Barisan Bintang Yang Nyaris Dibeli Arsene Wenger

Barisan Bintang Yang Nyaris Dibeli Arsene Wenger
pemain yang nyaris dibeli arsene wenger (c) Bola.net

Bola.net - Bola.net - Tak salah memang jika publik menjuluki sosok Arsene Wenger sebagai pelatih yang jenius. Kemampuannya sudah teruji selama membesut Arsenal dalam beberapa dekade terakhir. Selain tangguh dalam meracik strategi dan mengelola keuangan klub, Wenger juga memiliki kejelian khusus dalam mengorbitkan pemain muda menjadi bintang.

Hal tersebut lantas membuat publik pada mentahbiskan pria Prancis tersebut dengan gelar Sang Profesor.

Ya, Wenger adalah salah satu jenius sepakbola di era modern. Berkat tangan dinginnya, beberapa nama pemain muda sukses mentas di level tertinggi sepakbola dunia. Intuisinya dalam melacak bakat-bakat potensial dari antero pelosok dunia tak perlu diragukan lagi.

Patrick Vieira, Niicolas Anelka, Thierry Henry, Robin van Persie, Cecs Fabregas, dan tentu saja yang terbaru yakni Hector Bellerin adalah bukti kecerdikan Wenger dalam membidik, mendatangkan dan mengembangkan pemain muda. Kendati begitu, reputasi Wenger untuk urusan ini tetap saja bukan tanpa cela.

Wenger tercatat juga pernah memiliki reputasi kurang bagus dalam melakukan negosiasi untuk mendatangkan pemain muda. Parahnya, pemain yang hampir dibeli Wenger tersebut justru sukses menjelma sebagai super star sepakbola pada kemudian hari, bersama klub lain tentunya.

Siapakah mereka? simak dalam artikel ini.

1 dari 10 halaman

Joe Hart

Joe Hart

Joe Hart

Pada tahun 2011 silam, Wenger berbicara secara terbuka lewat situs resmi The Gunners bahwa mereka sempat memantau situasi Joe Hart. Kala itu, penjaga gawang yang saat ini berusia 28 tahun tersebut tengah berada dalam masa peminjaman bersama Birmingham City. Hart mampu tampil memukau sepanjang musim 2009/2010 bersama Birmingham.

"Saya masih ingat saat Joe Hart bermain untuk Birmingham, saya mencari tahu tentang dia dan mereka berkata bahwa Hart adalah pemain Man City. Saya sempat berpikir dia akan menjadi kiper disini. Dia memiliki sesuatu yang dibutuhkan seorang kiper untuk menjadi nomor satu," ujar Wenger kala itu.

Namun, keinginannya untuk mendatangkan Hart tidak pernah terwujud hingga kini ia menjadi salah satu penjaga gawang dengan reputasi yang mendunia.
2 dari 10 halaman

Vincent Kompany

Vincent Kompany

Vincent Kompany

Sebelum memutuskan pindah dari Hamburg SV menuju Manchester City pada akhir musim 2008/2009 silam, agen dari Vincent Kompany, Jacques Lichtenstein, mengakui bahwa ia sempat menjalin negosiasi dengan beberapa pihak, termasuk Real Madrid, Barcelona dan Arsenal.

"Saya bertemu dengan Emilio Burtageuno sebagai perwakilan Real Madrid, saya berbicara dengan petinggi Barcelona dan bertemu Arsene Wenger di Arsenal. Tapi bergabung dengan klub top seperti mereka bukanlah solusi karena Vincent akan merasa sendirian dan tidak dihargai. Ia bukan tipikal pemain yang bisa hanya menjadi pilihan ketiga atau empat," ujar Lichtenstein pada tahun 2009 silam kepada Sport Voetbal Magazine.

