Bola.net Team of the Month Liga 1 April 2017

Bola.net Team of the Month Liga 1 April 2017
Bola.net Team of The Month Liga 1 April 2017 (c) Bola.net

Bola.net - Bola.net - Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 telah menuntaskan laga di bulan pertamanya yakni April. Masing-masing tim peserta Liga 1 telah menuntaskan tiga pertandingan.

Redaksi pun telah memilih Team of the Month Liga 1 April 2017. Pilihan ini melibatkan jajaran redaksi dan para reporter dengan menilai semua pemain dan pelatih yang terlibat dalam pertandingan di Liga 1.

Selain penampilan di atas lapangan, memilih Team of the Month Liga 1 dengan menyesuaikan regulasi yang berlaku. Artinya, dalam tim pilihan ini ada tiga pemain kategori U-22, pemain asing 2+1, maksimal dua pemain di atas usia 35 tahun dan maksimal satu marquee player.

Berdasarkan pada tiga laga sepanjang bulan April, berikut adalah susunan Team of he Month Liga 1 April 2017 versi Bola.net:

Kiper- Andritany Ardhiyasa

Dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan oleh Persija, gawang Andritany telah kebobolan dua gol. Cukup sedikit jika melihat begitu banyaknya serangan yang mengarah ke gawang Persija.

Dari tiga laga, Andritany menjadi kiper yang paling sibuk di Liga 1. Dilansir dari situs resmi Liga 1, Andritany telah melakukan 16 kali penyelamatan. Paling banyak dibandingkan dengan kiper-kiper lain di Liga 1.

Bek Kanan - Ismed Sofyan [Di atas 35 tahun]

Ismed Sofyan menjadi bukti bahwa umur adalah masalah lain di sepakbola. Meski berusia 37 tahun, Ismed masih mampu tampil konsisten dan tidak tergantikan di Persija Jakarta.

Kecepatannya mungkin sudah berkurang, tapi ia memiliki intelegensia yang tinggi yang membuat lawan susah melewatinya. Eksekusi bola mati Ismed juga masih cukup jitu. Buktinya adalah assist tendangan bebasnya pada Luis Junior pada laga melawan Persiba Balikpapan.

Bek Tengah - Bagas Adi Nugroho [Pemain U-22]

Arema FC menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan di Liga 1. Sukses ini tentu saja tidak lepas dari kinerja lini belakang yang kokoh. Salah satunya adalah aksi Bagas Adi Nugroho.

Jika tidak sedang dipanggil timnas, Bagas adalah pilihan utama bagi Arema FC dan ia selalu tampil bagus. Seperti pada laga melawan Persib Bandung dan Persiba Balikpapan.

Bek Tengah - Arthur Cunha da Rocha

Duet ideal bagi Bagas di lini belakang yakni Arthur Cunha. Kedua pemain ini sudah teruji kemampuannya sejak laga-laga pramusim yang dijalani oleh Arema FC.

Arthur sangat kuat dalam duel bola udara dan satu lawan satu dengan pemain lawan. Postur tubuhnya sangat ideal dan hal ini membuat tugas Kurnia Meiga sebagai kiper Arema FC menjadi lebih ringan.

Bek Kiri - Osvaldo Haay [Pemain U-22]

Eksperimen yang dilakukan oleh Luis Milla dengan memasang Osvaldo Haay sebagai bek kiri dilanjutkan oleh pelatih Persipura, Liestiadi. Osvaldo pun tampil bagus dengan posisi barunya ini di pentas Liga 1.

Osvaldo bahkan mampu menyisihkan sosok Ruben Sanadi yang selama ini menjadi pilihan utama di posisi bek kiri Persipura. Permainan Osvaldo begitu agresif layaknya seorang winger, namun, ia punya kecepatan yang bisa membuatnya ikut membantu bertahan.

Gelandang - Adam Alis Setyano

Adam Alis selalu tampil penuh pada tiga laga yang dijalani oleh Arema FC pada bulan April. Adam Alis tampil sangat konsisten di lini tengah klub asuhan Aji Santoso ini.

Gelandang berusia 23 tahun ini memang tidak menyumbang gol bagi timnya. Tapi, perannya sebagai pemegang kendali permainan sangat vital. Apalagi, Arema FC konsisten mengusung permainan menyerang dengan penguasaan bola yang tinggi.

Gelandang - Wiljan Pluim [Marquee Player]

Wiljan Pluim adalah roh permainan dari PSM Makassar dari tiga laga yang sudah dijalani. Pemain asal Belanda ini punya peran yang sangat penting dalam strategi yang diracik oleh pelatih Robert Albert.

Pluim adalah playmaker yang bertanggung jawab atas setiap bangunan serangan PSM. Namun, ia juga punya peran sebagai penentu kemenangan dengan kemampuannya mencetak gol. Dua gol dan satu assist dicetak oleh Pluim selama bulan April.

Gelandang - Atep

Atep sempat diragukan bisa mendapatkan peran penting dalam skuat Persib di tahun 2017 menyusul kedatangan sejumlah pemain bintang di kubu Persib. Namun, Atep justru menjadi aktor penting bagi Maung Bandung.

Atep untuk sementara ini menjadi pencetak gol terbanyak untuk Persib dengan dua golnya. Jumlah ini bahkan lebih banyak dibanding dengan Chalrton Cole yang punya reputasi pernah bermain di Premier League.

Winger - Febri Hariyadi [Pemain U-22]

Sama seperti Bagas Adi dan Osvaldo Haay, Febri Hariyadi tidak bisa tampil penuh selama bulan April. Ia harus membagi fokusnya dengan pemusatan latihan timnas Indonesia U-22 arahan Luis Milla.

Namun, setiap kali tampil, Febri selalu memberi penampilan maksimal. Febri mencetak satu gol saat Persib menang dengan skor 2-0 atas Sriwijaya FC. Kemenangan ini begitu penting bagi Persib setelah dua laga sebelumnya bermain imbang.

Penyerang - Dedik Setiawan

Arema FC sempat dibuat ketar-ketir saat mereka ditinggal sementara oleh Cristian Gonzales. Namun, Dedik Setiawan di luar dugaan mampu memberi jawaban atas absennya Gonzales sebagai mesin gol Arema FC.

Dedik sudah mencetak dua gol untuk Arema FC dan membuatnya menjadi pencetak gol paling banyak di klubnya. Performa Dedik di bulan April pasti akan membuat pelatih Aji Santoso pusing dan berpikir ulang untuk kembali menaruhnya di bangku cadangan.

Winger - Boaz Solossa

Boaz Solossa menjadi pemain yang paling bersinar di bulan April. Kapten Persipura Jayapura ini langsung tampil apik dengan mencetak tiga gol. Boaz pun langsung memimpin daftar top skorer sementara di Liga 1.

Penampilan Boaz ini sekaligus menepis keraguan atas kiprah Persipura pada musim ini. Mutiara Hitam sempat diragukan mampu bersaing karena tidak membeli pemain bintang dan juga mengalami pergantian pelatih dua hari jelang laga pertama di Liga 1.

Pelatih - Jacksen F. Tiago

Barito Putera menjadi tim yang paling mengejutkan di awal musim Liga 1 ini. Laskar Antasari belum menelan kekalahan dari tiga laga di sepanjang bulan April. Tentu saja capaian ini tidak lepas dari peran sang pelatih, Jacksen F. Tiago.

Jacksen sukses meracik tim dan menerapkan taktik dengan jitu. Padahal, Jacksen tidak dibekali dengan materi pemain yang bertabur bintang. Jacksen mampu meracik tim dengan kolektivitas yang tinggi.