
Bola.net - - Oleh: Gia Yuda Pradana
Serie A 2013/14 sudah sampai pada giornata 13, tapi AC Milan masih terdampar di peringkat 13 dengan koleksi 14 angka hasil tiga kemenangan serta masing-masing lima kali imbang dan kalah. Untuk klub sebesar Milan, dengan pemain-pemainnya yang sangat kreatif dalam menciptakan peluang, prestasi ini terbilang sangat mengecewakan. Ada apa sebenarnya dengan mereka?
Faktor paling utama adalah ketajaman, yang sialnya justru berbanding terbalik dengan kreativitas yang mereka tunjukkan di atas lapangan.
Ya, di kasta tertinggi Italia musim ini, Milan seolah sangat kesulitan menjebol gawang lawan. Padahal, meski kehilangan Giampaolo Pazzini dan Stephan El Shaarawy, Milan masih punya , serta Mario Balotelli plus dukungan Riccardo Montolivo dari lini kedua . Namun, gol demi gol tetap saja susah mereka dapatkan.
Sampai laga ke-13, Milan hanya sanggup melesakkan total 18 gol, kalah dari Torino dan Verona (22), Fiorentina serta Napoli (24), AS Roma (26), Juventus (28), bahkan sang rival sekota Inter Milan (30).
Melihat kualitas skuat, Milan seharusnya bisa lebih mengungguli Torino maupun Verona. Namun, kenyataannya tidak demikian. Apakah kreativitas yang bermasalah? Tidak.
Mari kita flashback ke tanggal 10 Oktober 2013, giornata 8, terakhir kalinya Milan meraih tiga angka di Serie A sebelum membukukan streak lima laga beruntun tanpa kemenangan.
Lawan waktu itu adalah Udinese di San Siro. Milan menang 1-0 lewat gol tunggal Valter Birsa, padahal mereka menciptakan 12 shots ke gawang lawan. Hanya saja, dari jumlah itu, cuma 3 yang tepat sasaran.
Setelah itu, Milan mencatatkan total shots yang lebih banyak di tiap laganya, tapi mereka gagal meraih kemenangan. Mulai dari melawan Parma (kalah 2-3), Lazio (1-1), Fiorentina (kalah 0-2), Chievo (0-0) dan yang terkini menjamu Genoa di rumah sendiri (1-1) akhir pekan kemarin.
Melihat statistik di atas, yang paling mengkhawatirkan adalah tiga laga terakhir, yakni melawan Fiorentina, Chievo dan Genoa. Dalam tiga laga itu, jika diakumulasikan, total shots Milan adalah 78. Namun, yang on target cuma 13 dan Milan hanya mendapatkan satu gol serta dua poin.
Keadaan bertambah buruk bagi Milan karena drop-nya barisan penyerang mereka justru menular ke lini belakang. Contoh paling nyata adalah ketika menghadapi Fiorentina dan Genoa, di mana kedua tim itu sanggup menyamai atau melampaui torehan gol pasukan Massimiliano Allegri meskipun dengan jumlah peluang yang lebih menimal.
Seandainya kreativitas membuka peluang diimbangi dengan penyelesaian akhir yang maksimal, Milan mungkin takkan berada dalam situasi seperti sekarang.
Allegri harus bisa secepatnya membangkitkan insting membunuh para pemain Milan, khususnya Balotelli, sang striker utama yang reputasinya sebagai eksekutor penalti handal mulai memudar. Pasalnya, Milan ditunggu dua lawan berat pada penghujung 2013.
Setelah meladeni Celtic di arena Liga Champions (27/11), lalu bertandang ke markas Catania pada giornata 14 (01/12) dan mengunjungi kandang Livorno di giornata 15 (08/12), Milan akan menjamu Roma (17/12) serta melakoni Derby della Madonnina di Giuseppe Meazza (23/12).
Kalau krisis ketajaman ini tetap tak bisa dihilangkan, begitu juga masalah pada lini belakang mereka, Milan kemungkinan besar bakal terluka parah, bahkan terancam terlempar ke papan bawah.
*Data dan statistik via WhoScored.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 24 November 2013 21:04
-
Liga Italia 24 November 2013 18:24
-
Liga Italia 24 November 2013 17:44
-
Liga Italia 24 November 2013 12:55
-
Liga Italia 24 November 2013 12:12
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...