Kini, semua tahu bahwa Kompany telah menjelma sebagai salah satu bek tertangguh di dunia. Selain menjadi katalis dalam sukses yang diraup oleh Man City, Kompany juga menjadi pilar utama bagi timnas Belgia yang sedang meniti puncak kejayaan mereka.
3 dari 10 halaman

Raphael Varane

Raphael Varane

Raphael Varane

Arsene Wenger melewatkan begitu saja untuk bisa mendatangkan salah satu talenta terbaik Prancis pada posisi pemain bertahan. Hal tersebut terjadi pada musim kompetisi 2010/2011. Saat itu, pemuda 17 tahun bernama Raphael Varane mencuri perhatian setelah tampil konsisten bersama Lens di Ligue 1.

"Saat itu Varane bermain di Lens, dan sadar dia melakukan hal yang bagus di sana. Namun pada saat yang sama, ketika Anda memimpin sebuah klub seperti Arsenal, Anda harus bertanya-tanya mengapa pemain ini tidak bermain untuk kami," ujar Wenger saat itu kepada Eurosport.

Benar saja, pada akhir musim akhirnya Real Madrid yang sukses mengamankan jasa Varane. Masih berusia 22 tahun, saat Varane sudah menjadi bek yang cukup matang bersama El Real. Ia juga menjadi salah satu andalan bersama timnas Prancis.
4 dari 10 halaman

Paul Pogba

Paul Pogba

Paul Pogba

Jika saja Arsene Wenger mampu mengambil keputusan dengan lebih cepat, bisa jadi saat ini para pecinta Arsenal akan melihat aksi Paul Pogba pada setiap pekannya dengan baju yang berlogo meriam. Ya, hanya karena kalah cepat dari Juventus maka Arsenal harus merelakan Pogba menjadi bagian dari kejayaan klub asal Turin tersebut.

"Saga transfer terjadi dengan sangat cepat. Kami tertarik padanya. Kami mencoba untuk mendapatkan dia untuk datang ke sini, tapi dia sangat cepat menandatangani kesepakatan dengan Juventus," terang Wenger kepada Sky Sports 17 November 2014 silam.
5 dari 10 halaman

Ronaldinho

Ronaldinho

Ronaldinho

Kasus Ronaldinho ini berbeda dengan beberapa kasus sebelumnya. Arsene Wenger yang sudah mencium bakat ajaib Ronaldinho saat ia masih bermain di Gremio pada tahun 2001 harus gigit jari karena aturan izin kerja di Inggris yang cukup ketat. Sang bintang akhirnya memilih untuk berlabuh ke PSG.

"Kita bisa punya Ronaldinho sebelum ia pergi ke PSG. Saya bertemu saudaranya, yang juga agennya, panjang, lama sebelum dia pergi ke PSG ketika ia berusia 20. Tapi kita tidak bisa mendapatkan dia ke Inggris karena aturan di sini," bongkar Wenger kepada Sky Sports.

Sebagai pemain yang berasal dari negara non Uni Eropa, persyaratan izin kerja Ronaldinho cukup berat. Menilik usia Ronaldinho yang masih cukup muda pada saat itu, dan ia belum mendapatkan penampilan cukup bersama timnas Brasil, ia gagal memenuhi syarat standart minimun penampilan bersama timnas.
6 dari 10 halaman

Eden Hazard

Eden Hazard

Eden Hazard

Kepada beIN Sports, Arsene Wenger pernah menjelaskan bahwa ia sudah sangat dekat dengan saga transfer Eden Hazard dari Lille pada akhir musim 2011/2012 silam. Bahkan, Wenger mengatakan bahwa ia sudah berbicara secara detail dengan agen Hazard di rumahnya. Namun, ada satu alasan yang membuat Wenger urung mendapatkan jasa Hazard.

"Ya, tentu saja saya ingin membawanya. Saya bertemu dengan agennya di rumah saya tapi lagi-lagi kita terhalang oleh masalah harga transfer dan Chelsea membuat upaya yang saya tidak bisa melakukannya," kenang Wenger.

