
Bola.net - -
"Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: Merdeka atau Mati!" pekik Bung Tomo, jelang palagan akbar 10 November 1945.
Seruan Bung Tomo melalui corong Radio Pemberontak tersebut sukses membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya. Usai mendengar pesan melalui pidato -yang dikenal sebagai Resolusi Jihad ini- rela menyabung nyawa, melawan tirani penjajahan. Mereka lebih rela nyawa berpisah dengan raga ketimbang identitas sebagai bangsa berdaulat, yang baru diproklamirkan 17 Agustus 1945, dihilangkan oleh para tiran tersebut.
Jumat (03/01), Arek-arek Suroboyo kembali menunjukkan nyali mereka menentang penjajahan. Mereka kembali turun ke jalan menentang upaya penghilangan identitas klub kesayangan mereka Persebaya, yang telah dirajut sejak 1927.
Berkat 'rekonsiliasi' yang dipandegani Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, sejarah Persebaya, sebagai sebuah klub, dipungkasi secara semena-mena oleh PSSI. Sebagai gantinya, sebuah tim, yang dibentuk sejak 2010, dipacak sebagai Persebaya (yang dianggap) resmi.
Meski protes dan sindiran, ihwal perusakan sejarah ini, bersahutan dari berbagai penjuru, PSSI bergeming. Bahkan, Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono menganggap masalah ini sudah tuntas. Persebaya yang mereka akui adalah yang dibentuk 2010 lalu.
Arek-arek Suroboyo ini sadar. Perjuangan mereka tak mudah. Yang mereka hadapi adalah kekuatan yang memiliki kekuasaan politik dan sumber dana yang nyaris tak terbatas. Tapi, menurut Andie Peci -salah seorang tokoh penentang dimatikannya sejarah tersebut- tak ada pilihan lain bagi mereka selain melawan.
"Sudah menjadi kewajiban kami untuk membela Persebaya. Ini juga sebagai pendidikan bagi suporter-suporter lain agar tak hanya berdiam diri kala melihat ada yang salah dalam sepakbola nasional ini," ujar Andie.
"Aksi kita hari ini, Jumat (03/01), juga sebagai jawaban bagi Joko Driyono yang mengatakan masalah Persebaya sudah tuntas. Aksi ini menunjukkan bahwa masalah belum tuntas," sambungnya.
Bagi Arek-arek Suroboyo tersebut, aksi mereka di kantor Walikota Surabaya tersebut adalah point of no return. Tak ada jalan berputar untuk kembali sebelum berhasil. Bagi mereka, hanya ada satu pilihan Persebaya -yang memiliki sejarah sejak 1927- atau mati.
Di pergantian tahun ini, lazim orang sibuk mengeluarkan resolusi. Bagi Arek Suroboyo, resolusi tahun 2014 ini telah jelas: Resolusi Jihad.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 Januari 2014 21:56
-
Bola Indonesia 3 Januari 2014 18:06
-
Bolatainment 1 Januari 2014 18:40
-
Bola Indonesia 31 Desember 2013 13:56
-
Bolatainment 31 Desember 2013 07:36
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 00:05
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 23:55
-
Liga Italia 23 Maret 2025 23:20
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 22:57
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 22:47
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 22:11
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...