
Bola.net - Bola.net - Setelah dipermalukan Bournemouth tiga gol tanpa balas di kandang sendiri, Chelsea dipecundangi tuan rumah Watford juga dengan margin tiga. Bagi tim sekelas Chelsea, terlebih dengan statusnya sebagai juara bertahan liga tertinggi Inggris, ini adalah sebuah noda.
Reputasi Chelsea sudah tercoreng sejak tertinggal sepuluh poin lebih dari Manchester City di puncak. Situasi pun jadi semakin tidak menyenangkan dengan kekalahan beruntun melawan dua tim yang kualitasnya berada di bawah mereka.
Kekalahan beruntun dengan skor telak semacam ini terakhir kali dialami Chelsea hampir 23 tahun silam.
Advertisement
Chelsea bertandang ke markas Watford pada matchweek 26 Premier League 2017/18, Selasa (06/2). Chelsea bertekad bangkit setelah pada matchweek sebelumnya dihajar Bournemouth 0-3 di Stamford Bridge, tapi pasukan Antonio Conte justru kembali dipaksa menelan kekalahan menyakitkan.
Menit 30, Chelsea sudah harus bermain dengan sepuluh orang setelah Tiemoue Bakayoko menerima kartu kuning kedua. Conte lantas mengganti Willian dengan Cesc Fabregas untuk menjaga keseimbangan di lini tengah. Namun Chelsea malah kebobolan di menit 42 lewat penalti Troy Deeney.
Itu adalah gol ke-3 Deeney di Premier League musim ini, dan semuanya berupa penalti ke gawang tim-tim 'big six' (Arsenal, Manchester United, Chelsea).
3 - All three of Troy Deeney's Premier League goals this season have been penalties against 'big six' sides (Arsenal, Manchester United and Chelsea). Cojones. #WATCHE
— OptaJoe (@OptaJoe) February 5, 2018
Chelsea mencoba membalas di babak kedua, tapi tak kunjung mendapatkan hasilnya. Masuknya Olivier Giroud, yang baru gabung dari Arsenal, menggantikan Pedro di menit 64 memberi sedikit angin segar. Chelsea akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat Hazard di menit 82.
Dengan delapan menit tersisa, Chelsea sepertinya cukup yakin bisa membalikkan keadaan atau setidaknya mengamankan hasil imbang. Namun yang terjadi kemudian di luar dugaan. Di sisa waktu yang ada, gawang Thibaut Courtois diberondong tiga gol oleh Watford lewat Daryl Janmaat menit 84, Gerard Deulofeu menit 88 dan Roberto Pereyra menit 91. Watford menang 4-1.
Chelsea pun menelan kekalahan beruntun untuk kali kedua di Premier League, setelah 0-1 vs Manchester City dan 1-2 vs Cystal Palace pada pekan ke-7 dan ke-8. Namun kekalahan beruntun yang ini jauh lebih menyakitkan, karena didapatkan melawan tim-tim papan tengah dan sama-sama dengan margin tiga gol.
Terakhir kali Chelsea menelan dua kekalahan beruntun dengan margin tiga gol atau lebih di Premier League adalah pada 28 Oktober 1995. Itu 22 tahun, tiga bulan dan delapan hari silam (8136 hari).
Waktu itu, Chelsea berturut-turut dikalahkan Manchester United 1-4 di kandang sendiri (21 Oktober 1995) dan takluk 0-3 di markas Blackburn Rovers (28 Oktober 1995).
3 - Chelsea have lost consecutive Premier League games by a margin of 3+ goals for the first time since October 1995 (1-4 vs Man Utd and 0-3 vs Blackburn). Humbled.
— OptaJoe (@OptaJoe) February 5, 2018
Premier League 1995/96 pekan ke-10, Chelsea menjamu United. Chelsea, yang kala itu ditangani Glenn Hoddle, menatap laga dengan percaya diri usai menang beruntun dengan skor identik 1-0 atas Arsenal dan Aston Villa. Namun kepercayaan diri mereka diruntuhkan oleh pasukan Sir Alex Ferguson.
United unggul 2-0 dengan cepat lewat brace Paul Scholes di menit 3 dan 9. Chelsea sempat mencoba mengejar lewat gol Mark Hughes di menit 75, tapi perlawanan mereka berakhir dengan gol ke-3 dan ke-4 tim tamu yang dicetak Ryan Giggs menit 79 serta Brian McClair menit 84.
