EDITORIAL: Sumpah Setia Serigala-serigala Roma Pada Rudi Garcia

EDITORIAL: Sumpah Setia Serigala-serigala Roma Pada Rudi Garcia
Francesco Totti - Rudi Garcia (c) Bola.net

Bola.net - - Oleh: Gia Yuda Pradana

Pemain-pemain AS Roma menaruh respek yang sangat besar terhadap pelatih barunya, Rudi Garcia. Mereka bahkan tidak ragu untuk menyatakan kesetiaan total.

Apa sebenarnya yang membuat Garcia sangat disegani, padahal dia belum lama menghuni Olimpico? Itu karena dia adalah pelatih istimewa, motivator jempolan yang sanggup mengangkat moral dan mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya.

Penggawa-penggawa lama seperti Daniele De Rossi maupun muka-muka anyar semacam Mehdi Benatia, sampai Kevin Strootman, semuanya bermain hebat di bawah kendali Garcia.

Coba simak perkataan salah satu penggawa Pasukan Serigala, Leandro Castan.

"Garcia pelatih hebat. Dia sanggup menciptakan kestabilan di tim ini dan membangkitkan kepercayaan diri para pemain yang oleh banyak orang dianggap tampil buruk musim lalu, bahkan dinilai tidak pantas memakai seragam Roma. Dia telah menarik keluar kualitas terbaik kami semua," tutur Castan, bek 27 tahun Brasil yang membela Roma sejak musim 2012/13, kepada Sky Sport Italia.

"Kami akan selalu bersama Garcia. Diajak turun ke medan perang pun kami tetap akan mengikutinya," tegas Castan.

Garcia, 50, menangani Roma sejak awal musim 2013/14. Awalnya, banyak yang memprediksi bahwa Roma takkan tampil istimewa karena masih berada dalam masa-masa transisi. Namun, mereka salah.

Roma langsung menggebrak dengan hebat. Di bawah kepelatihan pria Prancis eks arsitek Lille itu, Roma membukukan sepuluh kemenangan beruntun yang merupakan rekor start terbaik dalam sejarah Serie A.



Roma bahkan menguasai puncak klasemen sementara dari giornata 4 sampai 12 sebelum direbut oleh . Ya, cederanya kapten sekaligus maestro serangan Francesco Totti memang membuat Roma kehilangan sumber inspirasi dan kekuatan mereka pun tereduksi.

Setelah beberapa kali terbentur tembok tebal untuk meraih kemenangan, Roma bangkit dan menunjukkan lagi taringnya. Totti juga sudah fit dan kembali memimpin rekan-rekannya untuk memeragakan konsep sepak bola racikan Garcia dengan performa paling maksimal.

Usai takluk 0-1 di kandang Napoli pada giornata 26, Totti dan kawan-kawan tak terhentikan. Delapan kemenangan beruntun mereka bukukan untuk mengukuhkan diri di dua besar classifica.

Klasemen (main, menang, seri, kalah, gol, kemasukan, poin)
Juventus 34 29 3 2 72 22 90
AS Roma 34 25 7 2 69 19 82
Napoli 34 20 8 6 64 36 68
Fiorentina 34 17 7 10 56 38 58
Internazionale 34 14 14 6 57 35 56
Parma 34 13 12 9 53 44 51
AC Milan 34 14 9 11 53 44 51
Torino 34 13 10 11 52 45 49
Hellas Verona 34 15 4 15 52 58 49
Lazio 34 13 10 11 47 47 49
Atalanta 34 14 4 16 39 46 46
Sampdoria 34 11 8 15 41 51 41
Udinese 34 11 6 17 36 47 39
Genoa 34 10 9 15 37 45 39
Cagliari 34 8 12 14 33 46 36
Chievo 34 8 6 20 30 50 30
Sassuolo 34 7 7 20 33 62 28
Bologna 34 5 13 16 27 52 28
Livorno 34 6 7 21 36 67 25
Catania 34 5 8 21 26 59 23.

Dengan empat laga tersisa musim ini, Roma masih tertinggal delapan angka dari sang juara bertahan. Secara matematis, peluang juara belum tertutup, tapi sangatlah tipis. Meski begitu, Roma sudah meraih prestasi hebat, yaitu mengunci hak lolos otomatis ke Liga Champions musim depan.

Ya, Roma akhirnya kembali ke pentas elit Eropa setelah absen sejak 2011/12. Semua itu tak lepas dari kontribusi signifikan satu nama: Rudi Garcia.

Jadi, wajar saja kalau para pemain sangat menghormati dan menaruh kepercayaan besar terhadap Garcia.

Mulai sekarang, ke manapun dia melangkah, Serigala-serigala Roma akan selalu setia mengikutinya. [initial]