Catatan Selepas Kekalahan Indonesia dari Vietnam

Catatan Selepas Kekalahan Indonesia dari Vietnam
Timnas Indonesia melawan Vietnam (c) PSSI

Bola.net - Bola.net - Timnas Indonesia kalah dari Vietnam dengan skor 3-2 pada Selasa (8/11) di My Dinh National Stadium (8/11). Bagi Indonesia, ini merupakan laga uji coba pamungkas sebelum terjun ke ajang Piala AFF.

Indonesia tidak bermain buruk, buktinya Evan Dimas dan kolega mampu dua kali memimpin jalannya pertandingan. Meski pada akhirnya tetap harus mengakui bahwa Vietnam memang bermain lebih baik dan pantas memenangkan pertandingan.

Tiga gol yang memberikan kemenangan untuk Vietnam pada laga ini dicetak oleh Le Cong Vinh, Nguyen Cong Phuong dan Nguyen Van Toan. Sementara gol Indonesia hasil sontekan Boaz Salossa dan penalti Irfan Bachdim.

Nah, berikut memberikan sedikit catatan atas penampilan Indonesia pada pertandingan ini:

1 dari 7 halaman

Bachdim-Boaz Menjanjikan

Bachdim-Boaz Menjanjikan

Bachdim-Boaz Menjanjikan

Duet Irfan Bachdim dan Boaz Salossa nampaknya akan mendapatkan posisi khusus di skuat Piala AFF nanti. Pasalnya, dua pemain tersebut sejauh ini tampil cukup konsisten dan rajin mendulang gol.

Kedua pemain masing-masing sudah mencetak tiga gol dari empat laga uji coba yang dijalani oleh timnas. Artinya, dua pemain ini sudah mencetak enam gol dari total tujuh gol yang dilesakkan oleh timnas.

Produktivitas gol yang tentu saja patut dinantikan agar terus berlanjut.

Namun, Riedl seperti masih belum punya pemain yang tepat untuk menggantikan posisi salah satu dari mereka. Lerby Eliandry dan Ferdinand Sinaga masih belum garang, seperti yang mereka lakukan di level klub.

Saat Indonesia meraih hasil imbang 0-0 melawan Myanmar, satu-satu laga uji coba dimana Indonesia gagal mencetak gol, Bachdim tidak bisa bermain lantaran cedera. Boaz pun seolah harus berjuang sendirian di lini serang.
2 dari 7 halaman

Cari Komposisi Tetap di Tengah

Cari Komposisi Tetap di Tengah

Cari Komposisi Tetap di Tengah

Yang unik dari laga melawan Vietnam tentu saja dipasangkannya Stefano Lilipaly dan Evan Dimas sebagai gelandang tengah. Unik karena kedua pemain ini punya posisi yang nyaris sama yakni sebagai playmaker.

Hal ini seolah berjalan baik saat melakukan serangan, tapi sebenarnya tidak begitu baik saat membangun serangan.

Baik Evan maupun Lilipay punya kemampuan yang bagus untuk melepas umpak akhir kepada para penyerang. Namun, hal ini menjadi tidak efektif karena tidak ada pemain dengan tipe gelandang bertahan, yang rela turun menjemput bola dari bek dan mendistribusikan kepada rekannya di lini tengah.

Karakter ini terwakili pada sosok Dedi Kusnandar dan Bayu Pradana. Tanpa kehadiran mereka, para pemain belakang lebih cenderung melepas umpan panjang langsung ke pada para penyerang.

Selain itu, Indonesia juga butuh pemain dengan karakter gelandang bertahan untuk membantu dua bek mengawal pertahanan. Serta memenangkan duel perebutan bola dengan lawan.
3 dari 7 halaman

Penampilan Lilipay

Penampilan Lilipay

Penampilan Lilipay

Penantian publik Indonesia untuk menyaksikan aksi Stefano Lilipaly akhirnya terobati. Pemain berusia 26 tahun ini tampil penuh selama 90 menit pada laga melawan Vietnam.

Fano tampil baik. Ia memiliki mobilitas yang tinggi. Sebagai seorang pengatur serangan, ia juga bukan tipe pekan yang malas bergerak. Gol dari Boaz pada babak pertama bermula dari sepakan keras Fano yang gagal ditangkap oleh kiper Vietnam.

Seperti dikutip dari Labbola, Fano melakukan 28 umpan sepanjang pertandingan. Hanya delapan yang gagal, atau punya akurasi umpan 71 persen. Pemain tim Telstar ini melakukan satu tembakan ke gawang, yang kemudian menjadi gol bagi Boaz.

