Batistuta: Legenda Fiorentina, Mesin Gol Argentina, Pilar Scudetto Roma

Batistuta: Legenda Fiorentina, Mesin Gol Argentina, Pilar Scudetto Roma
Gabriel Batistuta (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Gabriel Batistuta baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-47 pada 1 Februari 2016. Pernah berjasa membantu AS Roma meraih Scudetto Serie A, situs resmi Giallorossi pun membuat sebuah ulasan istimewa tentangnya.

Batistuta adalah mesin gol sejati, salah satu nomor 9 terbaik sepanjang sejarah - dalam artian sebenarnya. Setiap turun ke lapangan, dia selalu memberikan segalanya.

Berikut adalah fakta-fakta mengenai Batistuta. Isinya tentang awal kehidupan, nama julukan, kisah bersama Fiorentina hingga ketajaman sang mantan striker di kancah Serie A maupun timnas .

Simak ulasan selengkapnya.

1 dari 9 halaman

Piala Dunia 1978

Piala Dunia 1978

Gabriel Batistuta lahir di Avellaneda, Santa Fe, Argentina, pada 1 Februari 1969. Awalnya, dia tidak terlalu tertarik dengan sepakbola.

Di masa mudanya, Batistuta justru menggeluti olahraga basket.

Namun, Piala Dunia 1978 mengubah jalan hidup seorang Batistuta. Melihat Argentina juara dunia, hasratnya terhadap sepakbola mulai tumbuh. Itulah titik awal lahirnya salah satu bintang lapangan hijau terbaik yang pernah dimiliki Argentina dan persepakbolaan dunia.
2 dari 9 halaman

Awal Karier

Awal Karier

Gabriel Batistuta mengawali karier profesional sebagai pesepakbola bersama Newell's Old Boys pada tahun 1988.

Setelah itu, Batistuta memperkuat River Plate (1989-1990), lalu Boca Juniors (1990-1991). Sebagai pemain, Batistuta semakin hari jadi semakin matang.

Pada tahun 1991, roda nasib membawanya ke Serie A Italia. Fiorentina merekrut Batistuta usai terkesan dengan skill yang dia tunjukkan bersama Argentina di Copa America 1991.

Di sini, nama Batistuta semakin berkibar. Seiring perjalanan kariernya, reputasi sebagai predator gol yang ditakuit lawan pun dia dapatkan.
3 dari 9 halaman

Julukan

Julukan

Sepanjang kariernya di Serie A, Gabriel Batistuta punya beberapa nama julukan. Termasuk di antaranya adalah Batigoal, El Angel Gabriel dan Lion King.

Dia adalah pencetak gol terbanyak ke-11 dalam sejarah Serie A. Total 184 gol dia torehkan dalam 318 penampilan di kasta tertinggi Italia bersama Fiorentina, AS Roma dan Inter Milan.

Pada 30 Januari 2016, torehan 184 gol Batistuta di Serie A disamai oleh Alberto Gilardino, yang mencetak satu gol untuk Palermo dalam laga melawan tuan rumah Carpi yang berkesudahan imbang 1-1.
4 dari 9 halaman

Pujian Maradona

Pujian Maradona

Pujian dari seorang legenda kepada legenda lainnya jelas bukan pujian sembarangan.

Legenda Argentina Diego Maradona pernah memberikan penilaian terhadap Gabriel Batistuta. Maradona mengatakan: "Bagi saya, dia adalah striker terbaik yang pernah saya lihat."

Batistuta memang salah satu striker paling komplet dan paling tajam yang pernah ada. Dia memiliki teknik, kecepatan serta insting gol papan atas, baik dari kaki kanannya yang penuh tenaga, kepala maupun tendangan bebasnya yang mematikan.
5 dari 9 halaman

Mesin Gol Argentina

Mesin Gol Argentina

Hingga saat ini, Gabriel Batistuta masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah tim nasional Argentina.

Selama membela negaranya, Batistuta mencetak total 56 gol dalam 78 penampilan di pentas internasional pada periode 1991-2002. Rasionya adalah 0,718 gol per laga. Di belakangnya, ada Lionel Messi dengan 49 gol dalam 105 penampilan (rasio 0,472 gol per laga).

