Brexit XI: Pemain Terbaik Eropa di Premier League yang Terkena Imbas

Brexit XI: Pemain Terbaik Eropa di Premier League yang Terkena Imbas
Pemain Terbaik Eropa di Premier League yang Terkena Imbas Brexit (c) bola.net

Bola.net - Bola.net - Brexit atau rencana negara-negara di Britania Raya keluar dari Eropa akan membawa dampak besar dalam segi politik, ekonomi, pun pada sepakbola.

Pemain Eropa yang sebelumnya transfer ke Inggris tak perlu mengurus izin kerja, tak akan memiliki keleluasaan seperti itu lagi. Ketika brexit berlaku, maka ketentuan baru dalam transfer pemain juga akan punya regulasi baru.

Para pemain seperti David de Gea mungkin harus mengurus izin kerja di Inggris jika ingin melanjutkan kariernya di Manchester United karena ia pemain dari Spanyol.

Atau, bisa jadi para pemain Eropa akan pergi meninggalkan sepakbola Inggris. Pasalnya, dengan adanya kebijakan tersebut, ekonomi di seluruh Britania diprediksi akan mengalami kelesuan di awal-awal. Nilai tukar mata uang di sana juga melemah menyentuh titik terlemah sejak 1985. Hal itu dipercaya akan ada pemangkasan gaji pemain dan pelatih.

Berikut ini adalah para XI, tersusun dari pemain top Eropa yang bermain di Inggris yang pada saat pindah ke klub Inggris dipermudah dengan kesertaan Inggris dalam Uni Eropa dan akan terkena imbas atas pelaksanaan Brexit:

1 dari 11 halaman

Penjaga Gawang

Penjaga Gawang

David de Gea (Spanyol) - Manchester United

David de Gea merupakan pemain Manchester United yang musim lalu masuk dalam PFA Team of the Year.

Ia menjadi pemain Manchester United paling konsisten dalam beberapa musim terakhir. Penyelamatan penting yang sering dilakukan sering mencegah MU dari kekalahan. Penampilannya yang bagus tersebut, membuat De Gea masuk dalam skuat Spanyol untuk menjalani Euro 2016.

Manchester United musim lalu berakhir di peringkat lima. Tanpa De Gea, MU mungkin akan lebih terpuruk lagi.
2 dari 11 halaman

Bek Kanan

Bek Kanan

Hector Bellerin (Spanyol) - Arsenal

Bellerin juga termasuk dalam FA Team of the Year musim lalu. Ia bermain bagus bersama Arsenal sepanjang musim lalu. Ia punya kecepatan dan kecerdasan dalam memberikan umpan-umpan lambung ke dalam kotak penalti.

Penampilannya yang menawan membuat Barcelona terpikat dengan pemain yang merupakan jebolan akademi La Masia tersebut. Barca ingin mendatangkan pemain 21 tahun itu setelah ditinggalkan Dani Alves.

Arsenal sendiri musim lalu finis di peringkat dua klasemen Premier League.
3 dari 11 halaman

Bek Tengah

Bek Tengah

Kurt Zouma (Prancis) - Chelsea

Zouma merupakan bek muda tangguh milik The Blues. Meskipun masih berusia 20 tahun, ia sudah menjadi tembok pertahanan di Chelsea. Sayangnya, musim lalu ia harus mengakhiri musim lebih dini karena dihantam cedera.

Jika kebijakan Brexit telah diterapkan, maka Zouma akan terkena dampaknya karena ia pemain dari Prancis.
4 dari 11 halaman

Bek Tengah

Laurent Koscielny (Prancis) - Arsenal

Pada awal musim, Koscielny masih berkutat dengan cedera dan baru bisa bermain memasuki pertandingan ke-14. Setelah kembali, pemain dari Prancis tersebut langsung menjadi andalan Arsene Wenger di lini belakang The Gunners.