Meski begitu, Fano masih nampak belum padu dengan rekan-rekannya.

Riedl dipastikan pusing untuk menentukan siapa yang akan menjadi playmaker untuk Indonesia, Evan Dimas atau Fano.
4 dari 7 halaman

Siapa Jadi Kiper Utama?

Siapa Jadi Kiper Utama?

Siapa Jadi Kiper Utama?

Kurnia Meiga tidak tampil dalam tiga laga uji coba timnas sebelum ini. Kala itu, kiper Arema Cronus ini harus absen lantaran masih mengalami cedera. Andritany Ardhiyasa menjadi pilihan saat Meiga absen.

Pada laga Selasa (8/11) malam, pemain timnas Vietnam melepaskan lima tendangan ke arah gawang Meiga. Dimana tiga di antaranya sukses membobol gawang kiper tim Arema Cronus ini.

Lima gol bersarang di gawang timnas dalam empat laga uji coba. Andritany yang bermain di tiga laga kebobolan dua gol. Sementara Meiga kebobolan tiga gol di satu laga.

Untuk menentukan posisi kiper utama memang tidak bisa hanya menggunakan hitungan matematis seperti di atas. Mental, tingkat percaya diri, hingga pengalaman juga turut menentukan.

Nah, siapa kira-kira yang cocok sebagai kiper utama Indonesia?
5 dari 7 halaman

Lemah di Bek Sayap

Lemah di Bek Sayap

Lemah di Bek Sayap

Seperti saat pertemuan pertama melawan Vietnam di Sleman, dua bek sayap menjadi titik lemah di pertahanan Indonesia. Dua gol yang tercipta pada laga ini berasal dari sektor sayap dimana para pemain Indonesia lengah dan kehilangan posisinya.

Hal sama terulang, lagi-lagi saat melawan Vietnam, di My Dinh National Stadium (8/11).

Gol kedua Vietnam yang dicetak oleh Nguyen Cong Phuong menjadi buktinya. Beny Wahyudi, Yanto Basna dan bahkan Fachruddin Arianto seperti hilang koordinasi. Sementara Abduh Lestaluhu salah posisi dan berdiri di depan Kurnia Meiga, bukan menjaga lawan.

Dalam beberapa kesempatan para bek sayap juga telat untuk turun usai ikut maju membantu serangan. Solusi untuk posisi ini harus segera dipikirkan. Masalah ini tentu saja tidak lepas dari stamina pemain yang masih lemah.
6 dari 7 halaman

Bukan Tugas Mudah Bagi Riedl

Bukan Tugas Mudah Bagi Riedl

Bukan Tugas Mudah Bagi Riedl

Ya, ini memang bukan tugas yang mudah untuk Alfred Riedl.

Bukan karena persiapan yang mepet, melainkan terbatasnya kewenangan Riedl dalam memilih pemain. Ia hanya boleh mencomot dua pemain dari satu tim yang kini fokus berlaga di Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016.

Pastinya Riedl tidak bisa membentuk skuat terbaiknya. Ia harus berkompromi dengan pihak operator ISC dan klub sebelum memanggil pemain.

Hal ini sudah pernah dikeluhkan oleh pelatih asal Austria ini.
7 dari 7 halaman

Sudah Siap ke Piala AFF?

Sudah Siap ke Piala AFF?

Siap ke Piala AFF?

Dua pekan waktu tersisa bagi Alfred Riedl untuk menyiapkan timnas Indonesia sebelum berangkat ke Filipina untuk berlaga di Piala AFF. Bukan waktu yang panjang pastinya. Namun, Riedl tetap harus siap.

Entah karena sudah terbiasa gagal atau memang paham bahwa timnas tidak berada dalam kondisi terbaiknya, publik sepakbola Indonesia tahun ini tidak menaruh harapan yang tinggi pada untuk tim Garuda.

Banyak yang beranggapan bahwa Piala AFF 2016 ini harus jadi ajang pematangan para pemain untuk menyambut hajatan Piala AFF selanjutnya. Bukan hasil yang dicari, tapi proses pematangan para pemain muda dan muka-muka baru yang kini masuk dalam skuat.

Hanya melakukan dua bulan persiapan dan empat laga ujicoba memang tidak bisa dibilang persiapan yang ideal. Namun, hal ini tidak lantas bisa dijadikan alibi untuk tidak mematok target yang tinggi di Piala AFF.