Deretan Laga Comeback Mengesankan di Eropa

Deretan Laga Comeback Mengesankan di Eropa

Bola.net - - Sebuah pertandingan sepak bola dipercaya memiliki sisi magis, yang tidak berasal dari kepercayaan seorang pemain, tetapi lebih kepada spirit untuk mendapatkan hasil akhir terbaik.

Begitu juga dengan aksi comeback, di mana ketika sebuah tim yang sudah hampir dipastikan tersingkir, justru tampil mengejutkan dengan mengejar ketertinggalan, yang tak jarang berbuah kemenangan.

Berikut beberapa aksi comeback yang menarik dari dataran Eropa. Kurang sesuai? Anda dipersilahkan untuk menambah catatan di kolom komentar. Selamat membaca.

1 dari 8 halaman

Manchester United 2-1 Bayern Munich, Liga Champions 1999

Manchester United 2-1 Bayern Munich, Liga Champions 1999

Final Liga Champions 1999 di Barcelona tampaknya bakal dimenangi oleh Bayern Munich, yang sudah unggul cepat di menit ke-6 melalui tendangan bebas Mario Basler.

United yang tampil dengan formasi pincang, menyusul absennya Paul Scholes dan Roy Keane tampak kesulitan membongkar pertahanan The Bavarians, yang terlihat sangat menikmati permainan dan terkesan mengamankan skor.

Mendekati detik akhir pertandingan, pemain pengganti, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer mendadak tampil sebagai dewa penyelamat United, di mana keduanya mampu mengoptimalkan tendangan pojok David Beckham dengan cara serupa. United pun berbahagia di akhir cerita.

2 dari 8 halaman

Liverpool 3-3 AC Milan (p. 3-2) Liga Champions 2005

Liverpool 3-3 AC Milan (p. 3-2) Liga Champions 2005

Kerap menginspirasi sejumlah orang yang menyaksikannya, laga final Liga Champions di Istanbul, Turki ini mempertemukan AC Milan dengan wakil Premier League, Liverpool. Rossoneri berstatus unggulan kala itu, dengan sederet pemain bintang di skuadnya.

Anggapan tersebut mendekati kenyataan, ketika di babak pertama mereka sudah berhasil unggul tiga gol tanpa balas, dan sebagian orang pun menganggap laga sudah usai untuk kemenangan wakil Serie A Italia.

Akan tetapi, apa yang disebut keajaiban Istanbul baru terjadi di babak kedua, ketika gol-gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso membuat skor menjadi imbang 3-3, dan berlanjut hingga babak adu penalti.

Kejutan kembali terjadi, ketika Milan yang kala itu diperkuat oleh kiper Brasil, Dida gagal mengalahkan Liverpool, klub yang baru saja tertinggal di babak pertama, sekitar satu jam sebelumnya. Liverpool tiga, Milan dua.

3 dari 8 halaman

Manchester City 3-2 QPR, Premier League 2011/12

Manchester City 3-2 QPR, Premier League 2011/12

Pekan terakhir Premier League musim 2011/12 menjadi penentu juara liga, antara dua tim kota Manchester, United dan City yang memiliki jumlah poin sama. Namun City sementara berada di posisi puncak karena keunggulan selisih gol.

Hingga akhir babak pertama, kubu tuan rumah sudah memprediksi mereka akan memenangi liga dengan keunggulan 1-0. Akan tetapi kesalahan yang dilakukan Joleon Lescott membuat Djibril Cisse berhasil menyamakan kedudukan. Tensi semakin panas dengan perkelahian yang berbuntut dikartu merahnya Joey Barton, dan QPR bertahan dengan 10 orang.

Ketika Jamie Mackie membawa tim tamu unggul, manajer City, Roberto Mancini hampir tidak berhenti mengumpat karena pesaing mereka, United unggul 1-0 atas Sunderland di tempat lain.