Batistuta juga pernah bermain di tiga Piala Dunia.

Pada tahun 1999, Batistuta finis urutan tiga di belakang Rivaldo dan David Beckham dalam ajang penghargaan FIFA World Player of the Year.

Pada tahun 2004, nama Batistuta dicantumkan oleh Pele dalam daftar FIFA 100, daftar pesepakbola terhebat yang pernah ada.
6 dari 9 halaman

Legenda Fiorentina

Legenda Fiorentina

Fiorentina adalah klub pertama Gabriel Batistuta di Italia. Fiorentina juga yang membesarkan namanya.

Batistuta membayar semua itu dengan gol demi gol serta sebuah kesetiaan tanpa batas. Salah satu wujud kesetiaan Batistuta pada Fiorentina terlihat di tahun 1993.

Waktu itu, Fiorentina terdegradasi ke Serie B. Batistuta memilih bertahan. Hanya satu musim di kasta kedua, Fiorentina dan Batistuta kembali ke Serie A.

Batistuta adalah legenda Fiorentina. Para tifosi Fiorentina sampai mendirikan sebuah patung dirinya di Florence pada tahun 1996.

Itu tak lepas dari dedikasi dan kesetiaan Batistuta, yang tetap loyal membela panji Fioentina meski ada banyak tawaran dari klub-klub top Eropa, seperti Manchester United dan Barcelona.
7 dari 9 halaman

Mengejar Scudetto

Mengejar Scudetto

Sembilan tahun membela Fiorentina, ada satu mimpi yang tak kunjung terwujud oleh Gabriel Batistuta, yakni Scudetto Serie A. Pada tahun 2000, AS Roma datang meminang.

Dengan berat hati, demi ambisi mengejar Scudetto, Batistuta menerimanya.

Batistuta direkrut Roma dari Fiorentina di usia 31 tahun dengan biaya transfer €32,5 juta dan dikontrak selama tiga tahun. Itu adalah nilai transfer termahal untuk seorang pemain berusia 30 atau lebih sepanjang sejarah sepakbola, yang tetap bertahan bahkan hingga sekarang.
8 dari 9 halaman

Mimpi Itu Jadi Kenyataan

Mimpi Itu Jadi Kenyataan

Pada musim pertamanya berseragam AS Roma, Gabriel Batistuta mencetak 20 gol dan melesatkan Giallorossi ke tangga juara Serie A untuk pertama kalinya sejak 1983. Penantian 18 tahun Roma tuntas dan Batistuta mewujudkan impiannya.

Namun, di tengah suka, ada duka. Salah satu gol Batistuta musim itu tercipta ke gawang Fiorentina, sebuah gol spektakuler penentu kemenangan atas mantan klubnya. Batistuta tak kuasa membendung emosi dan menangis di tengah selebrasi para pemain Roma.



Pada musim berikutnya, Batistuta mengubah nomor punggungnya dari 18 menjadi 20, angka yang menunjukkan jumlah golnya saat meraih Scudetto. Pada tahun 2002, Batistuta berganti nomor lagi. Kali ini sesuai dengan usianya, nomor 33.
9 dari 9 halaman

Selamat Tinggal, Serie A

Selamat Tinggal, Serie A

Setelah tiga musim di AS Roma, Gabriel Batistuta dipinjamkan ke Inter Milan. Namun, seiring usia, performa Batistuta tak lagi sama.

Batistuta lalu meninggalkan Serie A Italia untuk bergabung dengan Al Arabi di Qatar sebelum akhirnya gantung sepatu pada tahun 2005. Di Qatar sendiri, dengan 25 golnya, dia memecahkan rekor gol terbanyak dalam satu musim yang sebelumnya dipegang legenda Qatar Mansour Muftah.



Nama Batistuta tercantum di Hall of Fame Fiorentina, Roma dan persepakbolaan Italia. Dia pantas mendapatkannya. Takkan ada yang membantah.