
Bola.net - - Oleh: Ronny Wicaksono
Loyalis Real Madrid tak akan mendengar lagi nama Mesut Ozil diumumkan dalam skuat jelang pertandingan. Gelandang kreatif Jerman itu sudah berkemas dari Bernabeu dan akan memulai petualangan baru dalam seragam . Pertanyaanya, benarkah keputusan itu?
Jawaban dari pertanyaan itu memang relatif, dari sudut pandang mana Anda melihat kasusnya. Namun jika menilik performa dan kontribusi Ozil dalam pengabdiannya di seragam putih Madrid, bisa dimengerti mengapa banyak pihak - mulai fans maupun para pemain, mengungkapkan kekecewaan mereka.
Statistik tak berdusta. Sejak didatangkan dari Werder Bremen tahun 2010 lalu, Ozil langsung nyetel dengan permainan Madrid. Pada tahun 2011 ia memuncaki daftar penyumbang assist di semua kompetisi besar domestik dan Eropa dengan 25 assist. Setahun berikutnya ia mengemas 17 assist - terbanyak di La Liga. Total ia sudah menciptakan gol untuk rekannya sebanyak 72 kali selama berseragam Madrid - lebih banyak dari pemain manapun di lima liga besar Eropa. Tambahkan 27 golnya dalam tiga tahun membela Madrid, Ozil sudah memberi kontribusi lebih banyak dari enam tahun Bale di Spurs - bahkan dengan total waktu bermain lebih minim.
Bahkan superstar El Real, Cristiano Ronaldo dimanjakan dengan umpan-umpan Ozil di mana 27 assist sang rekan sudah dia tuntaskan dan masuk pundi golnya. Maka wajar jika CR7 pun begitu geram dengan penjualan 'pelayan setianya' yang bisa saja mempengaruhi ketajamannya.
Banyak pihak membuka teori mengapa pemain sepenting Ozil dilepas presiden Madrid, Florentino Perez. Salah satunya adalah mereka sudah punya talenta besar dalam diri yang digaet dari musim panas ini, plus Gareth Bale yang dicomot dari Tottenham dengan bandrol 100 juta euro. Kedatangan keduanya diyakini akan menggusur posisi Ozil - dan itu sudah nampak dalam beberapa laga awal Madrid, sehingga sang bintang pun memutuskan untuk mencari tantangan di tim lain yang bisa memberinya garansi posisi utama. Arsene Wenger bersedia memberikannya di Arsenal dan Ozil pun terpikat.
Namun andai Ozil bertahan di Madrid, beban mengkreasikan gol bisa dibaginya dengan Isco atau bahkan kuantitasnya bisa digandakan dengan kehadiran mereka berdua. Dengan mentor sekaliber Ozil, Madrid bisa berharap banyak Isco bakal menjadi matang dengan lebih cepat. Tetapi Ozil mengklaim tak merasakan hal itu ada dalam benak Carlo Ancelotti sehingga ia pun memilih cabut menuju Premier League di mana ia sudah disambut antusiasme dan ekspektasi tinggi.
Madrid kini menggantungkan harapan pada sosok Bale yang mereka jadikan pemain termahal dunia. Tetapi lagi-lagi keputusan itu memiliki resiko besar karena sebagian pihak meyakini bakal muncul konflik dengan pemain yang digusurnya dari tahta terhormat itu, Cristiano Ronaldo. Tak seperti di Tottenham di mana ia menjadi fokus tim, di Madrid ia harus berbagi hal itu dengan Ronaldo. Andai tak mau menjadi 'pelayan' sang bintang layaknya Ozil, ia harus bekerja keras menggusur dominasi kapten Portugal itu dalam permainan ofensif tim - dalam hal ini keduanya bisa terlibat dalam aksi 'saling bunuh'.
Ancelotti sendiri menegaskan jika Bale dan Ronaldo bisa saling dukung serta bermain bersama, namun kompetisi dalam tim bertabur bintang macam Madrid bisa mematikan potensi salah satu di antara keduanya. Sangat disayangkan karena Madrid harus mengadu dua pemuncak daftar pemain termahal dunia.
Fakta bahwa Bale baru bersinar musim kemarin dengan mengemas 16 gol dan 2 assist bisa dikatakan jika Bale mulai mantap dengan permainan Spurs atau sejak didorong ke depan oleh Harry Redknapp. Pindah ke tim baru, di liga dan negara baru, banyak pihak meragukan Bale akan langsung moncer dan statistiknya di Tottenham menunjukkan hal itu. Selain itu ia harus mematahkan 'kutukan' pemain asal klub Inggris yang tak pernah sukses besar di Spanyol. Tetapi di sinilah peran besar Florentino Perez kembali berbicara.
Dikenal dengan kebijakan Los Galacticos-nya, Perez seolah tak mau reputasi itu surut. Di masa lalu, ia sudah menolak mendatangkan dan memilih David Beckham, sebelum bintang Brasil itu merajalela di sementara Beckham lebih banyak difungsikan menjadi penjual jersey di Madrid. Dan dengan saga transfer yang berlarut-larut disertai pujian hiperbolik media Inggris, Bale pun tampaknya didatangkan untuk urusan ekonomis ketimbang taktis. Selain itu, gengsi Perez diyakini tersakiti dengan keputusan mendarat di kubu seteru sehingga ia pun mati-matian mengejar Bale.
Kini, seperti pepatah mengatakan 'dalam sepakbola semuanya bisa terjadi', hanya waktu yang akan membuktikan apakah keputusan Madrid melepas Ozil dan menggantikannya dengan Bale adalah keputusan tepat. Bagaimana menurut kalian, Bolaneters?
[polling]1066[/polling]
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 8 September 2013 22:30
-
Liga Spanyol 8 September 2013 20:45
-
Liga Spanyol 8 September 2013 18:04
-
Liga Italia 8 September 2013 17:30
-
Liga Spanyol 8 September 2013 17:05
Tak Bisa Lupakan Tottenham, Bale Minta Pendukung Spurs Mengerti
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 13:30
-
Bola Dunia Lainnya 21 Maret 2025 13:16
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 13:15
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 13:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 12:57
-
Otomotif 21 Maret 2025 12:56
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...