Seminggu berselang, Chelsea bertandang ke Ewood Park. Kepercayaan diri Chelsea rupanya belum pulih, dan hasilnya mereka dihajar tuan rumah Blackburn Rovers tiga gol tanpa balas.
Blackburn mengoyak gawang Dmitri Kharin tiga kali lewat Tim Sherwood menit 39, Alan Shearer menit 49 dan Mike Newell menit 57.
Dalam dua laga setelah itu, Chelsea kembali tanpa kemenangan. Mereka bermain imbang 0-0 lawan Sheffield Wednesday dan kalah 0-1 lawan Leeds United. Chelsea baru bisa menang ketika menjamu Bolton Wanderers, dengan skor 3-2. Musim itu, Chelsea finis peringkat 11, sama persis dengan musim sebelumnya.
Sejak itu, Chelsea selama dua dekade lebih tak pernah lagi menelan dua kekalahan dengan margin minimal tiga gol secara beruntun di Premier League. Namun, 8136 hari kemudian, Chelsea kembali ternodai.
Kali ini, Chelsea 'digilir' oleh Bournemouth dan Watford. Dua skornya pun serupa, yakni 1-4 dan 0-3, tapi urutannya terbalik. Kali ini Chelsea kalah 0-3 terlebih dahulu.
Chelsea menjamu Bournemouth di Stamford Bridge pada matchweek 25. Chelsea, yang terkalahkan dalam delapan laga sebelumnya, jelas lebih diunggulkan.
Yang terjadi di luar perkiraan. Chelsea kalah 0-3. Gol-gol Callum Wilson, Junior Stanislas dan Nathan Ake tak bisa dibalas sekalipun oleh Chelsea.
Ini bukan United era Ferguson. Ini 'cuma' Bournemouth yang bahkan tak berada di zona Eropa. Namun Chelsea dibuat tak berdaya, di kandang sendiri pula.
Berikutnya, Chelsea kembali kalah dengan margin tiga. Lawannya bukan tim legendaris Blackburn yang diperkuat Shearer dan Sherwood. Lawannya 'cuma' Watford, yang di klasemen bahkan masih berada di bawah Bournemouth.
Meski main di kandang lawan, kekalahan 1-4 jelas tak bisa diterima.
Jika tak segera kembali ke jalur kemenangan, Chelsea bisa terlempar dari empat besar. Saat ini, Chelsea hanya unggul satu poin atas Tottenham yang berada di peringkat lima.
Yang pertama harus dilakukan adalah memperbaiki kekompakan dan memulihkan kepercayaan diri tim.
Pihak klub sebaiknya secepat mungkin menjernihkan situasi terkait masa depan Conte di Stamford Bridge. Itu sedikit banyak bakal membantu mereka keluar dari situasi sulit ini.
Seperti diketahui, belakangan memang cukup gencar beredar rumor kalau Conte bakal dipecat.
"Posisi saya sebagai manajer? Masih tetap sama. Saya bertahan di sini, coba bekerja keras. Tekanan? Tekanan yang mana? Tekanan apa? Saya bekerja keras - jika memang itu dianggap cukup, oke. Jika tidak, klub boleh mengambil keputusan yang berbeda," kata Conte setelah timnya tumbang di Vicarage Road.
Berikutnya, Chelsea akan menjamu tim juru kunci West Brom. Di atas kertas, Chelsea harusnya bisa menang. Namun semua kemungkinan tetap terbuka.
Ingatlah, musim 1995/96 silam, usai dinodai United dan Blackburn, Chelsea butuh dua pekan untuk bisa kembali ke jalur kemenangan. Kekalahan beruntun semacam itu terbukti memiliki efek perusak yang sangat besar.
Meski begitu, Chelsea harus bisa menemukan kembali jati diri dan permainan terbaik mereka saat menghadapi West Brom nanti. Pasalnya, setelah itu Chelsea akan melakoni dua laga tandang yang berat secara berturut-turut melawan Manchester United dan Manchester City.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 5 Februari 2018 19:21
Hazard Diklaim Sanggup Saingi Messi dan Ronaldo Raih Ballon d'Or
-
Liga Inggris 5 Februari 2018 19:04
-
Liga Eropa Lain 5 Februari 2018 15:30
-
Liga Italia 5 Februari 2018 14:20
-
Liga Inggris 5 Februari 2018 12:40
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 11:19
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 11:15
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 11:13
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 11:08
-
Otomotif 21 Maret 2025 11:00
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 11:00
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...