Musim tersebut Hazard bermain sangat gemilang bersama Lille dengan mencetak 20 gol dalam satu musim Ligue 1. Lantas Chelsea datang dengan tawaran senilai 40 juta euro yang membuat Lille melepas pemain asal Belgia tersebut.
7 dari 10 halaman

Lionel Messi

Lionel Messi

Lionel Messi

Entah apa yang saat ini akan terjadi andai pada pada tahun 2002 silam Arsene Wenger memilih untuk memboyong Lionel Messi ke Arsenal. Ya, Wenger memiliki kesempatan besar untuk bisa memiliki pesepakbola kelas wahid tersebut. Saat itu Messi, yang masih berusia 15 tahun, sempat mengikuti beberapa sesi latihan The Gunners.

"Saya pikir pada akhirnya, dia tidak begitu tertarik untuk pindah, karena itu periode dimana Fabregas datang, dan Fabregas dan Messi bermain bersama di tim yang sama. Kami ingin mengambil Fabregas, Messi dan Pique. Tapi hanya Fabregas yang datang," terang Wenger kepada beIN Sports.
8 dari 10 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic

Entah siapa yang salah dalam kasus ini. Pada tahun 2000 silam, pemuda bernama Zlatan Ibrahimovic, saat itu masih berusia 16 tahun, datang untuk memenuhi undangan latihan bersama Arsenal. Merasa tidak ada yang perlu diragukan lagi kemampuan sepakbolanya, Zlatan saat itu enggan menjalani tes masuk. Ia ingin langsung mendapat kontrak.

"Ia berusia 16, saya memintanya untuk melakukan beberapa sesi latihan bersama tim utama. Dia tidak ingin melakukannya dan saya tidak mengontraknya," terang Wenger kepada Telegraph pada tahun 2012 silam.

Wenger tentu saja menolak permintaan Zlatan tersebut. Seperti yang selama ini sudah diketahui, Wenger merupakan sosok yang cukup cermat dalam mengambil keputusan. Ia tentu tidak ingin begitu saja mengontrak pemain tanpa mengetahui secara langsung kemampuannya.
9 dari 10 halaman

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo

Arsenal sudah menyiapkan kostum dengan nomor punggung sembilan untuk calon bintang masa depan mereka, Cristiano Ronaldo pada akhir musim 2002/2003. Namun, rencana mereka gagal total karena saat itu tawaran Arsenal ditolak oleh klub Ronaldo, Sporting Lisbon. Padahal saat itu sudah terjalin kecocokan antara Arsene Wenger dan Ronaldo.

"Cristiano jatuh hati pada klub itu, Wenger juga demikian, ia bahkan sudah menyimpan nomor punggung sembilan untuknya. Wakil chairman David Dean, pergi ke Lisbon untuk menyelesaikan transfer, namun tawaran yang ada dianggap terlalu murah oleh Sporting," jelas agen Ronaldo, Jorge Mendes.

Saat itu, Arsenal memang sedang berhemat untuk mengeluarkan dana transfer. Alokasi belanja mereka terserap oleh proyek pembangunan Stadion Emirates. Lantas datanglah Manchester United dengan tawaran yang nominalnya sesuai dengan keinginan Sporting Lisbon.
10 dari 10 halaman

Didier Drogba

Didier Drogba

Didier Drogba

Pada tahun 2001 silam, Arsenal memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan jasa Didier Drogba dari Le Mans. Tak hanya muda dan bertalenta, saat itu harga yang dipatok Le Mans juga sangat murah, hanya 100 ribu pounds.

"Kami melihatnya saat masih di Le Mans. Kami masih punya Thierry Henry saat itu dan kami mengatakan akan memantau perkembangannya, jadi salah jika kami disebut mengabaikan dia," kilah Wenger.

Nyatanya, saat itu Guingamp-lah yang sukses mendapatkan jasa Drogba dengan harga 100 ribu pounds. Pada tahun 2003, Guingamp lantas menjual Drogba ke Marseille dengan harga 3 juta euro. Satu musim kemudian, Marseille melepas Drogba ke Chelsea dengan harga 36 juta euro.