Barthez diboyong MU pada tahun 2000 menyusul performa apiknya membawa Timnas Prancis juara Piala Dunia pada tahun 1998 dan Piala Eropa 2000. Digadang-gadang sebagai penerus Peter Schmeichel, Barthez bertahan sebagai kiper utama United selama tiga musim, sebelum akhirnya tergeser sosok asal Amerika Serikat, Tim Howard pada tahun 2003.
Meski ia kerap dikritik karena kerap melakukan blunder dan inkonsisten dalam dua musim terakhirnya di Old Trafford, namun koleksi dua medali Premier League yang diraihnya sebagai kiper utama MU jelas menjadi prestasi yang istimewa.
Bek Kanan
Meski kini sulit bersaing dengan Pablo Zabaleta di Manchester City, namun Sagna dikenal sebagai salah satu bek kanan paling konsisten di Premier League selama bertahun-tahun ketika masih berkostum The Gunners. Dibeli dengan harga hanya 7 juta Pounds dari Auxerre, Sagna bahkan langsung masuk dalam Premier League Team of The Year di musim perdana.
Delapan musi berkarir di Inggris, Sagna telah tampil dalam 219 laga Premier League dengan total empat gol. Musim ini kemungkinan akan menjadi akhir petualangan Sagna di Inggris, setelah rumor kepergiannya ke kompetisi luar semakin kuat menyusul minimnya kesempatan bermain.
Bek Tengah
Pemain yang bernama asli Odenke Abbey memiliki reputasi hebat di Italia bersama AC Milan sebelum direkrut Chelsea saat usianya telah menginjak 30 tahun. Desailly membuktikan kelasnya sebagai defender top dengan menjadi tembok tebal bagi lini belakang The Blues selama enam musim, sebelum akhirnya pindah ke Qatar.
Desailly mempersembahkan gelar Piala Super Eropa, Piala FA, dan Charity Shield semasa bermain untuk Chelsea. Ia juga sempat menjadi kapten tim, dan memegang peranan penting untuk mematangkan palang pintu sekaligus kapten Chelsea selanjutnya, John Terry.
Bek Tengah
Meski berposisi asli sebagai bek tengah, namun Gallas juga dikenal memiliki keunggulan tersendiri dengan bisa dimainkan sebagai fullback di kedua sisi lapangan. Kemampuan bertahannya yang istimewa membuat Gallas sempat membela tiga klub besar London sepanjang 12 tahun petualangannya di Premier League: Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.
Gallas tercatat tampil dalam 321 laga Premier League dan mencetak 26 gol, serta meraih dua gelar juara Premier League beruntun bersama Chelsea. Namanya juga tercantum dalam PFA Team of The Year pada edisi 2002-03 dan juga 2005-06.
Bek Kiri
Dibeli dari AS Monaco pada bursa transfer musim dingin 2006, Evra sempat dicaci habis-habisan saat tampil buruk di laga debutnya kontra Manchester City. Namun perlahan tapi pasti ia mampu merebut kepercayaan Alex Ferguson, dan menjadi bek kiri reguler United selama delapan musim lamanya. Konsistensinya bersama United membuatnya kerap dijuluki sebagai bek kiri terbaik dunia pada masa jayanya.
Kinerja Evra di sisi kiri mampu mempersembahkan lima trofi Premier League, tiga Piala Liga, lima Community Shield, satu gelar Liga Champions, dan satu Piala Dunia Antarklub. Evra mencatatkan total 273 penampilan di Premier League dan terpilih dalam PFA Team of The Year pada tahun 2006-07, 2008-09, dan 2009-10.
Gelandang Bertahan
Hanya ada sedikit pemain yang namanya diabadikan sebagai sebuah peran di dunia sepakbola, dan salah satunya adalah Claude Makelele. Kokohnya penampilan Makelele di pos gelandang bertahan membuat posisi tersebut identik dengan sebutan 'Makelele Role'.
Chelsea dianggap melakukan pembelian jitu saat memboyong Makelele dari Real Madrid pada tahun 2003. Ia menjadi salah satu tulang punggung generasi baru Chelsea yang merajai Inggris pada tahun 2005 dan 2006 di bawah asuhan Jose Mourinho. Ia juga mengantar The Blues meraih dua gelar Piala Liga dan satu gelar Piala FA.
Gelandang Tengah
Sampai saat ini, Vieira masih kerap dianggap sebagai gelandang tengah paling tangguh di sepanjang sejarah Premier League. Pemain yang sempat gagal berkari di AC Milan ini merupakan kapten sekaligus motor lini tengah skuat The Invincibles Arsenal yang sangat ditakuti di Inggris pada awal dekade 2000-an.
