Barisan Kiper Hebat Yang Rela Jadi Pelapis

Barisan Kiper Hebat Yang Rela Jadi Pelapis

Bola.net - Bola.net - Kiper merupakan posisi yang tak boleh diremehkan begitu saja dalam sebuah tim. Oleh karena itu, banyak klub yang tidak puas jika hanya memiliki satu kiper terbaik saja.

Akibatnya, tidak semua kiper terbaik mendapat kesempatan tampil reguler dan cuma berakhir di bangku cadangan. Meskipun begitu, banyak juga kiper yang rela menjadi pilihan kedua meski memiliki kemampuan hebat dan nama besar.

Siapa saja mereka? Berikut ini daftarnya.

1 dari 11 halaman

Francesco Toldo

Francesco Toldo

Francesco Toldo bergabung dengan Inter Milan di tahun 2001 setelah ditransfer dari Fiorentina. Toldo sempat menjadi kiper nomor satu Nerazzurri selama empat musim.

Setelah kehadiran Julio Cesar, Toldo harus rela menyerahkan tempatnya di bawah mistar gawang Inter. Toldo kemudian menjadi pelapis Cesar selama enam musim sebelum akhirnya mengakhiri karirnya di Giuseppe Meazza pada tahun 2010.
2 dari 11 halaman

Willy Caballero

Willy Caballero

Willy Caballero selalu menjadi andalan selama memperkuat dua tim Spanyol Elche dan Malaga. Ia kembali bereuni dengan Manuel Pellegrini saat diboyong Manchester City pada tahun 2014.

Kehadiran Caballero di Eithad Stadium dimaksudkan untuk menjadi pesaing utama Joe Hart. Namun sampai sejauh ini kiper asal Argentina itu masih kesulitan menggeser Hart sebagai kiper nomor satu City.
3 dari 11 halaman

Hans-Jorg Butt

Hans-Jorg Butt

Butt merupakan salah satu kiper yang memiliki keahlian dalam mengeksekusi penalti. Ia selalu menjadi pilihan nomor satu saat membela Hamburg dan Bayer Leverkusen.

Setelah kehilangan tempat dari Rene Adler, Butt kemudian hijrah ke Benfica. Namun petualangannya di Portugal tak berjalan sukses karena hanya menjadi pilihan nomor dua setelah Quim.

Bayern Munchen kemudian mengajaknya bergabung pada tahun 2008. Namun lagi-lagi Butt hanya menjadi cadangan Oliver Kahn dan Manuel Neuer selama di Allianz Arena.
4 dari 11 halaman

Bodo Illgner

Bodo Illgner

Bodo Illgner memulai karirnya bersama FC Koln. Ia pindah ke Real Madrid pada tahun 1996 setelah menjadi kiper nomor satu Koln selama bertahun-tahun.

Menjadi pilihan utama di skuat Los Blancos memang tidak mudah mengingat Illgner harus bersaing ketat dengan Santiago Canizares dan munculnya Iker Casillas. Kiper asal Jerman ini memutuskan pensiun pada tahun 2001 setelah Casillas menjadi kiper utama di Santiago Bernabeu.
5 dari 11 halaman

Andres Palop

Andres Palop

Palop merupakan produk asli dari akademi Valencia. Namun selama enam musim membela Los Che, Palop hanya menjadi pelapis Santiago Canizares.

Setelah meninggalkan Mestalla, Palop berhasil menjadi kiper nomor satu bersama Villarreal dan Sevilla. Ia menutup karirnya di Bayer Leverkusen pada 18 Febuari 2015.
6 dari 11 halaman

Santiago Canizares

Santiago Canizares

Lulusan akademi Real Madrid ini menghabiskan empat tahun di Santiago Bernabeu tanpa menembus tim utama sebelum akhirnya pindah ke Celta Vigo. Setelah dua musim bersama Celta, Canizares kembali ke Madrid dan tetap kesulitan menjadi pilihan nomor satu dengan adanya Bodo Illgner.

Canizares mencapai puncak karir saat memperkuat Valencia selama 10 tahun. Canizares juga pernah menjadi anggota timnas Spanyol di turnamen Piala Dunia (1994, 1998, 2006) dan Piala Eropa (1996, 2000, 2004) tapi bukan pilihan nomor satu di bawah mistar.
7 dari 11 halaman

Carlo Cudicini

Carlo Cudicini

Cudicini menghabiskan 22 tahun karir profesionalnya di bawah bayang-bayang kiper lain. Selama berseragam Chelsea, Cudicini selalu menjadi pelapis Petr Cech.

Setelah pindah ke Tottenham di tahun 2009, nasib Cudicini ternyata tidak berubah. Ia menjadi penghangat bangku cadangan karena kalah bersaing dengan Heurelho Gomes dan Brad Friedel.
8 dari 11 halaman

Jerzy Dudek

Jerzy Dudek

Jerzy Dudek menikmati kesuksesan saat bermain bersama Feyenoord dan Liverpool. Setelah kehilangan tempat dari Pepe Reina, Dudek memutuskan hijrah ke Real Madrid pada tahun 2007.

Selama waktunya di Madrid, Dudek sudah bisa dipastikan hanya menjadi pelapis Iker Casillas. Kiper asal Polandia itu hanya tampil 10 kali dalam empat tahun berseragam Los Blancos.
9 dari 11 halaman

David Ospina

David Ospina

Di musim perdananya membela Arsenal, Ospina berhasil menjadi kiper nomor satu menggeser dominasi Wojciech Szczesny. Namun semenjak kedatangan Petr Cech situasinya berubah drastis.

Arsene Wenger saat ini menjadikan Ospina sebagai deputi Cech. Kiper asal Kolombia itu nampaknya bakal kesulitan untuk menggeser Cech dalam waktu dekat ini.
10 dari 11 halaman

Pepe Reina

Pepe Reina

Lahir dari akademi Barcelona, Reina justru tak mendapatkan tempat di klub Catalan tersebut. Ia kemudian melanjutkan karirnya di Villarreal dan Liverpool.

Kedatangan Simon Mignolet ternyata memaksa Reina hijrah ke Napoli dengan status pinjaman. Setelah kontraknya di San Paolo habis, Reina secara mengejutkan memutuskan bergabung dengan Bayern Munchen.

Karir Reina di Jerman tak begitu sukses karena hanya menjadi pelapis Manuel Neuer dan tampil tiga kali di Allianz Arena. Kini ia sudah kembali ke Napoli dan bermain reguler.
11 dari 11 halaman

Sergio Romero

Sergio Romero

Romero merupakan kiper nomor satu timnas Argentina. Namun ironisnya Romero tak bisa mendapatkan tempat reguler di klub.

Setelah sukses di AZ Alkmaar, Romero tak bisa menembus tim utama Sampdoria dan harus dipinjamkan ke AS Monaco. Di Monaco pun nasibnya tak berubah karena hanya menjadi pelapis Danijel Subasic.

Louis Van Gaal kemudian membawa Romero ke Manchester United sebagai antisipasi kehilangan David De Gea yang akan ke Real Madrid. Namun transfer tersebut ternyata batal dan Romero harus puas kembali duduk di bangku cadangan.