ANALISIS: Ukraina 2-0 Prancis, Sukses Mengunci Ribery

ANALISIS: Ukraina 2-0 Prancis, Sukses Mengunci Ribery
Ukraina menempatkan Prancis dalam tekanan besar (c) AFP

Bola.net - - menang 2-0 saat menjamu di leg pertama play-off kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa. Salah satu kunci kemenangan pasukan Mykhaylo Fomenko dalam laga yang diwarnai dua kartu merah ini adalah kesuksesan mereka mengunci pemain paling berbahaya di kubu Les Bleus, Franck Ribery.

Disaksikan 70.000 penonton yang memadati Olympic Stadium di Kiev, Jumat (15/10), Ukraina menaklukkan sang juara dunia 1998 dua gol tanpa balas melalui finishing striker 23 tahun Dnipro Roman Zozulya pada menit 61 dan penalti gelandang serang 24 tahun Dynamo Kyiv Andriy Yarmolenko menit 82.

Penalti itu didapat Ukraina setelah wasit Cuneyt Cakır asal Turki menilai bek Arsenal Laurent Koscielny melanggar Zozulya di area terlarang. Derita Koscielny dan Prancis semakin lengkap setelah Koscielny dikartu merah karena bersitegang dengan Olexandr Kucher di penghujung laga. Kucher juga kemudian menyusul keluar arena dengan kartu kuning kedua.

Pelatih Didier Deschamps memberi penyerang Newcastle Loic Remy kesempatan melakoni start pertamanya untuk Prancis sejak Oktober 2011. Remy mendukung Olivier Giroud bersama Ribery dari sayap. Sementara itu, gelandang Juventus Paul Pogba diandalkan Deschamps di lini tengah.

Fomenko menerapkan formasi ofensif yang sama dengan sang tamu sekaligus merotasi lima pemainnya dari laga terakhir kontra San Marino di kualifikasi grup.


Kedua tim sama-sama bermain memakai formasi 4-2-3-1, tapi pendekatannya sedikit berbeda. Saat Prancis menyerang lebih gencar, terutama lewat Ribery di sektor kiri, Ukraina lebih sering fokus bertahan sambil mengincar celah untuk melakukan serangan balik dengan bola-bola panjang dan kecepatan para pemain depannya.


Fomenko rupanya paham betapa besar potensi ancaman yang bisa dihadirkan oleh seorang Ribery. Fomenko pun menginstruksikan para pemainnya agar tidak membiarkan winger Bayern Munich yang merupakan pemain paling kreatif di Liga Champions 2013/14 dan salah satu kandidat peraih FIFA Ballon d'Or 2013 itu merajalela.

Yarmolenko, Ruslan Rotan dan Artem Fedetskiy berulang kali bergantian melakukan man-mark terhadap Ribery. Meski begitu, Ribery sebenarnya tetap sulit dihentikan. Delapan dribel sukses dicatatkan oleh Ribery. Namun, Ukraina membuat Prancis frustasi karena mereka hampir selalu sukses menutup jalur operan Ribery. Sepanjang laga, Ribery bahkan hanya diizinkan melepas dua buah key pass.

Ribery terkunci, Pogba melejit. Pogba melakukan tugasnya dengan baik sebagai pemutus serangan Ukraina. Total 3 tackle, 5 interception dan 4 clearance ditorehkannya sambil sesekali coba membantu serangan. Namun, meski ditunjang penampilan apik bek kiri Manchester United Patrice Evra maupun gelandang Manchester City Samir Nasri, itu semua tak cukup bagi Prancis untuk meraih kemenangan.

Jangankan menang, mencetak gol saja mereka gagal. Serangan Prancis sejatinya tidak lemah walaupun kreativitas Ribery terkunci. Nasri serta pemain pengganti Mathieu Valbuena bisa menjadi kreator alternatif dan membuat Prancis mendapatkan 11 shot dengan 6 yang on target.

Hanya saja, pertahanan Ukraina yang cuma kemasukan empat gol di babak kualifikasi terlalu tangguh bagi Prancis. Aktor utamanya adalah Andriy Pyatov di bawah mistar. Kiper Shakhtar Donetsk itu sukses menetralisir semua ancaman Prancis melalui Nasri (2), Giroud (2), Ribery serta Moussa Sissoko. Masuknya Karim Benzema menggantikan Giroud sejak menit 70 pun tak memberi banyak perubahan. Striker Real Madrid itu bahkan hanya sekali menembak ke gawang Ukraina dan meleset pula.


Serangan tumpul, Prancis bukannya mengimbangi dengan pertahanan yang tangguh. Dua serangan balik dan dua dari empat tembakan Ukraina justru sukses mengoyak gawang Hugo Lloris. Prancis pun harus membayar mahal.




Kalau tak bisa membalikkan defisit agregat 0-2 ini di Stade de France beberapa hari lagi, maka Prancis dipastikan akan membayar 'kompensasi' yang jauh lebih mahal, yaitu terulangnya memori kelam gagal lolos ke Piala Dunia seperti tahun 1994 silam.

*Data serta statistik via WhoScored. [initial]