
Bola.net - - Oleh: Ronny Wicaksono
Sepertinya baru kemarin Old Trafford menjadi tempat yang angker untuk setiap lawan Manchester United. Namun kenangan manis tersebut seolah sirna dalam beberapa pertandingan terakhir saja di musim ini.
Di tangan manajer anyar David Moyes, Setan Merah memang mengalami pasang surut performa sejauh musim bergulir. Di beberapa kesempatan, mereka bisa tampil garang layaknya skuat juara musim lalu, namun di beberapa kesempatan pula United tampil melempem ibarat tim medioker.
Namun adalah penampilan United di depan publik sendiri yang menyiratkan keprihatinan untuk para penggemar United. Kekalahan 1-2 dari di putaran ketiga FA Cup kemarin (6/1) adalah yang terkini. Hasil yang memaksa Moyes melupakan trofi Piala FA musim ini itu adalah kekalahan kandang keempat United dalam enam laga terakhir, atau jika dirunut ke belakang adalah yang kelima musim ini di semua ajang.
Sebelum The Swans, United pun sudah merasakan empat kekalahan kandang di Premier League yakni dari West Brom (September 2013), dan (Desember 2013) serta di partai Tahun Baru pekan lalu.
Tak hanya kekalahan, di beberapa laga kandang sebelumnya, United pun sempat tampil tak meyakinkan dan harus mengandalkan 'keberuntungan' untuk memaksakan hasil imbang, atau bahkan meraup tiga poin. Kemenangan meyakinkan pun mereka dapatkan cuma saat menjamu tim medioker macam Crystal Palace, Norwich City dan West Ham.
Dari 10 laga kandang yang sudah dimainkan di Premier League, United pun cuma sanggup mengemas total 14 poin dari maksimal 30. Atau jika diurutkan dalam peringkat klasemen berdasar form kandang, hanya menempati posisi kesebelas. Selisih gol yang mereka catat pun sangat jauh dari impresif dengan melesakkan 12 gol dan kebobolan 10. Dan yang lebih menakutkan tentu adalah efek berantai yang menimpa United.
Tanda-tanda bahwa markas United tak lagi menakutkan sudah nampak di awal musim. Saat melakoni laga pramusim kontra , United dipaksa menyerah 1-3 di debut kandang Moyes tersebut. Sebagaimana diyakini mantan legenda , Mark Lawrenson yang kini bekerja sebagai komentator, kekalahan demi kekalahan tersebut bakal membuat tim manapun yang melawat ke Theatre of Dreams kini merasa yakin bisa menang, dan mereka memang bisa melakukannya.
Sementara di sisi tuan rumah, form buruk di kandang itu justru memberi efek demoralizing atau melemahkan moral. Dengan mental yang sudah lemah sebelum bertanding dan perasaan cemas takut kalah di depan publik sendiri, maka moral United pun kian tergerus dan makin sulit mematahkan kepercayaan diri tinggi yang kini diusung setiap tim tamu.
Kini adalah tugas David Moyes untuk segera mematahkan siklus buruk tersebut jika tak mau pasukannya makin terpuruk di kandang sendiri. Salah satu caranya tentu dengan memperkuat tim lewat penambahan amunisi Januari ini. Jika tidak, maka United bisa terus mengalami mimpi buruk dan menjadi tim medioker di kandang sendiri, bahkan bisa merembet ke performa kandang mereka yang, ironisnya, cukup brilian.
Saatnya United bekerja keras menghentikan Old Trafford menjadi Theatre of Bad Dreams....
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 6 Januari 2014 22:29
-
Liga Champions 6 Januari 2014 22:03
-
Liga Inggris 6 Januari 2014 21:51
-
Liga Champions 6 Januari 2014 21:01
-
Editorial 6 Januari 2014 19:50
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...