Buat Juve - 4 Langkah Meredam Bayern

Buat Juve - 4 Langkah Meredam Bayern
(c) AFP

Bola.net - Bola.net - Juventus akan bertandang ke markas Bayern Munchen di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2015/16, Kamis (17/3). Pada leg pertama di Turin, mereka bermain imbang 2-2.

Juve perlu menang atau seri minimal 3-3 di Allianz Arena untuk bisa lolos ke perempat final. In bukan misi yang mudah. Pasalnya, pasukan Josep Guardiola sangat ganas, terutama jika main di kandang.

Salah satu hal yang harus dilakukan oleh Juve nanti, selain memikirkan cara mencetak gol, adalah meredam kekuatan ofensif sang raksasa Bavaria. Diadaptasi dari Four Four Two, ada setidaknya empat langkah untuk melakukannya.

Empat langkah taktis buat Juve ini muncul dari analisis duel bertajuk Der Klassiker antara Borussia Dortmund racikan Thomas Tuchel kontra Bayern di Bundesliga yang berkesudahan imbang 0-0 pada 6 Maret 2016 kemarin. Berikut ulasannya.

1 dari 4 halaman

Belenggu dan Matikan Robben

Belenggu dan Matikan Robben

Melawan Bayern Munchen, ada satu pemain yang wajib diwaspadai. Dia adalah Arjen Robben.

Penyerang sayap Belanda itu berbahaya jika sampai dibiarkan mengeluarkan gerakan andalannya, yakni cut in dari sayap dan menusuk ke dalam dengan bola di kaki kirinya dalam posisi siap menembak. Dia harus dibelenggu agar ancaman tersebut berkurang. Itulah yang dilakukan oleh Borussia Dortmund.

Ini tak bisa dilakukan oleh satu pemain sendirian.

Marcel Schmelzer yang kaya pengalaman dengan rajin memberi pressure kepada Robben dan menggiringnya hingga masuk radius penjagaan Mats Hummels. Dengan bantuan Ilkay Gundogan dan Marco Reus yang mundur ke belakang, Dortmund sanggup membatasi Robben hingga cuma mendapatkan dua shots on target sepanjang laga.


Hummels bahkan dinobatkan sebagai Man of the Match. Itu menunjukkan kalau dia, dengan bantuan rekan-rekannya, sukses membelenggu dan mematikan Robben.
2 dari 4 halaman

Amankan Wilayah Sendiri

Amankan Wilayah Sendiri

Saat bertahan, Borussia Dortmund lebih fokus pada wilayah mereka sendiri. Dortmund jarang melakukan pressing di area Bayern Munchen.

Itu terlihat dari Dortmund yang tak sekali pun melancarkan tekel di wilayah Bayern. Beda dengan Bayern yang melakukan pressing tinggi dan berulang kali memenangkan perebutan bola di wilayah lawan sesuai instruksi Josep Guardiola.


Hasilnya memuaskan. Dengan mengamankan area di bawah garis tengah, juga kotak penalti, Dortmund sukses membuat Bayern frustrasi.
3 dari 4 halaman

Reduksi Kualitas Crossing Bayern

Reduksi Kualitas Crossing Bayern

Crossing alias umpan-umpan silang dari kedua sayap adalah salah satu kekuatan Bayern Munchen. Pasalnya, Bayern memiliki pemain seperti Thomas Muller yang berbahaya dengan penempatan posisinya yang cerdas.

Melawan Borussia Dortmund, Muller memenangi dua duel udara di dalam kotak penalti. Namun itu tidak terlalu berarti. Berkat kemampuan mumpuni dua bek sayap Marcel Schmelzer dan Lukasz Piszczek dalam one-on-one defending, kualitas crossing Bayern ke jantung pertahanan Dortmund pun tereduksi.


Muller jadi tak terlayani dengan baik.

Kontribusi duo gelandang Erik Durm dan Julian Weigl di sini juga terbilang sangat penting. Mereka berdua tak kenal lelah merusak ritme barisan gelandang dan para pemain sayap Bayern sepanjang laga.
4 dari 4 halaman

Paksa Bayern Lepaskan Long Shots

Paksa Bayern Lepaskan Long Shots

Saat menemui kesulitan dalam duel-duel individu maupun mencari ruang di sekitar dan di dalam kotak penalti, maka hanya ada satu jalan. Bayern Munchen terpaksa melepaskan long shots alias tembakan-tembakan jarak jauh.

Dalam situasi ini, Borussia Dortmund mengandalkan Roman Burki yang sedang on-fire di bawah mistar untuk menetralisir semua ancaman.

Dari grafik di bawah, kita bisa lihat bagaimana peluang-peluang Bayern tercipta. Peluang-peluang itu kebanyakan didapat di luar kotak Die Borussen, yang kemudian diteruskan dengan tembakan jarak jauh.


Itu membuat gawang Dortmund lebih aman dibandingkan dengan jika Bayern sampai leluasa masuk ke jantung pertahanan.

Bagaimana dengan Juventus? Mereka bisa dibilang punya skuat yang lebih baik daripada Dortmund, juga Gianluigi Buffon sebagai benteng terakhir. Dengan strategi yang tepat, La Vecchia Signora bisa meredam kekuatan ofensif sang raksasa Bavaria.

Dengan begitu, peluang menang di Allianz Arena dan lolos ke perempat final bakal terbuka.