Vieira dikenal sama handalnya dalam bertahan maupun menyerang, kemampuan dan posturnya sebagai gelandang tengah juga sangat ideal. Jiwa kepemimpinannya sebagai kapten juga membuatnya sangat disegani oleh kawan maupun lawan.
Total ia mempersembahkan tiga gelar Premier League, empat Piala FA, dan empat Community Shield untuk Arsenal, dan satu gelar Piala FA untuk Manchester City di akhir karirnya.
Gelandang Serang
Pires terkenal dengan gayanya yang flamboyan sebagai motor serangan Arsenal, dan juga berperan besar dalam skuat legendaris The Invincible. Memiliki kaki kiri yang sangat berbahaya, Pires sangat diwaspadai dengan aksi dribble-nya yang tajam, umpan silangnya yang akurat, dan juga insting golnya yang luar biasa.
Semasa membela Arsenal, ia mencetak 63 gol dan 19 assist dalam 189 laga, angka yang sangat bagus untuk ukuran pemain non-striker. Pires mengantar The Gunners dua kali juara Premier League dan juga tiga kali Piala FA, serta tiga tahun beruntun masuk dalam skuat PFA Team of The Year.
Penyerang
Bergabung dengan MU dari Leeds United dengan proses transfer yang cukup unik, Cantona menjadi bagian penting dari awal dominasi The Red Devils di Premier League. Tak ada yang menyangka United mendatangkan Cantona dengan harga 1,2 juta Pounds, dan dengan cepat ia mampu mencuri hati publik Old Trafford.
Selain memiliki kualitas olah bola dan kemampuan mencetak gol yang mumpuni, Cantona juga menjadi idola fans karena sikapnya eksentrik dan juga determinasinya yang tinggi, meski terkadang tempramennya meledak-ledak.
Cantona berperan penting dalam keberhasilan United meraih dua gelar Premier League pertama. Namun saat United berusaha meraih gelar ketiga beruntun, Cantona harus absen cukup lama akibat tendangan kungfunya terhadap fans Crystal Palace pada 22 Januari 1995. Aksi ini dikenal sebagai salah satu kontroversi terbesar di sepakbola Inggris hingga saat ini.
Cantona kembali menjadi tulang punggung United di dua musim selanjutnya yang semuanya berakhir dengan gelar juara. Ia menjadi kapten United di musim 1996-97, sebelum pensiun di usia yang relatif muda, 30 tahun.
Penyerang
Dikenal sebagai striker berjiwa petualang, Anelka menghabiskan 13 karirnya di Inggris dengan membela enam klub berbeda. Rasio golnya di klub-klub tersebut pun cukup memuaskan, dengan total 125 gol dalam 362 pertandingan.
Namun dari enam klub tersebut, Anelka hanya mampu mengangkat trofi Premier League bersama Arsenal dan Chelsea, plus tiga Piala FA. Secara individu Anelka pernah tercatat sebagai topskor Premier League di tahun 2009 bersama Chelsea, dan terpilih dalam PFA Team of The Year dua kali dengan jarak sepuluh tahun (1998-99 bersama Arsenal, 2008-09 bersama Chelsea).
Penyerang
Tak bisa dibantah lagi jika Henry akan selalu lekat dengan julukan striker terbaik yang pernah bermain di Premier League. Memiliki dribble maut, dua kaki yang sama hidupnya, serta kemampuan untuk mencetak gol dari berbagai jarak maupun bola mati membuatnya menjadi momok yang ditakuti oleh pertahanan lawan.
Henry saat ini tercatat sebagai pengoleksi gelar topskor Premier League terbanyak, dengan total empat kali. Ia juga enam kali terpilih dalam PFA Team of The Year dan menyabet penghargaan Sepatu Emas Eropa pada tahun 2004 dan 2005.
Bersama Arsenal, Henry mencetak 175 gol di Premier League dalam 258 laga. Secara keseluruhan, ia membukukan 228 gol di seluruh kompetisi yang membuatnya dikenang sebagai pencetak gol sepanjang masa The Gunners. Dua gelar Premier League dan tiga gelar Piala FA yang dipersembahkannya dalam delapan tahun pengabdian membuatnya mendapatkan gelar legenda, dan patung perunggu Henry kini menghiasi sisi luar Emirates Stadium
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 26 Maret 2015 23:37
-
Liga Inggris 26 Maret 2015 23:05
-
Liga Inggris 26 Maret 2015 22:28
-
Liga Inggris 26 Maret 2015 21:57
-
Liga Inggris 26 Maret 2015 21:55
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:41
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:32
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 05:30
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 05:29
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 05:24
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:12
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...