Deretan Pemain Yang Terlalu Cepat Dibuang Inter Milan

Deretan Pemain Yang Terlalu Cepat Dibuang Inter Milan

Bola.net - Bola.net - Inter Milan sedang menikmati musim yang sangat baik sepanjang musim kompetisi 2015/16 dengan duduk di puncak klasemen sementara Serie A.

Meskipun performa Nerazzurri cukup mengesankan tapi mereka tidak terlalu banyak punya pemain bintang di dalam skuatnya. Roberto Mancini mampu meracik tim berdasarkan permainan tim ketimbang keajaiban individu.

Inter sebenarnya sudah banyak mendatangkan pemain berbakat dari seluruh dunia, namun, tetapi beberapa dari mereka ada yang dilepas terlalu dini. Berikut adalah deretan mantan pemain Inter Milan yang meninggalkan klub sebelum waktunya sehingga tak pernah menikmati talenta yang sebenarnya.

1 dari 12 halaman

Andrea Pirlo

Andrea Pirlo

Inter mendapatkan Pirlo pada tahun 1998 setelah ditransfer dari Brescia. Namun pemain asal Italia itu tak mampu menembus skuat utama Nerazzurri kala itu. Pirlo sempat dipinjamkan ke Reggina dan Brescia sebelum akhirnya menyeberang ke klub rival AC Milan.

Pindahnya Andrea Pirlo ke Milan mungkin bisa dikatakan sebagai blunder besar Inter. Bagaimana tidak, Pirlo mampu membawa Rossoneri menjuarai berbagai ajang seperti Serie A, Liga Champions, dan FIFA Club World Cup atau Piala Dunia antar klub.

Setelah meninggalkan Milan, Pirlo masih bisa memberikan gelar juara kepada Juventus. Bianconeri dibawanya meraih empat titel Serie A secara beruntun dan satu Coppa Italia.
2 dari 12 halaman

Clarence Seedorf

Clarence Seedorf

Seedord merupakan pemain Inter lainnya yang pindah ke klub rival AC Milan pada tahun 2002 setelah bermain dua tahun bersama Inter. Transfer Seedorf ini melibatkan bek Francesco Coco yang pindah ke arah sebaliknya sebelum Piala Dunia 2002.

Coco ternyata hanya sanggup membuat 26 penampilan dalam lima tahun bersama Inter, sementara Seedorf membangun dirinya sebagai salah satu gelandang terbesar Eropa. Ia membuat 300 penampilan di liga selama satu dekade dan memenangkan dua gelar Serie A dan dua Liga Champions bersama tim merah hitam.
3 dari 12 halaman

Denis Bergkamp

Denis Bergkamp

Pemain asal Belanda ini pernah menjadi pemain Inter Milan setelah didatangkan dari Ajax pada tahun 1993. Namun Bergkamp karir Bergkamp di Italia tak berjalan mulus. Sebab dalam dua tahun membela Inter, Bergkamp hanya sanggup mencetak 11 gol dan bermain sebanyak 52 kali.

Setelah dua tahun menjadi bagian dari Inter Milan, Bergkamp berlabuh ke Arsenal. Bersama Meriam London, Bergkamp seakan menjelma menjadi pemain hebat. Terbukti dari 11 tahun bersama Arsenal dari tahun 1995-2006 Bergkamp sudah menjuarai 10 gelar. Masing-masing tiga juara Premier League, empat juara FA Cup, dan tiga juara Community Shield.
4 dari 12 halaman

Roberto Carlos

Roberto Carlos

Mungkin hanya ada satu orang yang patut disalahkan karena Roberto Carlos hanya bertahan tahun di Inter Milan. Dia adalah manajer Inggris saat ini Roy Hodgson.

Carlos pindah ke Serie A pada tahun 1995 tetapi hanya berjalan satu tahun sebelum ditransfer ke Real Madrid. Bersama raksasa La Liga tersebut Carlos menjadi bek kiri pilihan pertama selama lebih dari satu dekade dan meraih berbagai macam kesuksesan di Santiago Bernabeu.

Jadi apa alasan Hodgson membuat Carlos pindah? Dalam wawancara dengan FourFourTwo, Carlos mengatakan: "Masalah saya di Inter adalah Hodgson, Roy Hodgson. Dia ingin saya bermain sebagai penyerang padahal saya adalah bek. Saya berbicara dengan Massimo Morratti [presiden Inter] untuk mengetahui apakah dia bisa menyelesaikan masalah ini dan setelah itu diketahui bahwa satu-satunya solusi adalah pergi."
5 dari 12 halaman

Jocelyn Angloma

Jocelyn Angloma

Angloma merupakan anggota skuad Marseille yang memenangkan Liga Champions di tahun 1993. Ia pindah ke Inter Milan setelah memperkuat Torino selama dua musim. Namun Angloma hanya bertahan satu tahun di Giuseppe Meazza meski sempat tampil dalam 30 penampilan di Serie A.

