Enam Bintang EPL Yang Mudah Terang dan Tenggelam

Enam Bintang EPL Yang Mudah Terang dan Tenggelam

Bola.net - - Kedatangan Philippe Coutinho ke Anfield seketika memunculkan harapan bagi suporter . Kontribusinya memang tampak memperbaiki performa The Reds.

Cetakan satu gol dan dua kali mengkreasi gol dalam empat laga, membuat kapten Steven Gerrard tak segan menyebut pemain Brasil 20 tahun itu sebagai penyihir yang brilian. Sejumlah kalangan bahkan mengaku jika legenda baru Anfield sedang dalam proses penciptaan.

Akan tetapi fans Liverpool sebaiknya tidak terlalu larut dalam euforia Coutinho. Pasalnya, sejumlah pemain terdahulu juga sempat digadang-gadang bakal berpengaruh, kendati akhirnya justru gagal.

Mengacu pada peribahasa 'easy come easy go', berikut enam pemain di Premier League, yang sempat tampil menawan sebelum akhirnya jatuh tenggelam.

1 dari 6 halaman

Andrey Arshavin (Arsenal)

Andrey Arshavin (Arsenal)

Pembelian Arshavin oleh The Gunners pada tahun 2009 dianggap sebagai kesuksesan besar, menyusul penampilan mengesankan playmaker Rusia itu di Euro 2008.

Pengaruh yang ia tunjukkan di Arsenal memang seketika terasa, di mana yang paling diingat adalah cetakan empat golnya ke gawang Liverpool, pada laga yang berakhir imbang 4-4.

Akan tetapi kebintangannya tak bertahan lama, karena sejak musim lalu ia sudah mulai kehilangan tempat. Arshavin bahkan sempat dipinjamkan kembali ke klub tanah kelahirannya, Zenith St Petersburg.

2 dari 6 halaman

Nikica Jelavic (Everton)

Nikica Jelavic (Everton)

Striker timnas Kroasia itu tampil melesat di Goodison Park, menyusul kedatangannya dari Glasgow Rangers pada Januari 2012. Lesakan 10 gol dari 13 laga awal seakan menjadi bukti keganasan Jelavic, yang juga tampil apik di Euro.

Akan tetapi di musim ini keberuntungannya seakan hilang, setelah hanya mampu menorehkan enam gol. Cedera lutut yang dialaminya turut menghambat kebintangannya. Dan gol terakhir yang ia ciptakan bagi The Toffees adalah ketika timnya menang 5-1, atas Cheltenham di Piala FA Januari kemarin.

3 dari 6 halaman

Nigel Clough (Liverpool)

Nigel Clough (Liverpool)

Anak manajer ternama di Inggris, Brian Clough itu tiba di Anfield pada musim panas tahun 1993. Penampilannya kala itu sungguh menunjukkan predikatnya, sebagai bintang timnas Inggris dan Nottingham Forest. Namanya kian menggema, saat berhasil mencetak empat gol dalam empat laga awal, termasuk di pertandingan perdananya kontra Sheffield Wednesday.

Namun sinarnya terus meredup, kala performa The Kop mulai menurun tahun berikutnya. Bahkan pada musim keduanya berbaju Liverpool, Clough hanya sanggup mencatat 10 penampilan.

4 dari 6 halaman

Adrian Mutu (Chelsea)

Adrian Mutu (Chelsea)

Dengan bandrol transfer yang besar dari Parma pada 2003, karier Mutu di Chelsea memang dimulai dengan sempurna. Empat gol dalam tiga laga perdana membuat publik Stamford Bridge mengelu-elukan namanya.

Namun tak lama berselang, insting pembunuh Mutu mulai hilang. Penyerang asal Rumania itu hanya sanggup mencetak dua gol hingga akhir musim, setelah mendapat peran baru di lini depan. Deritanya semakin komplit, ketika ia dinyatakan gagal dalam tes medis, akibat penggunaan obat terlarang.

5 dari 6 halaman

Federico Macheda (Manchester United)

Federico Macheda (Manchester United)

Karier Macheda di Old Trafford tampak menjanjikan pada awalnya, setelah di usia 17 tahun ia mencetak gol bagi The Red Devils ke gawang Aston Villa. Hal itu dinilai sebagai sinyal bahaya dari pemuda Italia.

Dan sekali lagi ia membuktikan kemampuan, ketika pada laga berikutnya Macheda kembali sukses mencetak gol. Sayangnya ekspektasi berlebihan pada Macheda justru membuat kariernya menurun, dan kini tengah menjalani masa peminjaman di Stuttgart.

6 dari 6 halaman

Fabio da Silva (Manchester United)

Fabio da Silva (Manchester United)

Wonderkid Brasil yang tiba di Old Trafford pada 2008, meski sudah dimiliki Setan Merah pada Februari 2007. Pada debutnya menggantikan Patrice Evra, Fabio yang saat itu berusia 18 tahun mendapat banyak pujian, dan diprediksi bakal menyaingi Evra di sisi kiri pertahanan United.

Akan tetapi konsistensi yang ditunjukkan Evra justru membuat namanya tenggelam. Kegagalan menembus skuad utama malah tersaingi oleh saudara kembarnya, Rafael. Di awal musim 2012/13 Fabio akhirnya dipinjamkan ke Queens Park Rangers, dan Alex Ferguson mendatangkan bek kiri baru, Alexander Buttner.