Ketenangannya, teknik intersep, dan kecepatannya membuat pertahanan Arsenal lebih ampuh. Ketidakhadirannya di awal-awal musim, membuktikan bahwa ia adalah sosok penting dalam tim asal London Utara tersebut.
5 dari 11 halaman

Bek Kiri

Bek Kiri

Gael Clichy (Prancis) - Manchester City

Clichy juga sempat mengalami masa sulit di Manchester City karena cedera di awal musim. Tapi ketika kembali diberi kesempatan bermain, ia menunjukkan perannya meskipun terkadang juga kurang konsisten.

Seperti pemain Eropa lainnya, transfer Clichy ke Premier League dipermudah dengan kesertaan Britania Raya ketika gabung dengan Uni Eropa.
6 dari 11 halaman

Gelandang

Gelandang

N'Golo Kante (Prancis) - Leicester City

Peran Kante mengantarkan Leicester City menjadi juara Premier League musim lalu sangat besar. Ketangguhannya di lini tengah, membuat klub berjuluk The Foxes tersebut meraih gelar pertama kalinya dalam sejarah. Hal yang wajar jika ia masuk dalam PFA Team of the Year.

Ketika bermain bersama Prancis di Euro 2016, Kante kembali menunjukkan pengaruhnya. Seringkali ia disebut penerus legendaris Claude Makelele.
7 dari 11 halaman

Gelandang

Gelandang

Francis Coquelin (Prancis) - Arsenal

Coquelin menjadi bagian penting Arsenal setelah kembali dari peminjaman. Lini tengah The Gunners kian kokoh dengan kehadiran Coquelin bersama dengan Mohamed Elneny.

Coquelin adalah pemain dari Prancis yang harus mengurus izin kerja di Inggris jika ingin melanjutkan kariernya di Arsenal dengan adanya Brexit.
8 dari 11 halaman

Gelandang

Gelandang

Morgan Schneiderlin (Prancis) - Manchester United

Schneiderlin mulai bermain di Premier League sejak tahun 2008. Ia pindah dari Strasbourg ke Southampton dengan harga 1,13 juta pounds.

Ia menjadi pemain andalan Soton yang kemudian membuat MU mendatangkannya pada musim panas lalu dengan harga 25 juta pounds. Penampilannya bersama The Red Devils di musim pertamanya masih dipertanyakan, tapi ia masih punya waktu membuktikan diri di era Jose Mourinho.
9 dari 11 halaman

Gelandang

Gelandang

Dimitri Payet (Prancis) -West Ham

Payet menjadi pemain yang menyita perhatian di Premier League musim lalu bersama West Ham. Ia menjadi tumpuan penting bagi The Hammers.

Ketika bermain di Euro 2016, mantan pemain Marseille tersebut menunjukkan tajinya. Penampilannya yang menawan membuat Real Madrid ingin menariknya ke Santiago Bernabeu.
10 dari 11 halaman

Penyerang

Penyerang

Romelu Lukaku (Belgia) - Everton

Everton memang tak bermain memuaskan musim lalu sehingga harus ganti pelatih, dari Roberto Martinez menjadi Ronald Koeman. Namun Lukaku sendiri bisa mengumpulkan 18 gol atas namanya di Premier League.

Musim depan ia ingin pindah klub. Pemain dari Belgia tersebut dikabarkan akan kembali ke Chelsea setelah pernah dilepas pada era Jose Mourinho.
11 dari 11 halaman

Penyerang

Penyerang

Anthony Martial (Prancis) - Manchester United

MU mendatangkan Martial dari klub Prancis AS Monaco pada musim panas lalu. Dibeli dengan harga 36 juta pounds, Martial menjadi pemain termahal di antara pemain di bawah usia 20 tahun di Eropa. Transfer Martial ke MU tahun lalu mungkin tak akan terwujud jika seandainya, Inggris tak tergabung dalam Uni Eropa.