Pindah ke Valencia menjadi babak baru di dalam karirnya dan ternyata cukup sukses. Ia berhasil mengantarkan Los Che memenanngkan La Liga dan Copa del Rey serta menembus final Liga Champions dua kali selama lima tahun di Mestalla.
6 dari 12 halaman

Youri Djorkaeff

Youri Djorkaeff

Youri Djorkaeff menikmati kesuksesan selama tiga musim dengan Inter Milan. Ia membantu klub memenangkan Piala UEFA pada musim 1997-1998 sebelum pergi di usia 31.

Mungkin transfer tersebut tampak seperti membersihkan pemain tua dari Inter, tapi Djorkaeff sejatinya masih belum habis. Ia sempat bermain selama tiga tahun di Kaiserslautern di Jerman sebelum menjadi pemain kunci bagi Bolton Wanderers di Premier League.

Performa Djorkaeff selama tahun-tahun senjanya di Inggris menunjukkan bahwa Inter terlalu terburu-buru membiarkan pemain ini pergi.
7 dari 12 halaman

Diego Simeone

Diego Simeone

Diego Simeone datang ke Inter Milan pada tahun 1997 dan bermain selama dua musim di klub sebelum pindah ke Lazio. Bergabung dengan pemain Argentina lainnya yang dibawa oleh Sven-Goran Eriksson.

Simeone pergi untuk menikmati kesuksesan dengan tim barunya dengan memenangkan gelar Serie A dan Coppa Italia pada musim pertamanya. Bahkan pelatih Atletico Madrid ini di penghujung musim 2001-02 mencetak gol ke gawang mantan timnya sehingga menggagalkan peluang Inter memenangkan Scudetto.
8 dari 12 halaman

Angelo Peruzzi

Angelo Peruzzi

Kedatangan Edwin Van der Sar di Juventus memaksa Peruzzi pindah ke Inter Milan di tahun 1999. Namun, keadaan tidak berjalan dengan baik bagi sang kiper di kota Milan dan hanya bertahan satu tahun sebelum pindah ke Lazio.

Selama menjadi bagian penting Lazio dalam tujuh musim, Peruzzi memenangkan sempat memenangkan penghargaan Kiper of the Year dan membantu timnya menyabet Coppa Italia dan Piala Super Italia.
9 dari 12 halaman

Adrain Mutu

Adrain Mutu

Mutu pindah ke Inter Milan pada pertengahan musim 1999-00. Namun karir pemain Rumania ini di Inter cuma berjalan singkat dan tidak memberikan gelar. Meskipun Mutu mencetak gol dalam laga debutnya, ia hanya membuat sepuluh penampilan sebelum dijual ke Verona pada musim panas.

Karir Mutu selama di Premier League bersama Chelsea memang tak berjalan sukses karena terlibat banyak masalah. Namun sang pemain berhasil bangkit setelah kembali ke Serie A. Mutu sukses mencetak banyak gol pasca meninggalkan Inter saat memperkuat Verona, Parma, Juventus dan Fiorentina.
10 dari 12 halaman

Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro

Cannavaro bisa dibilang sebagai salah satu bek terhebat Italia sehingga cukup membingungkan ia tidak berhasil bersama Inter Milan. Bergabung pada tahun 2002, Cannavaro sering dimainkan di luar posisinya dan kondisinya tidak bugar karena cedera.

Cannavaro akhirnya dijual ke Juventus pada tahun 2004 dan berhasil membangkitkan karirnya selama di Turin. Ia juga memenangkan gelar setelah pindah ke Real Madrid dan pada puncaknya meraih penghargaan Ballon d'Or di tahun 2006.
11 dari 12 halaman

Philippe Coutinho

Philippe Coutinho

Philippe Coutinho didatangkan dari Vasco da Gama pada usia 17 tahun. Minimnya kesempatan bermain di Inter membuat Coutinho dipinjamkan ke Espanyol pada tahun 2012.

Sekembalinya ke Inter, Coutinho masih tetap tidak mendapat kepercayaan di klub. Pada musim dingin 2013, Liverpool kemudian mengamankannya bakatnya dengan memboyongnya ke Anfield.

Kini Coutinho sudah berkembang pesat dan tampil memukau bersama Liverpool. Melihat betapa pentingnya peran pemain Brasil ini bagi skuat The Reds, Nerazzurri seharusnya tidak semudah itu melepasnya ke klub lain.
12 dari 12 halaman

Thiago Motta

Thiago Motta

Motta merupakan salah satu pembelian terbaik Inter Milan saat didatangkan dari Genoa pada tahun 2009. Ia berhasil mengantarkan Inter memenangkan treble winners di musim perdananya berseragam biru hitam.

Namun kebersamaan Motta dengan Inter berjalan cukup singkat. Pemain Italia kelahiran Brasil ini dilepas ke raksasa Prancis PSG pada musim dingin 2012. Kepergian Motta ini memberikan dampak yang cukup signifikan di mana Inter kesulitan mencari penggantinya selama beberapa tahun terakhir.