Clasico dan Laga Spesial Lain yang Berujung Bencana

Clasico dan Laga Spesial Lain yang Berujung Bencana
Lionel Messi (c) Ist

Bola.net - Bola.net - Clasico jilid dua baru di La Liga musim ini baru saja berlalu. Namun seperti biasa, publik masih amat bersemangat membicarakan laga panas, yang mempertemukan dua tim terkuat Spanyol: dan Real Madrid tersebut.

Laga yang digelar di Camp Nou (3/4) sendiri berlangsung cukup seru. Meski awalnya amat sangat diunggulkan sebagai pemenang, tuan rumah akhirnya justru harus menyerah dengan skor tipis 1-2 di kandang sendiri. Padahal Andres Iniesta dkk sebelumnya digadang-gadang bakal menambah tiga angka, sekaligus memberikan tribut manis untuk sang legenda yang baru saja menghembuskan nafas terakhirnya pekan lalu, Johan Cruyff.

Namun apa daya, sepakbola kembali menunjukkan bahwa apapun bisa terjadi di atas lapangan hijau. Prediksi dan perhitungan statistik tak lagi berlaku. Madrid, yang bermain hanya dengan 10 orang di lima menit akhir, justru meninggalkan Catalan sebagai pemenang.

Berikut Bola.net sajikan daftar laga-laga istimewa lain yang seharusnya menjadi momen spesial, namun justru berujung bencana.

1 dari 5 halaman

Perpisahan Maldini

Perpisahan Maldini

25 Mei 2009, Paolo Maldini memainkan laga terakhirnya untuk AC Milan di San Siro, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun. Sosok yang dikenal sebagai salah satu bek tertangguh di sejarah sepakbola dunia itu mengapteni Rossoneri di laga Serie A melawan AS Roma.

Malang, Milan justru menelan kekalahan 2-3 di pertandingan tersebut. Ditambah lagi, sang kapten harus menerima kenyataan pahit ketika ia berjalan mengelilingi lapangan untuk memberikan aplaus terakhir pada para suporter. Di tribun penonton, Maldini melihat beberapa spanduk yang terkesan menyudutkannya. Salah satunya bergambar jersey Milan bernomor punggung '6' dengan pesan 'Hanya ada satu kapten, Baresi.'
2 dari 5 halaman

Laga ke-1000 Wenger

Laga ke-1000 Wenger

22 Maret 2014, Arsene Wenger memimpin skuat Arsenal memainkan laga vital di Premier League dengan melawan Chelsea, yang kala itu masih ada di bawah asuhan Jose Mourinho. Pertandingan ini juga terasa spesial untuk sang manajer Prancis, karena itu adalah laga ke-1000 dirinya sebagai bos The Gunners, setelah menukangi tim London Utara mulai 1996.

Namun yang terjadi berikutnya justru amat menyakitkan bagi para Gooners, terutama Wenger. Chelsea sukses mempermalukan rival sekota mereka itu dengan enam gol tanpa balas. Tidak cukup sampai di situ, Kieran Gibbs mendapat kartu merah dari wasit, meski sebenarnya yang harus diusir adalah Alex Oxlade-Chamberlain akibat melakukan handsball.

Kekalahan saat itu juga kian menegaskan rekor buruk Sang Profesor, yang masih belum bisa meraih kemenangan atas Chelsea asuhan Mourinho, meski akhirnya mampu menghapus tabu tersebut di Community Shield tahun lalu.
3 dari 5 halaman

Testimoni David Seaman

Testimoni David Seaman

22 Mei 2001, Arsenal menggelar laga testimonial untuk kiper legendaris mereka, David Seaman, dengan mengundang Barcelona untuk memainkan laga persahabatan di Highbury. Penjaga gawang asal Inggris kala itu memulai laga dengan disambut oleh tepuk tangan pemain dari kedua tim dan seisi stadion, seiring langkahnya ke atas lapangan sembari menggendong sang anak.

Namun usai 15 menit pertandingan berjalan, Arsenal sudah tertinggal 0-2 lewat gol striker Spanyol, Alfonso. Tidak hanya itu, laga juga sama sekali jauh dari atmosfer persahabatan, usai sempat terjadi pelanggaran keras dari Boudewijn Zenden terhadap bek The Gunners, Lee Dixon. Kedua pemain sempat bersitegang, sebelum dilerai oleh Seaman. Wasit sendiri tidak memberikan kartu merah, namun Zenden langsung ditarik keluar tak berapa lama usai insiden tersebut.
4 dari 5 halaman

Kandang baru Udinese

Kandang baru Udinese

16 Januari 2016, Udinese resmi membuka stadion baru mereka. Tim berseragam hitam-putih itu menjadi klub ketiga di Serie A, setelah Juventus dan Sassuolo, yang memiliki stadion kandang sendiri. Publik Udine pun dibuat amat antusias dengan arena baru tersebut, apalagi mereka akan menggunakannya kali pertama untuk menjamu sang juara bertahan, Bianconeri.

Namun sayang, Udinese justru harus menelan kekalahan 0-4 di laga yang sudah amat diantisipasi oleh suporter mereka tersebut. Paulo Dybala membuat dua gol, termasuk di antaranya penalti di menit ke-25, usai bek Udinese, Danilo, diusir wasit karena menjatuhkan Mario Mandzukic. Dybala juga memberikan dua assist untuk Sami Khedira dan Alex Sandro, setelah klub asuhan Massimiliano Allegri tampil amat dominan di babak pertama.
5 dari 5 halaman

Gracies Johann

Gracies Johann

Jelang laga Clasico jilid dua di La Liga 15/16 pada 3 April 2016, Barcelona jadi tim yang amat diunggulkan untuk meraih kemenangan atas Real Madrid di Camp Nou.

Meski tengah unggul 10 angka atas rival abadi mereka di klasemen, ada begitu banyak motivasi bagi El Barca untuk menorehkan kemenangan di laga ini. Salah satunya adalah sebagai bentuk tribut untuk sang legenda yang baru saja meninggal dunia, Johan Cruyff. Selain itu, tim asuhan Luis Enrique juga ingin memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka, yang sudah bertahan hingga 39 laga. Ditambah lagi, Lionel Messi juga berambisi membuat golnya yang ke-500 di sepanjang karir profesinal, ke gawang Los Blancos.

Namun tak ada satupun dari target tersebut yang sanggup dipenuhi oleh Barcelona. Dalam pertandingan yang dibuka dengan mozaik 'Gracies Johann' dari para suporter tuan rumah tersebut, Barca memang sempat unggul dulu lewat tandukan Gerard Pique. Tapi semangat juang Madrid seolah tak padam begitu saja. Usai menyamakan kedudukan via Karim Benzema, mereka akhirnya sukses meraih gol kemenangan di menit-menit akhir via aksi memukau Cristiano Ronaldo.

Sukses ini terasa kian istimewa untuk Los Blancos, yang belakangan sering dikritik karena penampilan inkonsisten, lantaran mereka harus bermain dengan 10 orang di lima menit akhir akibat kartu merah Sergio Ramos dan juga gol Gareth Bale yang dianulir di penghujung laga.