Keberuntungan ternyata baru hadir di babak tambahan, ketika Edin Dzeko mencetak gol di menit ke-92. Ketika laga hanya menyisakan waktu 60 detik, Sergio Aguero membuat City unggul dan meraih trofi liga setelah berpuasa selama 44 tahun.

4 dari 8 halaman

Tottenham Hotspur 3-4 Manchester City, FA Cup 2004

Tottenham Hotspur 3-4 Manchester City, FA Cup 2004

Putaran keempat Piala FA tahun 2004 tampaknya memang layak menjadi pertandingan yang patut dikenang. Mempertemukan Tottenham dengan Manchester City yang kala itu masih berstatus tim lemah, di bawah asuhan Kevin Keegan.

Bertandang ke White Hart Lane dengan rekor belum menang dalam 11 pertandingan liga terakhir membuat City tak diunggulkan. Benar saja, mereka dengan mudah tertinggal 0-3, serta bermain dengan 10 orang usai Joey Barton dikartu merah pada babak pertama.

Akan tetapi gol dari Sylvain Distin di awal babak kedua seakan memberikan suntikan energi bagi para pemain The Citizens, sampai akhirnya sundulan Jon Macken berhasil membawa timnya lolos ke putaran kelima, menghadapi Manchester United.

5 dari 8 halaman

Inter Milan 3-2 Sampdoria, Serie A 2004/2005

Inter Milan 3-2 Sampdoria, Serie A 2004/2005

Inter Milan hampir saja menjadi sasaran kemarahan suporternya saat itu, ketika hingga pada menit ke-83 mereka masih tertinggal 0-2 atas Sampdoria di Giuseppe Meazza.

Secara mengejutkan, Obafemi Martins mencetak gol balasan beberapa saat setelah itu. Di babak tambahan, Christian Vieri menyeimbangkan skor, sebelum akhirnya hari mengharukan tersebut dipersembahkan oleh tendangan cannon ball Alvaro Recoba dari luar kotak penalti.

6 dari 8 halaman

Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan (agg 5-4) Liga Champions 2004

Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan (agg 5-4) Liga Champions 2004

Tim kuat AC Milan melaju ke babak perempat final Liga Champions menghadapi Deportivo La Coruna. Berbekal kemenangan 4-1 di leg pertama, Rossoneri tampil di atas angin.

Namun atmosfer Stadion Riazor tampaknya cukup mempengaruhi permainan Kaka dan kawan-kawan, yang sudah tertinggal 0-3 di babak pertama, sebelum Juan Fran akhirnya menggenapkan kemenangan menjadi 4-0 dan menyisakan penyesalan bagi Milan.

7 dari 8 halaman

Newcastle 4-4 Arsenal, Premier League 2010/11

Newcastle 4-4 Arsenal, Premier League 2010/11

Hampir serupa dengan kejadian Jerman kontra Swedia, namun bedanya tim tamu lebih dulu unggul empat gol di babak pertama.

Pertandingan yang tampaknya sudah akan berakhir seketika kembali hidup, ketika penalti Joey Barton gagal berhasil mempersempit kedudukan menjadi 1-4.

The Magpies kembali mengejar, hingga akhirnya gol Cheikh Tiote dari luar kotak penalti serasa meledakkan St. James Park dengan keberhasilan Newcastle menyamakan kedudukan.

8 dari 8 halaman

Jerman 4-4 Swedia, Kualifikasi Piala Dunia 2014

Jerman 4-4 Swedia, Kualifikasi Piala Dunia 2014

Pertandingan lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Jerman menghadapi Swedia tampaknya akan menjadi ajang pesta gol bagi tuan rumah Die Mannschaft, setelah Mesut Ozil mencetak gol pada menit ke-56 dan mengubah kedudukan menjadi 4-0.

Namun keajaiban seolah muncul, usai kapten tim tamu, Zlatan Ibrahimovic mencetak gol enam menit kemudian. Seketika semangat para pemain Swedia muncul di tengah mimpi para pemain Jerman, dan mampu mengejar ketertinggalan di babak kedua.